3.2. Metodologi Penelitian
3.2.1. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan di 5 kecamatan di Jakarta Selatan, yaitu kecamatan Cilandak, kecamatan Pancoran, kecamatan Kebayoran baru,
kecamatan Kebayoran lama dan kecamatan Jagakarsa. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif dengan pertimbangan penyebaran produk
Wardah di DKI Jakarta tertinggi adalah di Jakarta Selatan Tabel 1. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu sejak bulan April
sampai dengan Juni 2006.
3.2.2. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data
primer didapatkan dengan metode survei. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner Lampiran 1 dan 2 pada wanita berusia 20-35
tahun yang berdomisili di Jakarta Selatan dan pernah mencoba produk kosmetik sebagai responden. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan
yang diajukan peneliti untuk mengetahui respon responden mengenai label halal yang terdapat pada kosmetik. Kuesioner berisi tanggapan
konsumen mengenai label halal yang dimiliki produk, alasan perpindahan merek kosmetik dan pengaruhnya terhadap perpindahan
dari merek lain ke Wardah. Data sekunder dikumpulkan dari perusahaan, Badan Pusat
Statistik BPS, Internet dan media lainnya. Data tersebut bersumber dari studi pustaka dan literatur.
Dalam penelitian ini, pemilihan contoh dilakukan dengan penarikan contoh non peluang dengan menggunakan metode quota
sampling . Menurut Durianto, dkk 2004
b
, metode quota sampling biasanya menggunakan data dari populasi yang berkaitan dengan
demografi kependudukan seperti lokasi geografis, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan. Pada dasarnya, quota sampling ini dapat
dikatakan sebagai judgement sampling dua tahap. Tahap pertama adalah tahapan dimana peneliti merumuskan kategori kontrol atau kuota dari
populasi yang akan ditelitinya. Tahapan kedua adalah penentuan bagaimana contoh akan diambil, secara convenience atau judgment.
Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan kategori kontrol adalah jenis kelamin, usia dan geografis. Contoh yang diambil adalah
penduduk berjenis kelamin perempuan di wilayah Jakarta Selatan yang berusia 20-35 tahun dengan jumlah contoh sesuai dengan jatah yang
ditentukan dari populasi. Tahap kedua, peneliti mensyaratkan penduduk tersebut pernah menggunakan kosmetik yang tidak berlabel halal.
Pengambilan contoh dengan batas usia 20-35 tahun berdasarkan segmentasi Wardah, yaitu wanita usia 20-35 tahun. Survei responden
disebarkan kepada 100 orang. Jumlah tersebut diambil berdasarkan rumus Slovin dalam Umar 2000 :
n =
2
1 Ne
N +
………………..............………………………….3 dengan
n = jumlah contoh
N = jumlah populasi
e = nilai kritis yang digunakan yaitu 10
Menurut BPS, penduduk usia 20-39 di wilayah Jakarta Selatan pada tahun 2003 adalah 799.350 jiwa.
n =
2
1 Ne
N +
=
2
1 ,
350 .
799 1
350 .
799 +
= 987
, 99
5 ,
7994 350
. 799
= ∴n = 99,987 ≈ 100
maka didapatkan angka 100 orang yang mewakili populasi untuk dijadikan contoh penelitian. Dalam hal ini, contoh dibatasi di Jakarta
Selatan karena menurut Kustiyah 2003 penyebaran produk Wardah di DKI Jakarta tertinggi adalah di Jakarta Selatan Tabel 1.
Tabel 1. Penyebaran produk Wardah di toko kosmetik seluruh DKI
Wilayah Jumlah Toko
Jakarta Barat 30
Jakarta Selatan 55
Jakarta Pusat 28
Jakarta Timur 47
Jakarta Utara 8
Sumber : Kustiyah, 2003 Dalam pengumpulan data untuk responden, penulis
menggunakan metode Self Administrasi Survei, yaitu penelitian dimana responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner Oktavina, 2004.
3.2.3. Pengolahan dan Analisis Data