II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Acacia mangium Willd
Acacia mangium merupakan salah satu jenis legum yang pertumbuhannya sangat
cepat merupakan fast growing species. Menurut National Academy of Sciences NAS, 1983, jenis ini diperkenalkan ke Sabah, Malaysia dari habitat alaminya, yaitu hutan
hujan tropis di Quensland, Australia oleh seorang rimbawan Australia, D.I. Nicholson pada tahun 1966. Jenis ini tersebar secara alami di daerah timur laut Australia, Papua
Nugini hingga ke daerah Indonesia Timur. Populasinya menyebar secara luas mulai dari ° 50’ LS di Irian Jaya hingga ke 19° LS di daerah Quensland, Australia.
Acacia mangium termasuk ke dalam sub famili Mimosoideae, jenis ini dapat
tumbuh dengan tinggi mencapai 30 m. Dengan batang yang lurus dan tinggi bebas cabang yang dapat mencapai setengah tinggi totalnya, ditambah dengan persyaratan tempat
tumbuh yang rendah, mangium jelas menjanjikan untuk dijadikan sebagai jenis komersial. Secara umum, mangium merupakan jenis pionir yang mampu tumbuh pada
tanah terbuka, bahkan jenis ini biasanya baru akan tumbuh ketika suatu daerah telah mengalami gangguan. Selain itu, jenis ini juga menunjukkan kemampuannya untuk
tumbuh secara memuaskan pada daerah-daerah yang tanahnya telah mengalami erosi, berbatu, memiliki kandungan mineral tanah yang sedikit, atau bahkan memiliki
kandungan toksisitas yang tinggi. Sebagai contoh, di daerah Sabah, Malaysia, jenis ini mampu bertahan hidup di tanah entisol dan ultisol yang keduanya ber-pH sangat asam,
yaitu sekitar 4,5. NAS, 1983 Jenis ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah-daerah yang elevasinya rendah
100 m, namun pada daerah asalnya, Australia, jenis ini juga ditemukan mampu tumbuh pada ketinggian 450-720 mdpl NAS, 1983. Mangium pada umumnya tumbuh
dengan baik pada daerah-daerah yang bertemperatur tinggi sekitar 12-34 ° C, dan tidak
dapat bertahan pada daerah-daerah yang bersuhu sangat rendah. Namun demikian, pada daerah-daerah yang hanya mengalami light frost, mangium masih mampu bertahan. Dari
segi curah hujan, mangium merupakan jenis pohon untuk tempat-tempat yang beriklim basah dengan curah hujan bervariasi mulai dari 1.000-4.500 mm. Jika ditanam pada
daerah yang kering dengan musim kering yang panjang, jenis ini akan menjadi sangat
terhambat pertumbuhannya NAS, 1983. Jika jenis ini akan dibudidayakan, maka sebaiknya diadakan di suatu daerah yang mendapatkan curah hujan sebanyak 2.000 mm
dalam setahun. Menurut Suseno dan Prianto 2000, Acacia mangium Willd memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan untuk dipilih sebagai jenis tanaman dalam membangun HTI. Keunggulan dari jenis ini untuk saat ini adalah benih unggul jenis inilah yang paling
mudah diperoleh dalam jumlah yang banyak setiap waktu, baik didapat dengan cara membeli maupun dari hasil sumber benihnya sendiri. Dalam kegiatan penelitian, terutama
dalam kegiatan pemuliaan pohon hutan, pada mangium relatif lebih banyak daripada jenis-jenis yang lain, sehingga informasi provenans, riap, sumber benih, variasi genetik
dan lain-lain telah banyak tersedia. Selain itu, pada umur 2 tahun, pohon ini telah berbunga. Sementara, kelemahan dari jenis ini adalah batang pokok seringkali lebih dari
satu multistem, sehingga perlu dilakukan pemotongan sedemikian rupa sehingga hanya satu batang pokok saja yang tersisa singling. Selain itu, kelemahan lain adalah
akumulasi serasah daun phylodia yang sulit terdekomposisi dan pada musim kemarau merupakan bahan yang mudah terbakar.
B. Konsep Kelestarian.