Analisis Data Asumsi-asumsi METODOLOGI PENELITIAN

3. Rasio Kelestarian RK

a. Rasio Kelestarian berdasarkan Volume Keterangan: α = Persentase kehilangan volume β = Persentase kenormalan volume i = Umur 1-8 tahun RKH Vol = Rasio Kelestarian Hutan berdasarkan volume

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan baik secara kuantitatif maupun deskriptif terhadap berbagai macam gangguan hutan yang terjadi, terutama yang berupa konflik lahan dan kebakaran, serta mencari upaya-upaya pemecahan masalah yang mungkin dilakukan.

H. Asumsi-asumsi

1. Sebagai pembanding dari keadaan aktual tegakan untuk mencari tingkat kenormalan tegakan aktual digunakan volume rata-rata yang dianggap telah mewakili keadaan rata-rata wilayah penelitian yang diharapkan. 2. Penentuan rasio kelestarian didasarkan pada perbandingan antara kondisi hutan aktual dengan kondisi hutan rata-rata, yang memiliki nilai rasio sama dengan 1. 3. Semua pembahasan dan perhitungan dalam penelitian ini hanya berlaku di Wilayah II Benakat PT. Musi Hutan Persada. 4. Nilai rasio kelestarian merupakan akumulasi pengaruh dari perjalanan berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi hutan tersebut, dengan tingkat intensitas gangguan dan pemeliharaan dianggap tetap seperti pada saat penelitian dilaksanakan. 100 × − = Vn Va Vn α α β − = 100 ∑ ∑ × = 100 KU i RKHvolume β

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Luas

Pencadangan areal HPHTI PT. Musi Hutan Persada berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 038Kpts-II1996 tanggal 29 Januari 1996 meliputi kawasan hutan seluas 296.400 ha. Areal seluas tersebut terbagi ke dalam 3tiga Kelompok Hutan, yaitu: 1. Kelompok Hutan Subanjeriji 89.564 ha 2. Kelompok Hutan Benakat 198.921 ha 3. Kelompok Hutan Martapura 7.915 ha Ketiga Kelompok Hutan KH yang ada tersebut, oleh PT. Musi Hutan Persada dibagi lagi ke dalam tiga Supporting UnitWilayah, yaitu Wilayah I Subanjeriji yang meliputi Kelompok Hutan Subanjeriji dan Kelompok Hutan Martapura serta Wilayah II Benakat dan Wilayah III Lematang yang berada pada areal Kelompok Hutan Benakat. Berdasarkan administrasi pemerintahan, areal HPHTI PT. Musi Hutan Persada termasuk ke dalam wilayah 5 kabupaten, dengan rincian sebagai berikut: 1. KH Subanjeriji termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu. 2. KH Benakat termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Muara Enim, Musi Rawas, Lahat dan Musi Banyuasin. 3. KH Martapura termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sementara, menurut administrasi kehutanan, areal HPHTI PT. Musi Hutan Persada termasuk ke dalam wilayah Dinas Kehutanan DK Muara Enim, DK Musi Rawas, DK Ogan Komering Ulu, DK Musi Banyuasin serta DK Lahat. Secara geografis, areal pencadangan HPHTI PT. MHP terletak pada : 1. Kelompok Hutan Subanjeriji terletak antara 103 °50′-104°15′ Bujur Timur dan 3°30′ –4 °00′ Lintang Selatan. 2. Kelompok Hutan Benakat terletak antara 103 °10′-104° Bujur Timur dan 3° 00′-3°40′ Lintang Selatan.