Peran Lembaga Pendidikan Pendidikan

31

2. Peran Lembaga Pendidikan

a. Lembaga Pendidikan Keluarga Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan semenjak manusia itu ada. Ayah dan ibu di dalam keluarga sebagai pendidiknya, dan anak sebagai terdidiknya. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang tidak mempunyai program resmi seperti yang dimiliki oleh lembaga pendidikan formal. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar- dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik Ihsan 2008: 17. Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan kepercayaan, serta nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan masyarakat. Menurut Fuad Ihsan 2008: 18, fungsi lembaga pendidikan keluarga yaitu: 1 merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya; 2 pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang; 3 di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral; 4 di dalam keluarga akan tumbuh sikap tolong-menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang damai dan sejahtera; 32 5 keluarga merupakan lembaga yang memang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama; 6 di dalam konteks membangun anak sebagai makhluk individu diarahkan agar anak dapat mengembangkan dan menolong dirinya sendiri. b. Lembaga Pendidikan Sekolah Jenis pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang berjenjang, berstruktur dan berkesinambungan, sampai dengan pendidikan tinggi. Guru-guru di dalam lembaga pendidikan formal adalah orang dewasa yang mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan Ihsan 2008: 20. c. Lembaga Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan, tetapi dapat berkesinambungan. Pendidikan luar sekolah menyediakan program pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan peserta didik dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, keterampilan, dan keahlian. Dengan pendidikan ini, setiap warga negara dapat memperluas wawasan pemikiran dan peningkatan kualitas pribadinya dengan menerapkan landasan belajar seumur hidup Ihsan 2008: 21. 33 d. Lembaga Pendidikan Masyarakat Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Peranan yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan nasional yaitu berupa ikut membantu menyelenggarakan pendidikan dengan membuka lembaga pendidikan swasta, membantu pengadaan tenaga biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, biaya, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung. Peranan masyarakat tersebut dilaksanakan melalui jalur perguruan swasta, dunia usaha, kelompok profesi, dan lembaga swasta nasional lainnya Ihsan 2008: 33. Menurut Fuad Ihsan 2008: 34-35, secara konkret pendidikan kemasyarakatan dapat memberikan: 1 kemampuan profesional untuk mengembangkan karier melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konferensi ilmiah, dan sebagainya; 2 kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem pendidikan nasional, seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio dan televisi, dan sebagainya; 3 kemampuan mengembangkan kehidupan beragama melalui pesantren, pengajian, pendidikan agama di surau atau langgar, biara, sekolah minggu, dan sebagainya; 4 kemampuan mengembangkan kehidupan sosial budaya melalui bengkel seni, teater, olah raga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual, dan sebagainya; 5 keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi ahli bangunan, dan sebagainya. 34

3. Tujuan Pendidikan