Perencanaan Pembinaan Etik Multikultural di SD Kuncup Melati

102

a. Perencanaan Pembinaan Etik Multikultural di SD Kuncup Melati

Semarang yang Berkaitan dengan Agama, Budaya, Suku Bangsa, Kegiatan Intrakurikuler, dan Ekstrakurikuler Guru di dalam memberikan pembinaan etik multikultural yang berkaitan dengan agama, budaya, suku bangsa, kegiatan intrakurikuler, maupun ekstrakurikuler harus dapat menyusun perencanaan terlebih dahulu agar pelaksanaan pembinaan dapat berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan teori Mangunhardjana 1986: 17-18 bahwa program pembinaan adalah prosedur yang dijadikan landasan untuk menentukan isi dan urutan acara-acara pembinaan yang akan dilaksanakan. 4. Sasaran Program Sebelum pembinaan dilaksanakan, sasaran program harus dirumuskan dengan tegas dan jelas agar pembinaan dapat berhasil dengan baik sesuai yang diharapkan. 5. Isi Program Agar dapat sejalan dengan sasaran program, materi pembinaan harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pengetahuan para siswa yang akan dibina dan berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman mereka. 6. Pendekatan Program Menurut Mangunhardjana, ada beberapa pendekatan utama dalam program pembinaan, antara lain. d. Pendekatan Informatif informative approach yaitu cara menjalankan program dengan menyampaikan informasi kepada siswa. Pada pendekatan ini, para siswa seperti diperlakukan sebagai orang yang belum tahu, dan tidak mempunyai pengalaman. Pada pendekatan informatif biasanya program pembinaan diisi dengan ceramah oleh guru. e. Pendekatan Partisipatif participative approach, pada pendekatan ini siswa sebagai sumber utama pengalaman dan pengetahuan dari siswa dimanfaatkan sehingga lebih ke situasi belajar bersama. f. Pendekatan Eksperiensial experienciel approach, pendekatan ini menempatkan bahwa siswa langsung terlibat di dalam pembinaan. 103 Hal ini disebut sebagai belajar yang sejati karena pengalaman pribadi dan langsung terlibat dalam situasi tersebut. Untuk memberikan pembinaan etik multikultural dalam bidang agama, guru membuat perencanaan bahwa sebelum dan sesudah pelajaran siswa diharuskan untuk berdoa, kemudian guru memberikan materi pelajaran. Dalam hal budaya, guru membuat perencanaan pembinaan etik multikultural untuk mengajarkan sebagian budaya-budaya yang ada di Indonesia dan budaya Cina. Dalam hal suku bangsa, guru membuat perencanaan agar siswa- siswa memperkenalkan dan mendeskripsikan suku yang ada dalam diri mereka. Dalam kegiatan intrakurikuler, guru merencanakan pembinaan etik multikultural untuk dimasukkan ke dalam semua mata pelajaran dan mengadakan pembinaan khusus. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, guru merencanakan untuk membina siswa-siswa dalam hal etik multikultural ke dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bidangnya. Semua perencanaan yang dilakukan guru untuk melaksanakan pembinaan etik multikultural kepada siswa bertujuan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan ke depannya dapat diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. 104

b. Pelaksanaan Pembinaan Etik Multikultural di SD Kuncup Melati