Analisis data Pengambilan contoh tanah untuk analisis sifat-sifat tanah

100 tanah turun dan jatuh ke dalam botol koleksi yang terletak di bagian bawah corong. Biasanya sumber panas itu berupa lampu listrik. Di botol koleksi hewan tanah itu terdapat zat kimia tertentu untuk mengawetkan makrofauna tanah yang masuk ke dalamnya. Zat kimia tersebut bisa berupa alkohol 76 atau asam pikrat jenuh Suin, 1989. Pada bagian leher corong diletakkan kain kasa yang berfungsi untuk menyaring hewan tanah dan menahan tanah agar tidak jatuh ke dalam botol koleksi.

3. Analisis data

Analisis keragaman, kekayaan dan kemerataan jenis dilakukan pengamatan pada lahan yang terbakar dan lahan yang tidak terbakar. Uji T digunakan untuk membedakan variabel di plot yang terbakar dan tidak terbakar.

3.1. Nilai Kekayaan Jenis Richness Index

Nilai kekayaan jenis digunakan untuk menegtahui keanekaragaman jenis berdasarkan jumlah jenis pada suatu ekosistem. Indeks yang digunakan adalah indeks kekayaan jenis Margalef : DMg = S – 1 ln N Keterangan : DMg = Indeks Kekayaan Jenis Margalef S = jumlah jenis yang ditemukan N = jumlah individu seluruh jenis

3.2. Nilai Keragaman Jenis Diversity Index

101 Keragaman jenis berdasarkan kelimpahan individu diketahui dengan menggunakan Indeks Shannon-Wiener : H’ = - Ó Pi ln Pi Pi = niN Keterangan : H’ = indeks keragaman jenis Shannon-Wiener ni = jumlah individu jenis ke-I N = jumlah total individu Jumlah individu jenis ke-i ni diperoleh dengan memperhitungkan nilai frekuensi kemunculan jenis tersebut dari seluruh petak pengamatan disetiap ekosistem. ni = Frekuensi x jumlah individu yang tertangkap Frekuensi = Ó Petak ditemukan jenis ke-i Seluruh petak yang diamati Nilai H’ berkisar antara 1,5 – 3,5. Nilai 1,5 menunjukkan keragaman rendah, nilai 1,5 – 3,5 menunjukkan keragaman sedang dan nilai 3,5 menunjukkan keragaman tinggi Magurran, 1998 dalam Abidin 2005.

3.3. Nilai Kemerataan Jenis Evenness Index

Indeks ini menunjukkan derajat kemerataan kelimpahan setiap jenis. Rumus yang digunakan adalah nilai Evennes : E = H’ ln S Keterangan : E = indeks kemerataan jenis H’ = indeks kelimpahan individu jenis Shannon-Wiener S = jumlah jenis yang ditemukan Nilai E berkisar antara 0 – 1. Nilai 1 menunjukkan seluruh jenis ada dengan kelimpahan yang sama Magurran, 1998 dalam Abidin 2005.

4. Pengambilan contoh tanah untuk analisis sifat-sifat tanah

102 Analisis sifat fisik tanah berupa bobot isi tanah digunakan contoh tanah utuh yang diambil dengan menggunakan tabung silindris sedangkan untuk mengetahui tekstur tanah digunakan contoh tanah komposit yang diambil dari lahan yang terbakar dan lahan yang tidak terbakar. Sifat fisika tanah yang dianalisis meliputi tekstur dan bobot isi tanah.

4.1. Analisis tekstur tanah dengan metode rabaan

Tekstur tanah adalah perbandingan nisbi aneka kelompok ukuran jarahpisahan tanah yang menyusun massa tanah pada suatu tubuh tanah. Pisahan tanah yang dikaji adalah : pasir, yaitu jarah-jarah tanah dengan kisaran ukuran Ø 0.2 – 2.0 mm, debu, yaitu jarah-jarah tanah dengan kisaran ukuran Ø 0.02 – 0.2 mm, dan lempung, yaitu jarah-jarah tanah dengan kisaran ukuran Ø 0.02 mm Purwowidodo, 2004. Kelas tekstur tanah yang digunakan untuk analisis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel. 2. Kelas tekstur tanah dengan metode rabaan No Kelas Tekstur Rasa dan sifat tanah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pasir Pasir berlempung Lempung berpasir Lempung berdebu Lempung Debu Lempung berliat Lempung liat berpasir Lempung liat berdebu Terasa kasar, tidak dapat dibentuk menjadi pola, gulungan dan tidak melekat Terasa kasar, dapat dibentuk menjadi bola tetapi mudah hancur, sedikit melekat Agak kasar, membentuk bola agak keras, mudah hancur dan melekat Terasa licin, dapat membentuk bola, pita, dan melekat Tidak kasar dan tidak licin; dapat membentuk bola teguh, dapat digulung dan permukaannya mengkilat, melekat Terasa licin sekali, dapat membentuk bola teguh, dapat digulung dan permukaannya mengkilat, agak melekat Terasa agak kasar, dapat membentuk bola agak teguh, dapat dibentuk menjadi gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur, melekat Terasa agak kasar, dapat dibentuk menjadi bola agak teguh, membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur dan melekat Terasa licin dengan jelas, dapat membentuk bola teguh, dapat membentuk gulungan 103 10. 11. 12. 13. Liat berpasir Liat berdebu Liat Liat berat berkilat dan melekat Terasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung dan melekat Rasa agak licin, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung dan sangat melekat Terasa berat, dapat membentuk bola yang baik dan melekat sekali Terasa berat sekali, dapat membentuk bola dengan baik dan sangat melekat. Penentuan tekstur tanah di lapangan dapat dilakukan dengan cara membasahi tanah kemudian dipijat-pijat dengan ibu jari dan telunjuk. Sambil dirasa-rasakan dibentuk bola lembab, digulung-gulung dan dilihat daya tahannya terhadap tekanan dan kelekatannya sewaktu jari telunjuk dan ibu jari dipisahkan. Dari hasil pembentukan bola, gulungan kelekatan, dan rasa licinkasar dapat ditentukan tekstur tanahnya Suin, 1989. 4.2. Penentuan bobot isi tanah dengan metode tabung silindris Penentuan bobot isi tanah dengan menggunakan metode tabung silindris dapat dilakukan dengan cara berikut Purwowidodo, 2004 : ♣ Menetapkan titik pengambilan contoh tanah dan membersihkan permukaannya dari serasah, batu kecil dan atau tumbuhan bawah yang menutupimya. ♣ Meletakkan tabung silindris berarah cacak terhadap permukaan tanah dengan ujung yang tajam berada di bawah ♣ Menempatkan alas papan di permukaan atas tabung dan memukulnya dengan palu, berselang teratur, hingga tabung silindrisnya menerobos tubuh tanah sampai tiga perempat bagian tinggi. Kemudian ditempatkan tabung silindris kedua di atas tabung silindris pertama dengan perlakuan serupa. ♣ Menggali tanah di sekitarnya untuk mengambil kedua tabung tersebut secara rampatan dan tetap menyatu. Kedua tabung dipisahkan dengan mengiris massa tanah yang menghubungkan dan menutupinya. 104 ♣ Menimbang contoh tanah dalam tabung silindris tanpa tutupnya = a g untuk mengetahui berat tanah keadaan lapangan dengan tabungnya atau di oven selama 24 jam pada suhu 105• C kemudian ditimbang untuk mengetahui berat kering oven dengan tabungnya = b g ♣ Mengukur tinggi tabung t dan Ø tabung sisi dalam d untuk menetapkan volume tabung sisi dalam V d dengan persamaan : V d = ¼ ëd 2 t ♣ Membuang contoh tanah dalam tabung silindris dan menimbang tabungnya = c g ♣ Menetapkan besaran bobot isi tanah pada keadaan kering lapangan dengan persamaan : bobot isi kering lapangan gcc = a-c V d ♣ Menetapkan besaran bobot isi tanah pada keadaan kering oven dengan persamaan : bobot isi kering oven gcc = b-c V d

4. Pengukuran suhu dan kelembaban udara