4.3.3 Nutrisi Buah Pakan Burung

100 tumbuhan buah yang mempunyai kelimpahan buahnya lebih sedikit di setiap tipe vegetasi adalah Rubus chrysophyllus. Tumbuhan tersebut buahnya berwarna oranye dan hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu saja. Preferensi burung pemakan buah terhadap buah Rubus chrysophyllus tampak selain dari warna juga nutrisi yang tinggi terutama karbohidrat dan protein Tabel 14. Hal ini terjadi walaupun ketersediaan buah sedikit di habitat, terjadi persaingan dengan manusia dan tupai tanah Tupaia tana tetapi burung pemakan buah masih memakannya dengan tingkat preferensi yang tinggi. Preferensi makan sangat dipengaruhi faktor kuantitatif seperti kelimpahan, dan kualitatif seperti warna, palatabilitas dan kandungan nutrisi Krebs Davis 1978; Smith 1990. Namun pada burung Betet jawa Psittacula alexandri warna buah tidak menjadi faktor yang menentukan. Buah Puspa Schima walichii dan Kayu putih Eucalyptus deglupta dimakan oleh Betet jawa adalah yang masih mentah dan hijau, sedangkan buah sudah tua berwarna hitam tidak dimakan. Akan tetapi buah kelapa sawit Elaeis guinensis dimakan burung Betet jawa apabila sudah matang dengan warna ungu kemerahan Partasasmita 1998. Karakteristik buah matang yang dimakan burung pemakan buah selain ukuran, bentuk buah, warna juga kondisi keras lunaknya buah. Buah tua menjadi lebih keras tidak dimakan burung seperti puspa Schima wallichii. Kandungan airnya menjadi lebih sedikit sehingga menyulitkan proses penanganan buah tersebut oleh burung. Burung pemakan buah memakan buah matang pada umumnya yang mengandung air lebih banyak. Kondisi buah matang banyak mengandung air dan lembek, sehingga buah mudah ditelan secara keseluruhan walaupun ukuran diameter buahnya hampir sama dengan ukuran bukaan paruh Tabel 14. Sebagai contoh burung Dicaeum trigonostigma memakan buah Lantana camara yang diameter buahnya mendekati ukuran bukaan paruh Lampiran11.

5. 4.3.3 Nutrisi Buah Pakan Burung

Karakteristik buah dimakan oleh burung pemakan buah selain warna dan ukuran adalah kandungan nutrisi. Warna buah matang mengindikasi kandungan nutrisi yang terdapat didalamnya. Warna kuning-oranye mengandung protein yang tinggi, warna biru-ungu-hitam mengandung gula yang tinggi Schaefer 101 Schaefer 2005. Kandungan nutrisi yang tinggi akan menunjukkan palatabilitas yang cocok untuk dimakan. Buah yang banyak mengandung air dan rasa manis berarti kandungan karbohidrat terlarut tinggi. Sebagai contoh, Buah Rubus chrysophyllus mengandung karbohidrat mencapai 50,22 Tabel 14. Kandungan karbohidrat yang tinggi menyebabkan buah Rubus chrysophyllus banyak dimakan oleh burung, selain dimanfaatkan penduduk baik anak-anak, petani dan peternak untuk dijadikan makanan. Tabel 14. Kandungan nutrisi buah tumbuhan semak pakan burung n=3 No Buah spesies tumbuhan Kandungan nutrisi Air Karbohidrat Lemak Protein 1 Rubus chrysophyllus 86,68 ± 0,36 50,22 ± 36,67 5,54 ± 1,87 12,29 ± 2,45 2 Poligonum chinense. 90,29 ± 0,09 11,01 ± 1,65 3,45 ± 3,15 15,79 ± 1,69 3 Breynia microphylla 76,12 ± 0,05 16,23 ± 9,66 10,65 ± 3,11 11,73 ± 0,94 4 Melastoma affine 84,68 ± 0,26 4,70 ± 2,73 5,58 ± 1,06 15,52 ± 0,94 5 Clidemia hirta 83,19 ± 0,10 3,59 ± 3,47 2,37 ± 1,73 29,69 ± 0,47 6 Sambucus javanicus 81,53 ± 0,17 11,91 ± 7,08 18,45 ± 14,98 11,21 ± 1,59 7 Lantana camara 79,15 ± 0,20 5,81 ± 1,78 3,58 ± 0,64 10,67 ± 0,90 Tabel 14, secara umum menunjukkan bahwa buah makanan burung mengandung kandungan air tinggi yaitu 76-90. Kandungan air yang tinggi memudahkan burung menelan secara keseluruhan bila ukuran buah ≤ ukuran bukaan paruh. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein sangat bervariasi baik antara spesies tumbuhan buah maupun dalam spesies yang sama. Perbedaan tersebut berkaitan habitat tempat buah diambil dari tumbuhan Herrera 1984. Sebagai contoh, kandungan karbohidrat buah Rubus chrysophyllus, Breynia microphylla dan Sambucus javanicus berkisar 8,8-68,4; 6,2-25,5 dan 9,4- 18,0 Tabel 14. Perbedaan sangat mencolok pada kandungan karbohidrat, karena sampel buah diperoleh dari tumbuhan yang lebih banyak ternaungi seperti di vegetasi hutan sekunder dan kebun teh yang tidak dikelola ≥10 tahun. Walaupun tumbuhan yang ternaungi memproduksi banyak buah, tetapi kandungan karbohidrat buah tersebut lebih rendah. Proses pembentukan karbohidrat oleh tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari. Tumbuhan yang kurang mendapatkan cahaya matahari menyebabkan produksi fotosintesis sedikit. Akan tetapi, buah yang mengandung karbohidrat lebih rendah, mempunyai kandungan lemak lebih tinggi. Hal serupa ditemukan oleh berbagai 102 penelitian bahwa korelasi negatif kandungan lemak dan karbohidrat Herrera 1987; Jordano 1992; Wheelwright et al. 1988; Corlett 1996. Kandungan protein berkisar 10,7-29,7 menunjukkan lebih tinggi dibanding buah semak yang berada di daerah Hongkong yaitu 0,2-3,4, sedangkan kandungan lemak 2,3-18,4 di penelitian ini dan di Hongkong 1,3- 21,3 menunjukkan tidak berbeda Corlett 1996. Perbedaan kisaran kandungan nutrisi tadi, diduga karena jumlah sampel yang diteliti sangat berbeda, yaitu pada penelitian ini sebanyak 7 spesies sedangkan Corlett 1996 meneliti sebanyak 153 spesies sampel tumbuhan buah. 5.5 Perilaku Makan Burung Pemakan Buah 5.5.1 Perilaku Makan Harian