Letak dan Luas Topografi dan Iklim Vegetasi

31 3. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1 Area Studi

3.1.1 Letak dan Luas

Secara geografis, Panaruban terletak di antara 6 11’- 6 49’LS dan 107 31’ - 107 54’ BT Lampiran 1. Berdasarkan administrasi pemerintahan, Panaruban termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sagalaherang, Daerah Tingkat II Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Lokasi tersebut berjarak sekitar 29 km dari kota Subang dan 38 km dari pusat kota Bandung. Kawasan Panaruban yang dijadikan tempat penelitian adalah daerah kebun teh milik PTPN VIII yang berbatasan dengan hutan sekunder, tepatnya kebun teh yang berada di wilayah Afdeling III. Di daerah tersebut, sekitar 16 80 ha kebun tidak dikelola dengan baik. Beberapa blok kebun dari Afdeling III, ≥ 5 dan ≥10 tahun tidak dilakukan pemetikan maupun pemangkasan tanaman teh, tetapi dibiarkan tumbuh tinggi bersama tumbuhan-tumbuhan liar lainnya, sehingga membentuk tipe vegetasi semak yang rapat Lampiran 3. Hutan sekunder merupakan wilayah Perum Perhutani seluas 200 ha yang berbatasan dengan kebun teh Afdeling III.

3.1.2 Topografi dan Iklim

Topografi kawasan Panaruban berbukit-bukit, dengan kemiringan tanah berkisar antara 2-4, berada di ketinggian 900-1200 m dpl. Curah hujan berkisar antara 41,6 - 437,9 mm per bulan, dengan rata-rata hari hujan 15,8 hari per bulan Lampiran 2. Suhu berkisar antara 17 C pada pagi hari dan 25 C pada siang hari, sedangkan suhu udara minimum 15 C, dan maksimum 29 C, dengan kelembaban berkisar antara 45 - 97.

3.1.3 Vegetasi

Daerah penelitian terdiri dua tipe vegetasi yang mempunyai perbedaan sangat mencolok yaitu kebun teh dan hutan sekunder: 32 A. Kebun Teh Lokasi kebun teh yang dijadikan daerah penelitian adalah blok afdeling III, karena lokasi tersebut mempunyai 2 tipe vegetasi, yaitu kebun teh tidak dikelola ≥ 5 tahun, sehingga sudah banyak ditumbuhi tumbuhan semak dan tertutup tumbuhan semak setinggi 4-5 m selanjutnya disebut KT 5 Lampiran 3, dan kebun teh tidak dikelola ≥ 10 tahun, dan sudah tertutup tumbuhan semak setinggi 7-8 m selanjutnya disebut KT 10 . Vegetasi yang terdapat di kebun teh didominasi tanaman teh. Selain keberadaan tanaman teh juga banyak ditumbuhi oleh Kirinyuh Eupatorium inulifolium dan E. odoratum, Kaliandra Caliandra haematocephala, Saliara Lantana camara, Kipapatong Sambucus javanicus dan Harendong beureum Melastoma affine, sehingga tampak berupa semak yang ditutupi oleh lima jenis tumbuhan tersebut. b. Hutan Sekunder Habitat di hutan sekunder didominasi oleh pohon Kayu putih Eucalyptus deglupta dan Kayu afrika Maesopsis eminii, sedangkan di bagian bawahnya banyak ditumbuhi tumbuhan semak Kipapatong Sambucus javanicus, Harendong beureum Melastoma affine, Kirinyuh Eupatorium inulifolium, Saliara Lantana camara , paku-pakuan dan rumput-rumputan. Di tipe habitat ini, tumbuhan Eucalyptus deglupta tidak mempunyai kanopi yang lebat, demikian pula tumbuhan semak tidak terlalu rapat.

3.1.4 Fauna