4.3.1 Ukuran Buah dan Biji Pakan Burung 4.3.2 Warna Buah Pakan Burung

97 dimakan oleh burung pemakan buah seperti Pycnonotus aurigaster, P. goiavier dan Zosterops palpebrosus. Penanganan buah tersebut hanya dipatuk-patuk bagian daging buahnya karena ukuran diameter buah relatif lebih besar dibandingkan bukaan paruh burung Lampiran 11. Buah matang berwarna ungu, bentuk bulat lonjong, dan bagian daging buah banyak mengandung karbohidrat dengan rasa sedikit manis.

5. 4.3.1 Ukuran Buah dan Biji Pakan Burung

Ukuran besar buah berhubungan erat dengan berat basah buah, semakin besar ukuran buah, maka semakin berat. Berat basah buah ditentukan oleh besar diameter buah. Akan tetapi, besar diameter buah tidak berkaitan dengan jumlah biji yang dimilikinya. Semakin banyak biji yang dimilikinya, ukuran biji menjadi semakin kecil dan ringan beratnya. Ukuran buah yang kecil dipastikan memiliki biji yang berukuran lebih kecil dari buah. Ukuran buah dan biji yang kecil cenderung dapat ditelan secara keseluruhan oleh burung pemakannya Lampiran 11. Oleh karena itu, ukuran buah dan biji sangat berkaitan erat dengan karakteristik dari hewan penyebarnya. Keberhasilan peranan hewan penyebar biji sangat ditentukan oleh ukuran buah yang harus ditelan seluruhnya Leighton Leighton 1983; Herrera 1985. Dengan kata lain, ukuran buah dan biji sangat berpengaruh terhadap kisaran makanan yang dapat ditelan oleh hewan vertebrata, khususnya burung. Ukuran buah dan biji di atas ambang, cenderung akan dijatuhkan di dekat pohonnya, dan dimuntahkan sebelum melewati proses pencernaan tembok dan ventrikulus Jordano 1992; Corlett 1998b.

5. 4.3.2 Warna Buah Pakan Burung

Warna buah matang merupakan satu daya tarik bagi burung dan sebuah signal untuk hewan pemakan buah bahwa buah siap dimakan Schaefer Schaefer 2005. Burung-burung diurnal cenderung memakan buah yang berwarna kontras dengan daun, misalnya ungu dan merah Suryadi 1994; Schmidt 2002. Buah berwarna cerah seperti ungu, hitam dan merah dapat mudah diidentifikasi oleh burung karena kontras dengan lingkungannya. Burung diurnal umumnya mempunyai kemampuan melihat dan membedakan warna dalam kisaran 98 ultraviolet 300-400 nm Corlett 1998b; Schmidt 2002. Selain itu, warna buah tidak hanya mengindikasikan kematangan, tetapi juga menunjukkan informasi terkandung nutrisi di dalamnya seperti karbohidrat dan vitamin Schmidt 2002. Burung-burung pemakan buah yang tertangkap maupun terlihat langsung memakan buah masak, warna buahnya bervariasi antara lain ungu, hitam, merah, oranye, dan kuning Gambar 23, Lampiran 8, 11. Buah yang belum matang tidak dimakan oleh burung, baik masih mentah atau sudah setengah matang dengan ditandai warna campuran ungu dan hijau, putih dan ungu, hijau dan kuning atau oranye. Burung hanya memakan buah yang matang baik di kandang maupun di lapangan. Kebanyakan buah matang yang dimakan berwarna cerah, sedangkan buah mentah berwarna tidak terlalu mencolok dengan keadaan sekitarnya. Akan tetapi, preferensi burung terhadap warna buah matang dapat berbeda antara satu burung dengan burung lainnya Suryadi 1994; Schmidt 2002 Gambar 23. Proporsi warna buah yang dimakan burung pemakan buah Gambar 23, menunjukkan bahwa semua spesies burung pemakan buah memakan spesies tumbuhan buah berwarna ungu lebih banyak yaitu 42, warna merah 25 , hitam 17, kuning dan oranye masing-masing 8,9. Schmidt 2002 menemukan bahwa buah yang berwarna ungu, merah, dan hitam banyak 10 20 30 40 50 60 70 80 Dicaeum trigonostigma Pycnonotus aurigaster Pycnonotus bimaculatus Pycnonotus goiavier Zosterops palpebrosus Pr opor si w arna bu ah di mak a n Spesies burung pemakan buah Kuning Hitam Merah Oranye Ungu 99 dimakan oleh hewan-hewan pemakan buah. Buah matang berwarna ungu dan merah lebih disukai burung Rangkong Suryadi 1994. Buah berwarna biru, putih, kuning dan jingga dimakan burung tetapi dalam jumlah sedikit. Berdasarkan nisbah pemangsaan menunjukkan bahwa semua spesies burung pemakan buah memiliki preferensi tertinggi terhadap buah berwarna kuning dibanding buah berwarna lainnya Tabel 15. Burung pemakan buah memilih warna buah ungu disebabkan buah yang berwarna tersebut lebih banyak tersedia dibanding yang lainnya. Burung pemakan buah mengoptimalkan mencari makan tampak dengan memakan buah yang lebih banyak tersedia dibanding mencari buah yang sedikit tersedia. Buah yang berwarna kuning hanya pada tumbuhan Breynia microphylla. Menurut Leighton 1982 preferensi burung terhadap jenis makanan produktivitas pakan, ukuran, warna dan kandungan nutrisi. Tabel 13. Nisbah pemangsaan warna buah yang dimakan dan ketersediaan warna buah dari spesies tumbuhan buah di habitat Spesies burung Warna buah Preferensi warna Hitam Kuning Oranye Merah Ungu Dicaeum trigonostigma H 18,18 9,09 9,09 18,18 45,45 Kuning ungu M 0,00 33,33 0,00 0,00 66,67 Np 0,00 3,67 0,00 0,00 1,47 Pycnonotus aurigaster H 18,18 9,09 9,09 18,18 45,45 Kuning, oranye ungu M 12,50 12,50 12,50 12,50 50,00 Np 0,69 1,37 1,38 0,69 1,10 Pycnonotus bimaculatus H 18,18 9,09 9,09 18,18 45,45 Kuning, oranye merah M 14,29 14,29 14,29 28,57 28,57 Np 0,79 1,57 1,57 1,57 0,63 Pycnonotus goiavier H 18,18 9,09 9,09 18,18 45,45 Kuning, oranye ungu M 12,50 12,50 12,50 0,00 62,50 Np 0,69 1,38 1,38 0,00 1,38 Zosterops palpebrosus H 18,18 9,09 9,09 18,18 45,45 Hitam, kuning, oranye merah M 20,00 10,00 10,00 20,00 40,00 Np 1,10 1,10 1,10 1,10 0,88 M: Persentase jenis warna buah yang dimakan, H: Persentase jenis warna buah yang ada di habitat, Np:Nisbah pemangsaan M H Preferensi makan burung pemakan buah terhadap warna buah kuning cenderung disebabkan ukuran buah yang relatif kecil dan kandungan nutrisi yang tinggi seperti lemak, dibanding kelimpahan buah di habitat Tabel 11, 12. Spesies 100 tumbuhan buah yang mempunyai kelimpahan buahnya lebih sedikit di setiap tipe vegetasi adalah Rubus chrysophyllus. Tumbuhan tersebut buahnya berwarna oranye dan hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu saja. Preferensi burung pemakan buah terhadap buah Rubus chrysophyllus tampak selain dari warna juga nutrisi yang tinggi terutama karbohidrat dan protein Tabel 14. Hal ini terjadi walaupun ketersediaan buah sedikit di habitat, terjadi persaingan dengan manusia dan tupai tanah Tupaia tana tetapi burung pemakan buah masih memakannya dengan tingkat preferensi yang tinggi. Preferensi makan sangat dipengaruhi faktor kuantitatif seperti kelimpahan, dan kualitatif seperti warna, palatabilitas dan kandungan nutrisi Krebs Davis 1978; Smith 1990. Namun pada burung Betet jawa Psittacula alexandri warna buah tidak menjadi faktor yang menentukan. Buah Puspa Schima walichii dan Kayu putih Eucalyptus deglupta dimakan oleh Betet jawa adalah yang masih mentah dan hijau, sedangkan buah sudah tua berwarna hitam tidak dimakan. Akan tetapi buah kelapa sawit Elaeis guinensis dimakan burung Betet jawa apabila sudah matang dengan warna ungu kemerahan Partasasmita 1998. Karakteristik buah matang yang dimakan burung pemakan buah selain ukuran, bentuk buah, warna juga kondisi keras lunaknya buah. Buah tua menjadi lebih keras tidak dimakan burung seperti puspa Schima wallichii. Kandungan airnya menjadi lebih sedikit sehingga menyulitkan proses penanganan buah tersebut oleh burung. Burung pemakan buah memakan buah matang pada umumnya yang mengandung air lebih banyak. Kondisi buah matang banyak mengandung air dan lembek, sehingga buah mudah ditelan secara keseluruhan walaupun ukuran diameter buahnya hampir sama dengan ukuran bukaan paruh Tabel 14. Sebagai contoh burung Dicaeum trigonostigma memakan buah Lantana camara yang diameter buahnya mendekati ukuran bukaan paruh Lampiran11.

5. 4.3.3 Nutrisi Buah Pakan Burung