97
dimakan oleh burung pemakan buah seperti Pycnonotus aurigaster, P. goiavier dan Zosterops palpebrosus. Penanganan buah tersebut hanya dipatuk-patuk
bagian daging buahnya karena ukuran diameter buah relatif lebih besar dibandingkan bukaan paruh burung Lampiran 11. Buah matang berwarna ungu,
bentuk bulat lonjong, dan bagian daging buah banyak mengandung karbohidrat dengan rasa sedikit manis.
5. 4.3.1 Ukuran Buah dan Biji Pakan Burung
Ukuran besar buah berhubungan erat dengan berat basah buah, semakin besar ukuran buah, maka semakin berat. Berat basah buah ditentukan oleh besar
diameter buah. Akan tetapi, besar diameter buah tidak berkaitan dengan jumlah biji yang dimilikinya. Semakin banyak biji yang dimilikinya, ukuran biji menjadi
semakin kecil dan ringan beratnya. Ukuran buah yang kecil dipastikan memiliki biji yang berukuran lebih
kecil dari buah. Ukuran buah dan biji yang kecil cenderung dapat ditelan secara keseluruhan oleh burung pemakannya Lampiran 11. Oleh karena itu, ukuran
buah dan biji sangat berkaitan erat dengan karakteristik dari hewan penyebarnya. Keberhasilan peranan hewan penyebar biji sangat ditentukan oleh ukuran buah
yang harus ditelan seluruhnya Leighton Leighton 1983; Herrera 1985. Dengan kata lain, ukuran buah dan biji sangat berpengaruh terhadap kisaran
makanan yang dapat ditelan oleh hewan vertebrata, khususnya burung. Ukuran buah dan biji di atas ambang, cenderung akan dijatuhkan di dekat pohonnya, dan
dimuntahkan sebelum melewati proses pencernaan tembok dan ventrikulus Jordano 1992; Corlett 1998b.
5. 4.3.2 Warna Buah Pakan Burung
Warna buah matang merupakan satu daya tarik bagi burung dan sebuah signal untuk hewan pemakan buah bahwa buah siap dimakan Schaefer
Schaefer 2005. Burung-burung diurnal cenderung memakan buah yang berwarna kontras dengan daun, misalnya ungu dan merah Suryadi 1994; Schmidt 2002.
Buah berwarna cerah seperti ungu, hitam dan merah dapat mudah diidentifikasi oleh burung karena kontras dengan lingkungannya. Burung diurnal umumnya
mempunyai kemampuan melihat dan membedakan warna dalam kisaran
98
ultraviolet 300-400 nm Corlett 1998b; Schmidt 2002. Selain itu, warna buah tidak hanya mengindikasikan kematangan, tetapi juga menunjukkan informasi
terkandung nutrisi di dalamnya seperti karbohidrat dan vitamin Schmidt 2002. Burung-burung pemakan buah yang tertangkap maupun terlihat langsung
memakan buah masak, warna buahnya bervariasi antara lain ungu, hitam, merah, oranye, dan kuning Gambar 23, Lampiran 8, 11. Buah yang belum matang tidak
dimakan oleh burung, baik masih mentah atau sudah setengah matang dengan ditandai warna campuran ungu dan hijau, putih dan ungu, hijau dan kuning atau
oranye. Burung hanya memakan buah yang matang baik di kandang maupun di lapangan. Kebanyakan buah matang yang dimakan berwarna cerah, sedangkan
buah mentah berwarna tidak terlalu mencolok dengan keadaan sekitarnya. Akan tetapi, preferensi burung terhadap warna buah matang dapat berbeda antara satu
burung dengan burung lainnya Suryadi 1994; Schmidt 2002
Gambar 23. Proporsi warna buah yang dimakan burung pemakan buah Gambar 23, menunjukkan bahwa semua spesies burung pemakan buah
memakan spesies tumbuhan buah berwarna ungu lebih banyak yaitu 42, warna merah 25 , hitam 17, kuning dan oranye masing-masing 8,9. Schmidt
2002 menemukan bahwa buah yang berwarna ungu, merah, dan hitam banyak
10 20
30 40
50 60
70 80
Dicaeum trigonostigma
Pycnonotus aurigaster
Pycnonotus bimaculatus
Pycnonotus goiavier
Zosterops palpebrosus
Pr opor
si w
arna bu ah di
mak a
n
Spesies burung pemakan buah
Kuning Hitam
Merah Oranye
Ungu
99
dimakan oleh hewan-hewan pemakan buah. Buah matang berwarna ungu dan merah lebih disukai burung Rangkong Suryadi 1994. Buah berwarna biru, putih,
kuning dan jingga dimakan burung tetapi dalam jumlah sedikit. Berdasarkan nisbah pemangsaan menunjukkan bahwa semua spesies
burung pemakan buah memiliki preferensi tertinggi terhadap buah berwarna kuning dibanding buah berwarna lainnya Tabel 15. Burung pemakan buah
memilih warna buah ungu disebabkan buah yang berwarna tersebut lebih banyak tersedia dibanding yang lainnya. Burung pemakan buah mengoptimalkan mencari
makan tampak dengan memakan buah yang lebih banyak tersedia dibanding mencari buah yang sedikit tersedia. Buah yang berwarna kuning hanya pada
tumbuhan Breynia microphylla. Menurut Leighton 1982 preferensi burung terhadap jenis makanan produktivitas pakan, ukuran, warna dan kandungan
nutrisi. Tabel 13. Nisbah pemangsaan warna buah yang dimakan dan ketersediaan warna
buah dari spesies tumbuhan buah di habitat Spesies burung
Warna buah Preferensi
warna Hitam Kuning
Oranye Merah Ungu
Dicaeum trigonostigma
H 18,18 9,09
9,09 18,18
45,45
Kuning ungu
M 0,00 33,33
0,00 0,00
66,67 Np 0,00
3,67 0,00
0,00 1,47
Pycnonotus aurigaster
H 18,18 9,09
9,09 18,18
45,45
Kuning, oranye
ungu
M 12,50 12,50
12,50 12,50
50,00 Np 0,69
1,37 1,38
0,69 1,10
Pycnonotus bimaculatus
H 18,18 9,09
9,09 18,18
45,45
Kuning, oranye
merah
M 14,29 14,29
14,29 28,57
28,57 Np 0,79
1,57 1,57
1,57 0,63
Pycnonotus goiavier
H 18,18 9,09
9,09 18,18
45,45
Kuning, oranye
ungu
M 12,50 12,50
12,50 0,00
62,50 Np 0,69
1,38 1,38
0,00 1,38
Zosterops palpebrosus
H 18,18 9,09
9,09 18,18
45,45
Hitam, kuning,
oranye merah
M 20,00 10,00
10,00 20,00
40,00 Np 1,10
1,10 1,10
1,10 0,88
M: Persentase jenis warna buah yang dimakan, H: Persentase jenis warna buah yang ada di habitat, Np:Nisbah pemangsaan M H
Preferensi makan burung pemakan buah terhadap warna buah kuning cenderung disebabkan ukuran buah yang relatif kecil dan kandungan nutrisi yang
tinggi seperti lemak, dibanding kelimpahan buah di habitat Tabel 11, 12. Spesies
100
tumbuhan buah yang mempunyai kelimpahan buahnya lebih sedikit di setiap tipe vegetasi adalah Rubus chrysophyllus. Tumbuhan tersebut buahnya berwarna
oranye dan hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu saja. Preferensi burung pemakan buah terhadap buah Rubus chrysophyllus tampak selain dari warna juga
nutrisi yang tinggi terutama karbohidrat dan protein Tabel 14. Hal ini terjadi walaupun ketersediaan buah sedikit di habitat, terjadi persaingan dengan manusia
dan tupai tanah Tupaia tana tetapi burung pemakan buah masih memakannya dengan tingkat preferensi yang tinggi. Preferensi makan sangat dipengaruhi faktor
kuantitatif seperti kelimpahan, dan kualitatif seperti warna, palatabilitas dan kandungan nutrisi Krebs Davis 1978; Smith 1990.
Namun pada burung Betet jawa Psittacula alexandri warna buah tidak menjadi faktor yang menentukan. Buah Puspa Schima walichii dan Kayu putih
Eucalyptus deglupta dimakan oleh Betet jawa adalah yang masih mentah dan hijau, sedangkan buah sudah tua berwarna hitam tidak dimakan. Akan tetapi buah
kelapa sawit Elaeis guinensis dimakan burung Betet jawa apabila sudah matang dengan warna ungu kemerahan Partasasmita 1998.
Karakteristik buah matang yang dimakan burung pemakan buah selain ukuran, bentuk buah, warna juga kondisi keras lunaknya buah. Buah tua menjadi
lebih keras tidak dimakan burung seperti puspa Schima wallichii. Kandungan airnya menjadi lebih sedikit sehingga menyulitkan proses penanganan buah
tersebut oleh burung. Burung pemakan buah memakan buah matang pada umumnya yang mengandung air lebih banyak. Kondisi buah matang banyak
mengandung air dan lembek, sehingga buah mudah ditelan secara keseluruhan walaupun ukuran diameter buahnya hampir sama dengan ukuran bukaan paruh
Tabel 14. Sebagai contoh burung Dicaeum trigonostigma memakan buah Lantana camara
yang diameter buahnya mendekati ukuran bukaan paruh Lampiran11.
5. 4.3.3 Nutrisi Buah Pakan Burung