Asam lemak bebas Pengaruh Lama Filtrasi Dan Backflush Terhadap Rejeksi

terhadap lainnya. Perlakuan A3B3, A2B1 dan A1B1 juga tidak saling berbeda nyata. Perlakuan A1B1, A2B3 dan A2B2 tidak memberikan pengaruh terhadap fluks yang berbeda nyata. Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut Duncan dapat dilihat pada Lampiran 5.

2. Pengaruh Lama Filtrasi Dan Backflush Terhadap Rejeksi

a. Asam lemak bebas

Pada penelitian ini, mikrofiltrasi minyak jarak tidak dapat menurunkan bilangan asam dan FFA permeat disebabkan oleh ukuran pori membran yang lebih besar dari ukuran molekul asam lemak bebas. Bilangan asam dan FFA minyak jarak kasar dan permeat yang dihasilkan dari mikrofiltrasi minyak jarak pada berbagai lama atau durasi filtrasi dan backflush dapat dilihat pada Gambar 10 dan 11, dan datanya dapat dilihat pada Lampiran 4. Minyak jarak kasar yang digunakan memiliki bilangan asam dan FFA sebesar 4,99 6 1,08 mg KOHg sampel dan 2,50 6 0,54, sedangkan bilangan asam dan FFA minyak jarak yang dihasilkan dari mikrofiltrasi minyak jarak berkisar antara 3,76 – 6,10 mg KOHg sampel dan 1,89 – 3,06. Dari Gambar 10 dan 11 dapat diamati bahwa untuk perlakuan filtrasi selama 4 dan 6 menit serta backflush selama 4 dan 6 detik bilangan asam dan FFA cenderung meningkat. Bilangan asam dan FFA dalam minyak sangat mudah untuk berubah. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kontak dengan udara, suhu, kelembaban dan cahaya, kerusakan oleh enzim atau mikroba Ketaren, 1986. Perubahan bilangan asam dan FFA terjadi karena adanya proses oksidasi dan hidrolisis. Jika di dalam minyak terjadi proses oksidasi dan hidrolisis maka jumlah asam lemak bebas dalam minyak akan meningkat. 1 2 3 4 5 6 7 MJK A1 A2 A3 Perlakuan B il an gan A sam m g KOH g s a m p el B1 B2 B3 Keterangan : MJK : Minyak jarak kasar A1 : Filtrasi selama 2 menit A2 : Filtrasi selama 4 menit A3 : Filtrasi selama 6 menit B1 : Backflush selama 2 detik B2 : Backflush selama 4 detik B3 : Backflush selama 6 detik Gambar 10. Bilangan asam minyak jarak kasar dan permeat yang dihasilkan dari mikrofiltrasi minyak jarak pada berbagai perlakuan 1 2 3 4 MJK A1 A2 A3 Perlakuan FFA B1 B2 B3 Gambar 11. FFA minyak jarak kasar dan permeat yang dihasilkan dari mikrofiltrasi minyak jarak pada berbagai perlakuan Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, faktor A lama filtrasi, faktor B lama backflush dan interaksi kedua faktor lama filtrasi dan backflush berpengaruh nyata terhadap bilangan asam dan FFA. Uji lanjut Duncan untuk faktor A menunjukkkan bahwa pengaruh lama filtrasi 2, 4 dan 6 menit terhadap bilangan asam dan FFA berbeda nyata satu terhadap lainnya. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh pengaruh lama backflush 2, 4 dan 6 detik yang memberikan bilangan asam dan FFA yang berbeda nyata satu terhadap lainnya. Uji lanjut Duncan untuk interaksi faktor A dan B menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan A2B1 terhadap bilangan asam dan FFA berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan A3B1 dan A1B3 tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan A1B2. Perlakuan A1B1 dan A2B3 memberikan pengaruh terhadap bilangan asam dan FFA berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan A3B3 dan A3B2 tidak berbeda nyata. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh perlakuan A3B2 dan A2B2, tetapi perlakuan A2B2 berbeda nyata dengan perlakuan A3B3. Dari uji tersebut ditetapkan bahwa perlakuan yang memberikan bilangan asam dan FFA terendah adalah perlakuan A2B1 filtrasi selama 4 menit dengan backflush selama 2 detik, yaitu sebesar 3,76 mg KOHg minyak dan 1,89. Hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut Duncan dapat dilihat pada Lampiran 6. Membran yang digunakan pada penelitian ini terbuat dari serat polipropilen yang bersifat hidrobik. Membran yang bersifat hidrofobik dapat berinteraksi dengan gugus hidrofobik bagian ekor yang dimiliki oleh molekul fosfolipid sehingga permukaan membran akan bersifat hidrofilik. Molekul asam lemak bebas bersifat hidrofobik sehingga molekul asam lemak bebas tidak dapat melewati pori membran Manjula dan Subramanian, 2006. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ukuran molekul asam lemak jauh lebih kecil dibandingkan diameter pori membran. Oleh karena itu, asam lemak bebas tidak dapat ditahan oleh membran mikrofiltrasi.

b. Fosfor dan fosfolipid