permintaan untuk menggambarkan pergeseran seluruh kurva permintaan, yaitu perubahan jumlah yang akan dibeli pada setiap tingkat harga. Istilah perubahan
dalam kuantitas yang diminta mengacu pada perubahan dari satu titik pada kurva permintaan ke titik lain pada kurva permintaan asli atau kurva permintaan baru.
Peningkatan permintaan berarti seluruh kurva permintaan telah bergeser ke kanan D
ke D
2
. Penurunan permintaan berarti seluruh kurva permintaan telah bergeser ke kiri D
ke D
1
. Pada harga tertentu, kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan kuantitas yang diminta. Sementara itu penurunan
permintaan menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta. Pergerakan sepanjang kurva permintaan dapat ditunjukkan dengan suatu perpindahan ke arah
bawah menyebabkan kenaikan dalam jumlah atau kuantitas yang diminta P Q
ke P
1
Q
1
. Sementara itu, perpindahan ke kiri atas sepanjang kurva permintaan menyebabkan penurunan dalam jumlah yang diminta P
Q ke P
2
Q
2
. Ilustrasi pergeseran dan pergeakan kurva permntaan dapat dilihat pada Gambar 3.
P D
1
D D
2
P
2
E
2
E P
E
1
P
1
Q Q
2
Q Q
1
Gambar 3. Pergeseran dan Pergerakan Sepanjang Kurva Permintaan Lipsey et. al. 1995
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian
Adanya kenaikan konsumsi ikan di Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun serta adanya permintaan benih ikan dari luar Kabupaten Sukabumi
mengharuskan adanya peningkatan ketersediaan benih yang cukup. Usaha
pembenihan ikan nila merupakan salah satu usaha yang potensial di Kabupaten Sukabumi, hal ini ditunjukkan dengan produksi dari usaha pembenihan ikan nila
merupakan yang terbesar di sektor perbenihan Tabel Lampiran 2. Adapun benih ikan nila ukuran 3-5 cm memiliki nila penawaran dan permintaan tertinggi
diantara ukuran benih ikan nila lainnya. Oleh karena itulah, penelitian ini akan difokuskan pada benih ukuran tersebut.
Pasar benih ikan nila ukuran 3-5 cm terbentuk dari penawaran dan permintaan turunan. Pelaku utama pasar benih ikan nila dari sisi penawaran
dilakukan oleh petani pendeder benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sedangkan pelaku utama pasar benih ikan nila dari sisi permintaan dilakukan oleh petani pendeder
benih ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi penawaran benih ikan 3-5 cm
yaitu kuantitas penawaran benih nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm, kuantitas penawaran benih
ikan nila ukuran 5-8 cm, harga benih ikan nila ukuran 3 cm, harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm, harga benih ikan mas
ukuran 3-5 cm, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm, harga benih ikan bawal ukuran 3-5 cm dan dummy untuk musim kemarau yang panjang di tahun 2006.
Penentuan beberapa variabel yang mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm di atas didasarkan atas pertimbangan tertentu. Kuantitas
penawaran benih ikan nila satu bulan sebelumnya diduga mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm dikarenakan sifat produknya yang
gesperiod . Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm dan 5-8 cm
diduga berpengaruh karena memiliki keterkaitan sebagai produk turunan. Harga benih ikan mas, lele dan bawal ukuran 3-5 cm diduga juga berpengaruh
dikarenakan karakteristik petani pembenih di Kabupaten Sukabumi berbudidaya secara polikultur, sehingga pembelian benih ikan nila ukuran 3-5 cm terkadang
diikuti dengan pembelian benih ikan lain yang seukuran. Musim kemarau yang panjang di tahun 2006 didiuga telah menurunkan tingkat produksi yang berakibat
turunnya penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm dikarenakan berkurangnya ketersediaan air sebagai media pemeliharaan.
Adapun faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yaitu kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu
bulan sebelumnya, kuantitas permintaan benih ikan ukuran 3 cm, kuantitas permintaan benih ukuran 5-8 cm, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi, harga
benih ikan nila ukuran 3 cm, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm, harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm, harga ikan nila konsumsi, harga benih ikan mas ukuran
3-5 cm, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm, harga benih ikan bawal ukuran 3-5 cm, jumlah petani pendeder benih ukuran 5-8 cm di Kabupaten Sukabumi, jumlah
petani pembesar ikan nila di Kabupaten Sukabumi, pendapatan rata-rata petani pendeder dari sektor usahanya, pendapatan rata-rata petani pembesar dari sektor
usahanya dan dan dummy untuk musim kemarau yang panjang di tahun 2006. Penentuan beberapa variabel yang mempengaruhi permintaan benih ikan
nila ukuran 3-5 cm di atas didasarkan atas pertimbangan tertentu. Kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 satu bulan sebelumnya diduga berpengaruh
dikarenakan permintaan benih disesuaikan dengan pola produksi dari petani pendeder ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila di Kabupaten
Sukabumi setiap bulannya. Kuantitas permintaan dan harga untuk benih ikan nila ukuran 0-3 cm, 5-8 cm serta ikan konsumsi diduga berpengaruh karena memiliki
hubungan derived demand. Harga benih ikan mas, lele, bawal dengan ukuran 3-5 cm diduga berpengaruh dikarenakan kebiasaan petani di Kabupaten Sukabumi
yang menerapkan sistem polikultur dalam melakukan pendederan maupun pembesaran ikan, sehingga permintaan terhadap benih ikan nila ukuran 3-5 cm
terkadang diikuti dengan permintaan benih lain yang juga berukuran 3-5 cm. Jumlah petani pendeder benih ikan nila ukuran 5-8 cm diduga berpengaruh
terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebagai input produksi utamanya, begitu pula dengan jumlah petani pembesar ikan nila konsumsi di
Kabupaten Sukabumi. Pendapatan rata-rata petani pendeder benih ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila dari sektor usahanya diduga
berpengaruh dikarenakan besarnya pendapatan rata-rata dapat berpengaruh terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang diminta sebagai
input produksi utamanya. Musim kemarau yang panjang di tahun 2006 diduga berpengaruh terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm karena
permintaan berasal dari petani pendeder benih ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila konsumsi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran benih ikan nila tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Regresi Linear
Berganda Metode Kuadrat Terkecil. Kemudian dari hasil analisis regresi tersebut akan didapatkan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi penawaran dan
permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Faktor-faktor yang signifikan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menetapkan kebijakan perbenihan dan
implikasinya bagi pengembangan usaha pembenihan ikan nila di Kabupaten Sukabumi, khususnya peningkatan penawaran dan permintaan benih ikan nila
ukuran 3-5 cm. Hal ini dilakukan dalam rangka memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan benih untuk luar daerah serta dalam daerah Kabupaten Sukabumi,
mengingat konsumsi ikan di Kabupaten Sukabumi sendiri yang meningkat dari tahun ke tahun Tabel 1. Adapun bagan kerangka pemikiran operasional dapat
dilihat pada Gambar 4.
80 `
Peningkatan Penawaran dan Permintaan Benih Ikan Nila
Adanya Kenaikan Konsumsi Ikan di Kab. Sukabumi dan Permintaan benih dari Luar Kab. Sukabumi
Perlunya Peningkatan Ketersediaan Benih Ikan
Usaha Pembenihan Ikan Nila Merupakan Usaha yang Potensial di Kab. Sukabumi: excess demand benih ikan nila
Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Permintaan
Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm
Permintaan Penawaran
Benih Ikan Nila Ukuran 0-3 cm Penawaran
Ikan Nila Konsumsi Permintaan Penawaran
Konsumen Permintaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Turunanan Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penawaran Regresi Berganda
Pasar Pasar
Pasar Pasar
Faktor-faktor yang Signifikan
Gambar 4. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Implikasi Kebijakan
Perbenihan Ikan Nila
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Waktu dan Lingkup Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2007 sampai dengan September 2007. Adapun lingkup penelitian adalah Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa
Barat. Kabupaten Sukabumi dipilih menjadi lokasi penelitian karena daerah ini mempunyai potensi sumberdaya perikanan air tawar yang cukup besar, terutama
untuk sektor perbenihan Tabel Lampiran 2.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data time series bulanan dan data kualitatif hasil wawancara. Berdasarkan sumbernya, data yang
dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan staf Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi,
Pengawas Benih Perikanan, Penyuluh Perikanan, dan beberapa petani yang bergerak di usaha budidaya ikan nila. Wawancara terhadap petani meliputi dua
orang petani pembenih ikan nila ukuran 3 cm, empat orang petani pendeder benih ikan nila ukuran 3-5 cm, dua orang petani pendeder benih ikan nila ukuran
5-8 cm dan dua orang petani pembesar ikan nila. Pengambilan koresponden petani dilakukan secara purposive, dimana petani tersebut harus memiliki
pengalaman di usaha budidaya ikan nila sejak awal ikan nila diperkenalkan dan dibudidayakan tahun 1993 di Kabupaten Sukabumi. Diharapkan dengan lamanya
pengalaman, petani dapat memberikan informasi yang tepat mengenai segala aspek yang menyangkut usaha budidaya ikan nila. Data sekunder diperoleh dari
estimasi, beberapa laporan dan catatan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi dengan periode bulanan dari tahun 2000 sampai dengan 2006.
Adapun asumsi-asumsi yang digunakan menyangkut estimasi terhadap kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm, 3-5 cm, 5-8 cm, permintaan
benih ikan nila ukuran 3 cm, 3-5 cm, 5-8 cm, permintaan ikan nila konsumsi, harga-harga yang berlaku, pendapatan rata-rata petani pendeder benih ikan nila