Model Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Implikasi Kebijakan

VI. ANALISIS PENAWARAN BENIH IKAN NILA UKURAN 3-5 CM

6.1. Model Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Model Regresi Linear Berganda sebagai berikut: Qs = 17748 + 0,231 Qs-t + 2,51 Qas + 0,030 Qcs + 0,013 Ps – 0,0092 Pa – 0,136 Pc + 0,517 Pm + 114 Pl - 22290 Dm ……………..……….…....10 Model Regresi Linear Berganda ini dibentuk dengan menggunakan software Minitab Versi 14.0. Adapun variabel-variabel yang terkait menyangkut kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya Qs-t, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm Qas, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm Qcs, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm Ps, harga benih ikan nila ukuran 3 cm Pa, harga benih ikan ukuran 5-8 cm Pc, harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm Pm, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm Pl dan dummy untuk musim kemarau panjang sepanjang tahun 2006 Dm. Variabel harga benih ikan bawal ukuran 3-5 cm dikeluarkan dari model dikarenakan menurunkan nilai koefisien determinasi, sehingga merusak model penawaran yang dibangun. Pada sistem budidaya secara polikultur di Kabupaten Sukabumi pemeliharaan ikan bawal tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan sifat ikan bawal yang lebih buas dari jenis ikan yang lannya, sehingga pemeliharaannya lebih secara monokultur. 6.2. Kriteria Statistik 6.2.1. Pengujian Model Keseluruhan Uji F Pengujian model keseluruhan dilakukan melalui uji F atau pengujian kelinearan model. Adapun hasil pengujian model secara keseluruhan dapat dilihat pada hasil analisis ragam di model penawaran benih ikan ukuran 3-5 cm Tabel 4. Tabel 4. Analisis Ragam Model Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Sumber Keragaman Derajat Kebebasan Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hit Prob Regresi 9 26.043.112.538 2.893.679.171 Sisaan 74 4.137.328.749 55909848 Total 83 30.180.441.287 51,76 0,000 Sumber: Data Diolah, 2007. Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 51,76. Hipotesis yang dibangun adalah apabila F hit F tabel atau Probabilitas α, maka dapat disimpulkan tolak H α = 0,05. Artinya, model regresi linear berganda signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Kesimpulan yang didapat bahwa pada taraf nyata α = 0,05 model regresi linear berganda penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan Probabilitasnya yang bernilai 0,000 atau lebih kecil dari α.

6.2.2. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t

Setelah dilakukan pengujian terhadap model secara keseluruhan uji F, maka selanjutnya adalah dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui variabel-variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Suatu variabel dikatakan signifikan apabila memiliki nilai T hit T tabel atau Probabilitas α . Adapun nilai koefisien regresi dan taraf signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm adalah kuantitas penawaran satu bulan sebelumnya Qs-t dengan nilai Probabilitas sebesar 0,006, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm Qas dengan nilai Probabilitas sebesar 0,000 dan dummy musim kemarau panjang selama tahun 2006 Dm dengan nilai Probabilitas sebesar 0,000. Tabel 5. Nilai Koefisien Regresi dan Taraf Signifikansi Pada Model Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Prediktor Koefisien SE.Koefisien T hitung Prob. VIF Konstanta 17.748,00000 14.223,00000 1,25 0,216 - Qs-t 0,23074 0,08240 2,81 0,006 3,4 Qas 2,51170 0,52440 4,79 0,000 3,4 Qcs 0,02970 0,24700 0,12 0,905 3,4 Ps 0,01340 0,53440 0,03 0,980 1,7 Pa -0,00918 0,04682 -0,20 0,845 1,2 Pc -0,01356 0,23240 -0,58 0,561 3,7 Pm 0,51670 0,39190 1,32 0,191 2,1 Pl 113,84000 59,780000 1,90 0,061 2,7 Dm -22.290,00000 5.471,000000 -4,07 0,000 5,9 R-sq = 86,3 R-sq adj = 84,6 Dw = 2,42911 Sumber: Data Diolah, 2007

6.2.3. Pengujian R

2 Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi dari model penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm adalah sebesar 86,3 . Artinya, 86,3 keragaman dari penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm di Kabupaten Sukabumi dapat dijelaskan oleh variabel kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya Qs-t, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm Qas, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm Qcs, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm Ps, harga benih ikan nila ukuran 3 cm Pa, harga benih ikan ukuran 5-8 cm Pc, harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm Pm, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm Pl dan dummy untuk musim kemarau panjang selama Desember 2005-Desember 2006 Dm pada model. Adapun sisanya sebesar 13,7 dari keragaman dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model seperti harga-harga masukkan, tujuan perusahaan dan tahap perkembangan teknologi. Harga-harga masukkan input seperti pakan, obat-obatan, dan lain-lain serta tahap perkembangan teknologi tidak dapat dimasukkan dalam model dikarenakan adanya keterbatasan data. 6.3. Kriteria Ekonometrik 6.3.1. Pengujian Linearitas Pengujian model penawaran benih ikan ukuran 3-5 cm dapat dilakukan dengan cara membuat plot residual terhadap plot harga-harga prediksi. Pada Gambar Lampiran 5 terlihat bahwa plot residual terhadap plot harga-harga prediksi tidak membentuk pola tertentu seperti: parabola, kubik, dan sebagainya. Terlihat bahwa residual-residual terdistribusi secara random dan terkumpul di sekitar garis lurus yang melalui titik nol 0.

6.3.2. Pengujian Homoskedasitas

Pada model penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm asumsi homoskedasitas telah terpenuhi. Hal ini ditunjukkan dengan penyebaran nilai- nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi yang tidak membentuk pola tertentu, seperti meningkat atau menurun Gambar Lampiran 5

6.3.3. Pengujian Autokorelasi

Pengujian ada tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan melihat nilai Durbin Watson DW. Pada model penawaran benih ikan ukuran 3-5 cm didapat nilai DW = 2,42911. Artinya, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi pada model ini.

6.3.4. Pengujian Multikolinier

Pengujian terhadap multikolinear dapat dilakukan dengan cara melihat nilai VIF pada hasil output Minitab Versi 14.0 pada Tabel 5. Apabila nilai VIF 10, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinear. Pada Tabel 5 terlihat bahwa tidak ada satu pun variabel-variabel pada model penawaran benih ikan nila 3-5 cm yang bernilai lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinear pada model.

6.3.5. Pengujian Normalitas

Pengujian terhadap normalitas dilakukan dengan cara memasangkan nilai harapan dengan distribusi normal. Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai data titik-titik dalam grafik akan terletak di sekitar garis diagonal. Pada model penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm terlihat bahwa residual terdistribusi normal, dimana nilai-nilai datanya terletak di sekitar garis diagonal Gambar Lampiran 5.

6.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

Pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm menyangkut taraf signifikansi, nilai koefiesien regresi, elastisitas dan juga kondisi di lapangan yang mendukung interprestasi variabel- variabel yang bersangkutan. 6.4.1. Kuantitas Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Satu Bulan Sebelumnya Qs-t Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,006 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,23074. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,23074 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif +. Faktor ini berpengaruh signifikan dikarenakan benih ikan nila merupakan produk yang memiliki sifat gasperiod. Artinya, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkannya produksi. Dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih dua bulan masa pemeliharaan untuk mendapatkan benih ukuran 3-5 cm dari benih ukuran 3 cm. Mengingat sifat spesifik tersebut maka penawarannya pun tidak dapat ditingkatkan dalam jangka waktu yang singkat, sehingga penawaran saat ini sangat dipengaruhi oleh kuantitas penawaran satu bulan sebelumnya.

6.4.2. Kuantitas Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 3 cm Qas

Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm berpengaruh signifikan terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 2,5117. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 3 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 2,5117 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif +. Faktor ini berpengaruh signifikan dikarenakan benih ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan produk turunan derived product dari benih ikan nila ukuran 3 cm. Selain itu, benih ikan nila ukuran 3 cm merupakan input produksi utama untuk usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengakibatkan kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm.

6.4.3. Kuantitas Penawaran Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm Qcs

Kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,905 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,0297. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 5-8 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,0297 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif +. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Benih ikan nila ukuran 5-8 cm merupakan produk turunan derived product dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Benih ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan input produksi untuk usaha pendederan benih ikan nila ukuran 5-8. Kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengakibatkan kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 5-8 cm.

6.4.4. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Ps

Harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,980 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,0134. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,0134 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif +. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan. Petani pada umumnya tidak terlalu mempedulikan fluktuasi harga dan selalu melakukan penawaran sesuai dengan kapasitas produksinya. Elastisitas harga yang didapatkan adalah sebesar 0,001385. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan menaikkan jumlah penawaran benih ikan sebesar 0,001385 ribu ekor. Harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini bersifat inelastis, hal ini ditunjukkan oleh nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu. Tidak responsifnya harga menyebabkan penurunan harga tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas penawaran benih oleh para petani pendeder benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Harapan para petani bahwa harga akan meningkat di kemudian hari menjadi indikasi bahwa harga kurang responsif terhadap penawaran.

6.4.5. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 3 cm Pa

Harga benih ikan nila ukuran 3 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,845 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,00918 . Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 3 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,00918 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 3 cm tidak terlalu mempengaruhi perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan. Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Hipotesis awal, untuk variabel harga benih ikan nila ukuran 3 cm diduga bernilai positif +. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 3 cm adalah produk turunan derived product sebagai input usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan menaikkan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm dan tentunya akan menaikkan harga benih ikan nila ukuran 3 cm. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa harga benih ikan nila ukuran 3 cm berbanding terbalik dengan kuantitas penawaran benih ukuran 3-5 cm, dimana semakin rendah harga benih ikan nila ukuran 3 cm maka kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan semakin besar. Hal ini terjadi dikarenakan tingkat preferensi petani yang tinggi terhadap benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Banyak petani pembenih ikan nila di Kabupaten Sukabumi yang langsung melakukan pembenihan sampai ke tahap benih ukuran 3-5 cm, dimana benih ukuran ini dinilai memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dibandingkan benih ikan nila ukuran lainnya. Tingkat preferensi petani terhadap benih ukuran 3-5 cm yang tinggi inilah yang menyebabkan harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm menjadi relatif tinggi serta menyebabkan harga benih ukuran 3 cm semakin rendah.

6.4.6. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm Pc

Harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan berpengaruh mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,561 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,1356. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm mengakibatkan rata- rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,1356 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan. Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan sesuai yang diharapkan karena bernilai negatif -. Hipotesis awal, untuk variabel harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm diduga bernilai positif +. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 5-8 cm adalah produk turunan derived poduct dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas benih ikan nila ukuran 5-8 cm akan menaikkan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm dan tentunya akan menaikkan harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm berbanding terbalik dengan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm, dimana semakin rendah harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm maka kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 semakin besar. Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya petani pembenih ikan nila di Kabupaten Sukabumi yang melakukan pembenihan sampai ke tahap benih ukuran 3-5 cm, dimana benih ukuran ini dinilai memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dibandingkan benih ikan nila ukuran lainnya. Tingkat preferensi konsumen yang tinggi terhadap benih ukuran 3-5 cm menyebabkan harga benih ukuran ini menjadi tinggi sehingga harga benih ukuran 5-8 cm sebagai produk yang bisa menjadi substitusinya semakin rendah.

6.4.7. Harga Benih Ikan Mas Ukuran 3-5 cm Pm

Harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,191 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,5167. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,5167 ribu ekor. Faktor ini tidak berpengaruh secara nyata dikarenakan fluktuasi harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan. Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif +. Kecenderungan para petani pembenih ikan di Kabupaten Sukabumi yang tidak hanya memelihara satu jenis ikan saja polikultur menyebabkan benih ikan mas ukuran 3-5 cm menjadi salah satu produk yang terkadang diminta bersamaan dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Adanya kenaikan kuantitas penawaran benih ikan mas ukuran 3-5 cm akan menaikkan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

6.4.8. Harga Benih Ikan Lele Ukuran 3-5 cm Pl

Harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,061 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 113,84. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 113,84 ribu ekor. Faktor ini tidak berpengaruh secara nyata dikarenakan fluktuasi harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang ditawarkan. Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif +. Kecenderungan para petani pembenih ikan di Kabupaten Sukabumi yang tidak hanya memelihara satu jenis ikan saja polikultur menyebabkan benih ikan lele ukuran 3-5 cm menjadi terkadang menjadi salah satu produk yang diminta bersama dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Adanya kenaikan kuantitas penawaran benih ikan lele ukuran 3-5 cm akan menaikkan kuantitas penawaran benih ikan lele ukuran 3-5 cm.

6.4.9. Dummy Musim Kemarau Panjang Dm

Faktor ini berpengaruh secara nyata terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -2229. Artinya pada bulan Desember 2005-Desember 2006 terjadi penurunan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 2.229 ekor tiap bulannya. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Musim kemarau yang sangat panjang selama tahun 2006 merupakan suatu siklus 10 tahunan yang lebih dikenal dengan istilah El Nino. Tentunya musim kemarau panjang ini sangat berpengaruh terhadap produksi dan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Terlihat jelas bahwa pada tahun 2006 terjadi penurunan produksi seluruh usaha pembenihan di Kabupaten Sukabumi dari tahun sebelumnya sebesar 57,17 untuk kolam air tenang dan 87,12 untuk sawah perikanan Tabel Lampiran 2. Melihat banyaknya usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang dilakukan di sawah perikanan dan kolam air tenang menyebabkan faktor musim kemarau menjadi salah satu variabel yang signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan ukuran 3-5 cm.

6.5. Implikasi Kebijakan

Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm meliputi kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya Qs-t, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm Qas dan dummy untuk musim kemarau panjang di tahun 2006 Dm. Faktor- faktor ini ternyata memang sangat berkaitan langsung dengan kegiatan produksi atau budidaya ikan nila, khususnya usaha pembenihan. Berpengaruh nyatanya kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya menunjukkan bahwa benih ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan suatu komoditi yang memiliki sifat gesperiod, artinya memerlukan waktu produksi yang relatif lama dua bulan. Peningkatan produksi tidak dapat dilakukan secara cepat dan serentak, sehingga penetapan pola produksi dan distribusi benih yang disesuaikan dengan pola tanam di tingkat lapangan seharusnya dilakukan oleh para petani. Implikasi kebijakan yang tepat yang dapat dari faktor ini adalah peningkatan produksi benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang diharapkan dapat meningkatkan penawaran benih ikan nila itu sendiri Hal ini juga didukung dengan sifat permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang inelastis, sehingga fluktuasi harga atas respon peningkatan ataupun penurunan permintaan tidak terlalu berpengaruh. Signifikannya kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm menunjukkan bahwa peran usaha pembenihan ini sangatlah penting bagi peningkatan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini dikarenakan benih ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan produk turunan derived dari benih ikan nila ukuran 3 cm atau dengan kata lain, benih ikan nila ukuran 3 cm merupakan input langsung dari usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Implikasi kebijakan yang tepat yang dapat diturunkan dari faktor ini adalah peningkatan produksi benih ikan nila ukuran 3 cm yang diharapkan dapat meningkatkan penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi telah melakukan pengadaan dan penyuluhan mengenai induk unggul kepada para petani. Kegiatan ini sangatlah penting, mengingat induk merupakan input produksi utama dalam usaha pembenihan ikan nila ukuran 3 cm. Signifikannya dummy untuk musim kemarau di tahun 2006 ditunjukkan dengan adanya penurunan produksi yang menurunkan penawaran secara umum terhadap komoditas budidaya air tawar di Sukabumi, termasuk benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Keringnya sawah-sawah perikanan dan kolam air tenang sebagai tempat budidaya benih ikan nila ukuran 3-5 cm menyebabkan produksi menjadi turun, sehingga penawaran akan benih pun menjadi turun. Fenomena kemarau panjang di tahun 2006 tersebut sering disebut dengan El Nino yang merupakan siklus kemarau setiap 10 tahun sekali. Faktor alam ini tentunya sulit dihindari, namun usaha untuk meminimalisir kerugian dari pihak petani tentunya masih dapat dilakukan. Pengurangan kegiatan di sektor budidaya ikan air tawar dan mengalihkannya ke sektor lain dapat dijadikan alternatif ataupun merelokasi tempat budidaya ke tempat-tempat yang memiliki sumber air yang memadai, seperti kolam-kolam di sekitar daerah kaki pegunungan juga dapat dilakukan.

VII. ANALISIS PERMINTAAN BENIH IKAN NILA UKURAN 3-5 CM

7.1. Model Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm di Kabupaten Sukabumi dapat digambarkan pada model regresi linear berganda sebagai berikut: Qd = 48059 + 0,149 Qd-t + 3,58 Qad - 0,067 Qcd - 1,76 Qp + 0,0879 Pa - 0,146 Pc- 0,093 Pd - 1,69 Pp + 148 Pl - 19380 Dm …………………...11 Model regresi linear berganda ini dibentuk dengan menggunakan software Minitab Versi 14.0. Adapun variabel-variabel yang terkait menyangkut kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya Qd-t, kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm Qad, kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm Qcd, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi Qp, harga benih ikan nila ukuran 3 cm Pa, harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm Pc, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm Pd, harga ikan nila konsumsi Pp, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm Pl dan Dummy untuk musim kemarau panjang di Tahun 2006 Dm. Beberapa variabel seperti harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm, harga benih ikan bawal ukuran 3-5 cm, jumlah petani pendeder dan pembesar serta pendapatan rata-ratanya masing-masing dikeluarkan dalam model. Penggunaan variabel harga benih ikan nila dan bawal ukuran 3-5 cm menurunkan koefisien determinasi daripada model permintaan. Selain itu, multikolinear terjadi apabila variabel jumlah petani pendeder benih ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila serta pendapatan rata-ratanya dimasukkan ke dalam model.