Model Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Implikasi Kebijakan

VII. ANALISIS PERMINTAAN BENIH IKAN NILA UKURAN 3-5 CM

7.1. Model Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm di Kabupaten Sukabumi dapat digambarkan pada model regresi linear berganda sebagai berikut: Qd = 48059 + 0,149 Qd-t + 3,58 Qad - 0,067 Qcd - 1,76 Qp + 0,0879 Pa - 0,146 Pc- 0,093 Pd - 1,69 Pp + 148 Pl - 19380 Dm …………………...11 Model regresi linear berganda ini dibentuk dengan menggunakan software Minitab Versi 14.0. Adapun variabel-variabel yang terkait menyangkut kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya Qd-t, kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm Qad, kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm Qcd, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi Qp, harga benih ikan nila ukuran 3 cm Pa, harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm Pc, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm Pd, harga ikan nila konsumsi Pp, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm Pl dan Dummy untuk musim kemarau panjang di Tahun 2006 Dm. Beberapa variabel seperti harga benih ikan mas ukuran 3-5 cm, harga benih ikan bawal ukuran 3-5 cm, jumlah petani pendeder dan pembesar serta pendapatan rata-ratanya masing-masing dikeluarkan dalam model. Penggunaan variabel harga benih ikan nila dan bawal ukuran 3-5 cm menurunkan koefisien determinasi daripada model permintaan. Selain itu, multikolinear terjadi apabila variabel jumlah petani pendeder benih ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila serta pendapatan rata-ratanya dimasukkan ke dalam model. 7.2. Kriteria Statistik 7.2.1. Pengujian Model Keseluruhan Uji F Pengujian model keseluruhan dilakukan melalui uji F atau pengujian kelinearan model. Adapun hasil pengujian model secara keseluruhan dapat dilihat pada hasil analisis ragam di model permintaan benih ikan ukuran 3-5 cm Tabel 6. Tabel 6. Analisis Ragam Model Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Sumber Keragaman Derajat Kebebasan Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hit Prob. Regresi 10 20.192.299.793 2.019.229.979 Sisaan 73 3.631.613.748 49.748.134 Total 83 23.823.913.542 40,59 0,000 Sumber: Data Diolah, 2007. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 40,59. Hipotesis yang dibangun adalah apabila F hit F tabel atau Probabilitas α, maka dapat disimpulkan tolak H . Artinya, model regresi linear berganda signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Kesimpulan yang didapat bahwa pada taraf nyata α = 0,050 model regresi linear berganda permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini telah signifikan, hal ini ditunjukkan dengan Probabilitasnya yang bernilai 0,000 atau lebih kecil dari α.

7.2.2. Pengujian Koefisien Regresi Parsial Uji t

Setelah dilakukan pengujian terhadap model secara keseluruhan uji F, maka selanjutnya adalah dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui variabel-variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Suatu variabel dikatakan signifikan apabila memiliki nilai T hit T tabel atau Probabilitas α . Adapun nilai koefisien regresi dan taraf signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Nilai Koefisien Regresi dan Taraf Signifikan Pada Model Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Prediktor Koefisien SE.Koefisien T hitung Probabilitas VIF Konstanta 48.059,00000 14.363,00000 3,35 0,001 Qd-t 0,14855 0,08277 1,79 0,077 3,1 Qad 3,57930 0,58090 6,16 0,000 4,9 Qcd -0,06680 0,23250 -0,29 0,775 3,5 Qp -1,76070 0,44510 -3,96 0,000 3,5 Pa 0,08789 0,05246 1,68 0,098 1,7 Pc -0,14630 0,20290 -0,72 0,473 3,1 Pd -0,09340 0,47300 -0,20 0,844 1,5 Pp -1,68700 1,32800 -1,27 0,208 2,7 Pl 147,77000 57,75000 2,56 0,013 2,8 Dm -19.380,00000 5.721,00000 -3,39 0,001 7,2 R-sq = 84,8 R-sq adj = 82,72 Dw = 2,35 Sumber: Data Diolah, 2007 Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm adalah kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm Qad dengan nilai Probabilitas sebesar 0,000, kuantitas penawaran ikan nila konsumsi Qp dengan nilai Probabilitas sebesar 0,000, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm Pl dengan nilai Probabilitas sebesar 0,013 dan dummy musim kemarau panjang selama Desember 2005- Desember 2006 Dm dengan nilai Probabilitas sebesar 0,001.

7.2.3. Pengujian R

2 Keofisien Determinasi Nilai koefisien determinasi dari model permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm adalah sebesar 84,4 . Artinya, 84,4 keragaman dari permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm di Kabupaten Sukabumi dapat dijelaskan oleh kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya Qd-t, kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm Qad, kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm Qcd, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi Qp, harga benih ikan nila ukuran 3 cm Pa, harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm Pc, harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm Pd, harga ikan nila konsumsi Pp, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm Pl dan dummy untuk musim kemarau panjang selama Desember 2005-Desember 2006 Dm. Adapun sisanya sebesar 15,6 dari keragaman dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model, seperti: tingkat pendapatan petani pendeder benih ikan nila ukuran 3-5 cm dan pembesar ikan nila, selera petani pembudidaya ikan nila, jumlah petani pembudidaya ikan dan distribusi pendapatannya. Adanya keterbatasan data mengenai variabel-variabel di atas menyebabkannya tidak dimasukkan dalam model. 7.3. Kriteria Ekonometrik 7.3.1. Pengujian Linearitas Pengujian model permintaan benih ikan ukuran 3-5 cm dapat dilakukan dengan cara membuat plot residual terhadap plot harga-harga prediksi. Pada Lampiran 9 terlihat bahwa plot residual terhadap plot harga-harga prediksi tidak membentuk pola tertentu seperti: parabola, kubik, dsb. Terlihat bahwa residual- residual terdistribusi secara random dan terkumpul di sekitar garis lurus yang melalui titik nol 0.

7.3.2. Pengujian Homoskedasitas

Pada model permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm asumsi homoskedasitas telah terpenuhi. Hal ini ditunjukkan dengan penyebaran nilai- nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi yang tidak membentuk pola tertentu, seperti meningkat atau menurun Gambar Lampiran 7.

7.3.3. Pengujian Autokorelasi

Pengujian ada tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan melihat nilai Durbin Watson DW. Pada model penawaran benih ikan ukuran 3-5 cm didapat nilai DW = 2,35. Artinya, dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi pada model ini.

7.3.4. Pengujian Multikolinier

Pengujian terhadap multikolinear dapat dilakukan dengan cara melihat nilai VIF pada hasil output Minitab Versi 14.0 pada Tabel 7. Apabila nilai VIF 10, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinear. Pada Tabel 7 terlihat bahwa tidak ada satu pun variabel-variabel pada model permintaan benih ikan nila 3-5 cm yang bernilai lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinear pada model.

7.3.5. Pengujian Normalitas

Pengujian terhadap normalitas dilakukan dengan cara memasangkan nilai harapan dengan distribusi normal. Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai data titik-titik dalam grafik akan terletak di sekitar garis diagonal. Pada model permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terlihat bahwa residual terdistribusi normal, dimana nilai-nilai datanya terletak di sekitar garis diagonal Lampiran 7.

7.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm

Pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm menyangkut taraf signifikansi, nilai koefiesien regresi, elastisitas dan juga kondisi di lapangan yang mendukung interpretasi faktor-faktor yang bersangkutan.

7.4.1. Kuantitas Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Satu Bulan Sebelumnya Qd-t

Kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 satu bulan sebelumnya tidak signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,077 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,14855. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,14855 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitu bernilai positif +. Kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak berpengaruh signifikan. Hal ini dikarenakan kebutuhan petani akan benih ikan nila ukuran 3-5 cm berbeda-beda setiap bulannya. Selain itu, banyak permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm dari luar daerah juga menyebabkan kuantitas permintaan benih satu bulan sebelumnya menjadi tidak signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

7.4.2. Kuantitas Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 3 cm Qad

Kuantitas permintaan benih ikan nila signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 3,5793. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan seribu ekor benih ikan nila ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 3,5793 ribu ekor. Tanda yang didapatkan pun sesuai dengan yang diharapkan, yaitui bernilai positif +. Benih ikan nila ukuran 3 cm merupakan input produksi bagi usaha pendederan benih ikan nila 3-5 cm. Kenaikan permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm akan menaikkan permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini dapat dikaitkan dengan adanya hubungan permintaan turunan derived demand diantara kedua jenis ukuran benih ikan nila ini. Oleh karena itulah, faktor ini menjadi signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

7.4.3. Kuantitas Permintaan Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm Qcd

Kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,775 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,0668. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan seribu ekor benih ikan nila ukuran 5-8 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,0668 ribu ekor. Faktor ini menjadi tidak signifikan dikarenakan fluktuasi permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang diminta. Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Hipotesis awal untuk kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm diduga bernilai positif +. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 5-8 cm merupakan produk turunan dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5- 8 cm akan menaikkan kuantitas permintaan benih nila ukuran 5-8 cm. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm berbanding terbalik dengan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya preferensi petani yang sangat tinggi terhadap penggunaan benih ikan ukuran 3-5 cm dibandingkan benih ikan nila ukuran 5-8 cm. Benih ikan nila ukuran 3-5 cm dinilai sudah layak oleh petani untuk langsung dibudidayakan sampai taraf ikan konsumsi, sehingga kuantitas permintaan akan benih ikan nila ukuran 5-8 cm semakin menurun.

7.4.4. Kuantitas Permintaan Ikan Nila Konsumsi Qp

Kuantitas permintaan ikan nila konsumsi berpengaruh signifikan terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,000 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -1,7607. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap penurunan satu kilogram ikan nila konsumsi mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 1,7607 ribu ekor. Faktor ini berpengaruh signifikan dikarena secara hukum permintaan turunan, kuantitas permintaan akan benih ikan nila ukuran 3-5 cm ikan dipengaruhi oleh kuantitas permintaan akan ikan nila konsumsi. Tanda yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Hipotesis awal untuk kuantitas permintaan ikan nila konsumsi ini diduga bernilai positif +. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa ikan nila konsumsi merupakan produk turunan dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm, sehingga kenaikan kuantitas permintaan ikan nila konsumsi akan menaikkan kuantitas permintaan benih nila ukuran 3-5 cm. Adapun kuantitas permintaan ikan nila konsumsi di Kabupaten Sukabumi Tahun 2000 sampai dengan 2006 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Permintaan Ikan Nila Konsumsi di Kabupaten Sukabumi Tahun 2000 sampai dengan 2006. Tahun Permintaan kg Peningkatan 2000 148.412 - 2001 153.002 2,99 2002 164.058 6,74 2003 169.008 2,96 2004 165.481 - 2,09 2005 160.426 - 3,05 2006 158.758 - 1,04 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi, 2007 Diolah Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa sejak tahun 2004 sampai dengan 2006 permintaan ikan nila konsumsi di Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan. Penurunan ini diduga akibat persaingan dari jenis ikan konsumsi lainnya serta diversifikasi pangan untuk produk pangan olahan seperti ikan kalengan dan nugget yang harganya kini semakin terjangkau. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi terlihat bahwa dalam model permintaannya, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi berbanding terbalik dengan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Sukabumi 2007, hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya kuantitas permintaan dari luar Kabupaten Sukabumi akan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang relatif besar. Permintaan akan benih ikan nila terutama dari luar daerah yang secara umum lebih besar daripada ikan nila konsumsi ini menyebabkan petani pembudidaya ikan nila lebih berorientasi pada usaha pembenihan yang relatif lebih singkat dan menguntungkan.

7.4.5. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 3 cm Pa

Harga benih ikan nila ukuran 3 cm tidak signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,098 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 0,08789. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 3 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 0,08789 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 3 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Tanda yang didapatkan pun tidak sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif +. Hipotesis awal untuk harga benih ikan nila ukuran 3 cm ini diduga bernilai negatif -. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 3 cm memiliki hubungan derived demand dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Sehingga, kenaikan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengakibatkan penurunan harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm dilihat dari sisi konsumen. Tentunya, penurunan harga benih ukuran 3-5 cm ini juga akan menurunkan harga benih ikan nila ukuran 3 cm kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm naik. Pada kasus di Kabupaten Sukabumi, kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan mengalami kenaikan apabila terjadi kenaikan harga benih ikan nila ukuran 3 cm. Hal ini bisa terjadi dikarenakan benih ikan nila ukuran 3 cm merupakan input produksi langsung untuk usaha pendederan benih ikan nila ukuran 3-5 cm yang memiliki jumlah permintaan terbanyak diantara benih ikan nila ukuran lainnya Tabel 3. Permintaan yang berasal dari dalam dan luar daerah yang bersifat inelastis ini juga menyebabkan faktor perubahan harga tidak begitu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan. Elastisitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 3 cm adalah sebesar 0,074. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran 3 cm akan menaikkan jumlah permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 0,074 ribu ekor. Elastisitas harga benih ikan nila ukuran 3 cm terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm bersifat inelastis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu. Nilai positif + dari nilai elastisitas silang ini juga menunjukkan bahwa benih nila ukuran 3 cm memiliki sifat joint product dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

7.4.6. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 5-8 cm Pc

Harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak signifikan mempengaruhi kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,473 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,1463. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 5-8 mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,1463 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Tanda yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Asumsi bahwa benih ikan nila ukuran 3-5 cm dengan benih ikan nila ukuran 5-8 cm memiliki hubungan derived demand terpenuhi. Elastisitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm adalah sebesar - 0,019. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm akan menurunkan jumlah permintaan benih ikan sebesar 0,019 ribu ekor. Elastisitas harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm ini terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm bersifat inelastis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu. Nilai negatif - dari nilai elastisitas silang ini juga menunjukkan bahwa benih nila ukuran 5-8 cm merupakan competitive product dari benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Petani pembesar ikan nila dapat memilih salah satu diantara kedua jenis ukuran benih ikan nila tersebut sebagi input produksi, sehingga peluang untuk bersaing diantara kedua jenis ukuran benih ikan ini dapat terjadi. Kenaikan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 5-8 cm akan menurunkan harga benih ikan nila ukuran 5-8, kemudian menyebabkan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sementara harganya menjadi turun dari sisi konsumen

7.4.7. Harga Benih Ikan Nila Ukuran 3-5 cm Pd

Harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak signifikan mempengaruhi kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,844 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -0,0943. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan nila ukuran 3-5 mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 0,0943 ribu ekor. Faktor ini tidak berpengaruh signifikan dikarenakan fluktuasi harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Tanda yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Elastisitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar - 0,009. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan menurunkan jumlah permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 0,009 ribu ekor. Elastisitas ini permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm bersifat inelastis, hal ini ditunjukkan dengan nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu Kurang resposifnya harga terhadap kuantitas permintaan menunjukkan bahwa fluktuasi harga tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan. Tingkat preferensi konsumen yang tinggi terhadap benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini menyebabkan harga tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan. Benih jenis ini memiliki tingkat preferensi yang tinggi karena dinilai oleh petani pembesar ikan nila memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibudidayakan ke tahap ikan konsumsi

7.4.8. Harga Ikan Nila Konsumsi Pp

Harga ikan nila konsumsi tidak signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,208 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -1,687. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih nila konsumsi akan mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm turun sebesar 1,687 ribu ekor. Faktor ini tidak signifikan dikarenakan kenaikan harga ikan nila konsumsi tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 sebagai input produksi usaha pembesaran ikan nila konsumsi. Tanda yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang menyatakan bahwa benih ikan nila ukuran 3-5 cm memiliki hubungan derived demand dengan ikan nila konsumsi. Elastisitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga ikan nila konsumsi adalah sebesar - 0,132. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga ikan nila konsumsi akan menurunkan jumlah permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 0,132 ribu ekor. Harga ikan nila konsumsi ini bersifat inelastis, hal ini ditunjukkan oleh nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu Kurang resposifnya harga terhadap kuantitas permintaan menunjukkan bahwa fluktuasi harga ikan nila konsumsi tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas permintaan benih oleh petani. Hal ini juga mengindikasikan petani tidak terlalu peduli terhadap kenaikan ataupun penurunan harga dan tetap membeli benih sesuai dengan kapasitas produksinya seperti biasa.

7.4.9. Harga Benih Ikan Lele Ukuran 3-5 cm Pl

Harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,0183 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar 147,77. Artinya dengan asumsi faktor-faktor lain tetap, untuk tiap kenaikan satu rupiah harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm mengakibatkan rata-rata jumlah benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik sebesar 147,77 ribu ekor. Tanda yang didapatkan telah sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai positif +. Kebiasaan petani untuk memelihara lebih dari satu jenis ikan polikultur menjadikan harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm menjadi salah satu faktor yang secara nyata mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Elastisitas harga yang didapatkan adalah sebesar 0,188. Artinya, setiap kenaikan satu persen harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm akan menaikkan jumlah permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 0,188 ribu ekor. Harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm ini bersifat inelastis, hal ini ditunjukkan dengan nilai elastistisitasnya yang kurang dari satu. Nilai positif + dari nilai elastisitas silang ini juga menunjukkan bahwa benih lele ukuran 3-5 cm memiliki sifat joint product dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm.

7.4.10. Dummy Musim Kemarau Panjang Dm

Faktor ini berpengaruh secara nyata terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini terlihat dari nilai Probabilitasnya, yaitu sebesar 0,001 α. Koefisien regresi yang didapat sebesar -19380. Artinya pada selama tahun 2006 terjadi penurunan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm sebesar 19.380 ekor tiap bulannya. Tanda yang didapatkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan karena bernilai negatif -. Musim kemarau yang sangat panjang selama tahun 2006 merupakan suatu siklus 10 tahunan yang lebih dikenal dengan istilah El Nino. Tentunya musim kemarau panjang ini sangat berpengaruh terhadap sektor perikanan budidaya air tawar secara luas. Secara umum, semua sektor perikanan budidaya air tawar mengalami penurunan pada tahun 2006 dari tahun sebelumnnya, kecuali pada cabang usaha kolam air deras yang meningkat 15,50 persen dari tahun sebelumnya. Permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm oleh petani pendeder benih ikan nila ukuran 3-5 cm dan petani pembesar ikan nila tentunya juga mengalami penurunan di tahun 2006. Pemanfaatan kolam air deras yang berlokasi dekat dengan sumber air di sekitar pegunungan-pegunungan yang ada di Kabupaten Sukabumi yang menyebabkan produksinya meningkat walaupun terjadi musim kemarau panjang Tabel Lampiran 1.

7.5. Implikasi Kebijakan

Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm mencakup kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm Qad, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi Qp, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm Pl dan dummy untuk musim kemarau panjang di tahun 2006 Dm. Signifikannya kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm menunjukkan bahwa ikan nila ukuran 3-5 cm merupakan produk turunan derived langsung dari benih ikan nila ukuran 3 cm Implikasi kebijakan yang dapat diturunkan adalah menyarankan kepada petani pembenih ikan nila untuk juga memelihara benih ikan nila ukuran 3 cm Signifikannya faktor kuantitas permintaan ikan nila konsumsi juga menunjukkan bahwa apabila permintaan akan nila konsumsi di Kabupaten Sukabumi menurun, maka kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan naik. Implikasi kebijakan yang dapat diturunkan dari faktor ini harus lebih dicermati lagi, mengingat terdapat trade off dua sisi kebijakan yang membutuhkan solusi yang tepat. Permasalahan yang dihadapi adalah adanya excess demand benih ikan nila serta peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Sukabumi. Tentunya, apabila dilihat dari model regresi permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terlihat bahwa kedua permasalahan ini tidak dapat dipecahkan secara bersamaan. Sehingga, perlu pengkajian ulang mengenai perimbangan alokasi benih baik ke luar maupun dalam daerah Kabupaten Sukabumi. Namun demikian menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi 2007, pada umumnya masyarakat di Kabupaten Sukabumi lebih menyukai ikan mas daripada nila untuk dikonsumsi. Apabila memang benar demikian, maka sebaiknya peningkatan kuantitas produksi benih ikan nila tetap dilakukan untuk lebih fokus melayani permintaan benih yang besar dari luar daerah dan peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Sukabumi dapat dipenuhi dari jenis ikan lain seperti ikan mas. Kebiasaan petani untuk membudidayakan lebih dari satu jenis ikan saja membuat harga-harga benih ikan yang berbeda jenisnya memiliki pengaruh terhadap kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Sifat join product antara benih ikan nila ukuran 3-5 cm dengan benih ikan lele 3-5 cm menunjukkan bahwa permintaan akan benih ikan nila ini juga diikuti oleh permintaan benih lele. Implikasi kebijakan yang tepat adalah peningkatan kuantitas penawaran benih ikan lele sehingga dapat meningkatkan kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm agar harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm menjadi lebih murah, sehingga proporsi pembelian benih ikan nila ukuran 3-5 cm akan menjadi lebih besar. Saat ini Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi telah mengembangkan budidaya ikan lele Sangkuriang yang rencananya akan dijadikan komoditi unggulan di Kabupaten Sukabumi. Signifikannya dummy untuk musim kemarau di tahun 2006 ditunjukkan dengan adanya penurunan permintaan secara umum benih ikan nila. Keringnya sawah-sawah perikanan dan kolam air tenang sebagai tempat budidaya benih ikan nila ukuran 3-5 cm menyebabkan produksi menjadi turun, sehingga penawaran akan benih pun menjadi turun. Penurunan penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini juga diikuti oleh penurunan permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Hal ini dikarenakan permintaan benih ikan nila berasal dari petani pendeder benih ikan nila ukuran 5-8 cm dan petani pembesar ikan nila yang juga mengalami kekeringan. Fenomena kemarau panjang di tahun 2006 tersebut sering disebut dengan El Nino yang merupakan siklus kemarau setiap 10 tahun sekali. Faktor alam ini tentunya sulit dihindari, namun usaha untuk meminimalisir kerugian dari pihak petani tentunya masih dapat dilakukan. Pengurangan kegiatan di sektor budidaya ikan air tawar dan mengalihkannya ke sektor lain dapat dijadikan alternatif ataupun merelokasi tempat budidaya ke tempat-tempat yang memiliki sumber air yang memadai, seperti kolam-kolam di sekitar daerah kaki pegunungan juga dapat dilakukan.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut 1 Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi penawaran benih ikan nila di Kabupaten Sukabumi adalah kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm satu bulan sebelumnya, kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3 cm dan dummy untuk musim kemarau panjang di tahun 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaannya adalah kuantitas permintaan benih ikan nila ukuran 3 cm, kuantitas permintaan ikan nila konsumsi, harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm dan dummy untuk musim kemarau panjang di tahun 2006. 2 Elastisitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga adalah bersifat inelastis, dimana fluktuasi harga benih ikan nila ukuran ini tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan kuantitas penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Elastisitas silang permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 3 cm bersifat inelastis, dimana fluktuasi harga benih ukuran ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kuantitas benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Elastisitas silang permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan nila ukuran 5-8 bersifat inelastis, dimana fluktuasi harga benih ukuran ini tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm serta adanya kemungkinan benih ukuran 5-8 cm ini bersaing dengan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Elastisitas silang permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harganya sendiri bersifat inelastis, dimana fluktuasi harga benih ikan nila konsumsi tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm. Elastisitas silang permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm terhadap harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm bersifat inelastis, dimana fluktuasi harga benih ikan lele ukuran 3-5 cm tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan benih ikan nila ukuran 3-5 cm serta adanya sifat joint product yang memungkinkan permintaan dilakukan secara bersamaan.