2.2.2.2 Unsur-Unsur Teks Drama
Unsur dasar teks drama, terdiri tema dan plot, karakter, dialog, bahasa, ide dan pesan, setting Nursantara 2004:136-137. Tema adalah pikiran pokok yang
mendasari kisah drama. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang menarik. Tema dapat diambil dari berbagai
permasalahan di dunia. Tema bisa sangat beragam. Mulai dari percintaan, keluarga, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, sejarah, sampai
politik dan pemerintahan. Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik. Topik inilah yang
kemudian dikembangkan menjadi kisah drama dengan dialog-dialognya. Adapun judul dapat diambil dari inti cerita yang menarik perhatian calon penonton.
Contoh: Topik : Percintaan
Tema : Cinta terhalang Judul : Romeo dan Juliet
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalannya kisah drama. Biasanya terdiri atas konflik yang berkembang secara bertahap dari sederhana hingga
kompleks sampai pada penyelesaiannya. Menurut Hudson, plot drama tersusun menurut garis lakon. Oleh karena itu, dalam menentukan struktur lakon, kita perlu
memperhatikan urutantahapan plot. Tahapan perkembangan plot drama tersebut umumnya adalah: 1 Eksposisi melalui adegan dialog penonton diperkenalkan
tokoh, karakter, dan materi kisah. Ini akan menghantarkan penonton kepada keadaan yang relevan nantinya, 2 Konflik, mulai ada kejadian atau insiden yang
melibatkan tokoh dalam masalah, 3 Komplikasi, insiden berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak, ruwet, dan saling terkait
namun belum tampak pemecahannya, 4 KrisisKlimak, berbagai konflik telah sampai pada puncaknya sehingga merupakan puncak ketegangan bagi penonton,
berupa akhir pertikaian dari tokoh protagonis ideal dan antagonis tidak ideal, 5 Penyelesaian falling action tahap ini terjadi penyelesaian konflik 6 Resolusi
keputusan, dalam tahap ini terjadi penyelesaian konflik. Kisah dapat berakhir menyenangkan serta dapat pula berakhir tragis dan menimbulkan protes di benak
penonton. Karakter adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribadian seorang tokoh
dalam kisah drama. Ada banyak sekali jenis karakter yang bisa terdapat dalam suatu kisah drama. Misalnya: baik hati, keras, sombong, rendah diri, munafik,
materialistik, ramah, pemarah, dan lain-lain. Tak menutup kemungkinan bahwa dalam satu pribaditokoh memiliki beberapa karakter
–karakter yang dikehendaki teksskenario. Semakin kuat deskripsi karakter seorang tokoh diperankan, akan
semakin jelas dan menarik kisahnya. Dalam memerankan tokoh dengan karakter tertentu, pemain seringkali dibantu oleh penata: rias, busana, dan gerak.
Dialog adalah percakapan antara tokoh yang bersamaan dalam suatu gerak atau adegan untuk merangkai jalannya kisah. Dialog harus dapat
mendukung karakter tokoh, mengarahkan plot, dan mengungkapkan hal-hal agar tersirat pada penonton. Karena itu, dialog dijiwai oleh pemeran dan berkembang
mengikuti suasana konflik. Dialog yang diucapkan juga tidak boleh tumpang tindih atau bermakna ganda kecuali jika itu disengaja.
Bahasa merupakan bahan dasar teksskenario, dalam wujud kata atau kalimat. Kata dan kalimat mengungkapkan makna. Oleh karena itu, penulis teks
harus cermat memilih dan merangkaikannya agar dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara komunikatif dan efektif. Dialog harus ditulis dengan ragam
dan dialek bahasa yang tepat sesuai dengan tempat dan masalah yang dibicarakan serta siapa yang dibicarakan.
Ide dan pesan, penulis sebaiknya memanfaatkan keadaan kehidupan di masyarakat sebagai sumber ide atau gagasan. Ide tersebut boleh diolah agar
menarik, tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Merekayasa ide secara logis juga diperlukan untuk menyampaikan pesan moral. Sehingga, selain mempunyai daya
hibur, kisah yang ditampilkan juga mempunyai nilai pendidikan. Latar setting adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan,
baik di atas panggung maupun di lokasi shooting. Penata setting harus jeli mengkomposisikan perlengkapan yang terbatas agar mendapatkan keadaan yang
maksimal.
2.2.2.3 Langkah-langkah menulis teks drama