Bahan Ajar LANDASAN TEORI

8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Bahan Ajar

Proses pembelajaran yang sering terjadi di dalam kelas adalah guru menyajikan materi, dan membantu siswa memahami materi yang disajikan dengan menggunakan bahan ajar yang disediakan. Bahan ajar adalah segala sesuatu yang dipakai atau diperlukan sebagai petunjuk yang diberikan orang untuk tujuan tertentu seperti pedoman atau pegangan dalam mengajar, memberi ceramah Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007. Guru menggunakan berbagai buku atau sumber lain sebagai bahan ajar untuk acuan dalam mengajar. Menurut Saputro dalam Karuna 2010 bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis ataupun tidak, sehingga tercipta lingkungansuasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Menurut Sudjana 2009: 67 bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar dan mengajar. Bahan ajar berbeda dengan buku teks. Menurut Pannen 2001 perbedaan yang paling mendasar antara bahan ajar dengan buku teks adalah bahan ajar dapat menumbuhkan minat dan digunakan siswa, sedangkan buku teks hanya mengasumsikan minat dan digunakan guru. Gaya penulisan yang digunakan dalam bahan ajar bersifat komunikatif dan semi formal, sedangkan gaya penulisan dalam buku teks bersifat naratif tetapi tidak komunikatif. Melalui bahan ajar, siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran, dengan kata lain tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan pelajaran. Menurut Sudjana 2009: 69 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan bahan pengajaran yaitu: a. bahan harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan, b. bahan yang ditulis dalam perencanaan mengajar, berbentuk konsep saja atau garis besar bahan, c. menetapkan bahan pengajaran harus serasi dengan urutan tujuan, d. urutan bahan hendaknya memperhatikan kesinambungan kontinuitas, e. bahan disusun dari yang sederhana menuju yang kompleks, f. sifat bahan ada yang faktual dan konseptual. Menetapkan bahan ajar dalam perencanaan mengajar tidak banyak kesulitan, asal tujuan pengajaran dirumuskan dengan jelas, dan terdapat buku sumber yang berkenaan dengan bahan tersebut. Menurut Sudjana 2009: 70 kesulitan biasanya terjadi pada saat mengorganisasi bahan dan membahasnya dalam proses pengajaran sehingga dapat dipahami oleh siswa. Guru harus memilih bahan yang perlu dan yang tidak perlu diberikan. Sudjana 2009: 71 juga mengatakan bahwa pada saat guru menetapkan pilihan materi untuk menyusun suatu bahan ajar, hendaknya memperhatikan tujuan pengajaran, urgensi bahan, tuntutan kurikulum, nilai kegunaan, dan terbatasnya sumber bahan. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Karuna 2010 manyatakan bahwa prinsip pemilihan bahan ajar meliputi prinsip relevansi, konsistensi, kecukupan, dan kesesuaian materi dengan kematangan siswa. Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam pengembangan bahan ajar. Menurut Tim Pustaka Yustisia dalam Karuna 2010 keseluruhan prosedur pengembangan bahan ajar tersebut meliputi: 1 mengidentifikasi aspek-aspek dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2 mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, 3 memperhatikan tingkat keterbacaan teks bahan ajar, dan 4 memilih sumber belajar yang tepat.

2.2 Pembelajaran Fisika