Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Di dalam perhitungan berlaku ketentuan berikut. a. Untuk cermin cekung: titik fokus f dan jari-jari R bernilai positif +. Apabila s i yang dihasilkan bernilai negatif -, maka bayangan yang terbentuk bersifat maya. b. Untuk cermin cembung: titik fokus f dan jari-jari R bernilai negatif -. Perbandingan antara jarak bayangan ke cermin s i dengan jarak benda ke cermin s o , atau perbandingan antara tinggi bayangan h i dengan tinggi benda h o disebut pembesaran bayangan M dirumuskan sebagai berikut. dengan: M = perbesaran bayangan h i = tinggi bayangan h o = tinggi benda = tanda mutlak yang menyatakan harga M selalu positif

2.7 Kerangka Berpikir

Saat ini Indonesia telah memasuki era globalisasi, yang ditandai dengan munculnya modernisasi di segala bidang, termasuk bidang pendidikan yang menuntut peserta didik agar dapat menguasai bahasa internasional khususnya bahasa Inggris. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 50 ayat 3, yakni sekolah yang bertaraf internasional atau RSBI di jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Menurut Latief 2010 berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Hywel Coleman tujuan dibentuknya konsep pendidikan bertaraf internasional adalah untuk mempererat kerjasama internasional dan membentuk critical thinking pada anak-anak didik, bukan bersaing di tingkat internasional. Selama beberapa tahun program RSBI berjalan, ternyata terdapat banyak kendala, salah satu kendala tersebut adalah minimnya bahan ajar berbahasa Inggris. Bahan ajar fisika yang digunakan di sekolah juga hanya menyajikan hafalan konsep sehingga kemampuan berpikir kritis siswa rendah. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran sains di SMP pada Permendiknas No.22 tahun 2006 yaitu membudayakan siswa untuk berpikir ilmiah secara kritis. Depdiknas 2003: 39 menyatakan bahwa pembelajaran fisika berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga fisika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-konsep atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar menemukan disebut dengan pembelajaran inkuiri. Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan bahan ajar alternatif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah RSBI. Penyusunan bahan ajar Fisika RSBI berbasis inkuiri ini diharapkan dapat memberikan bahan ajar alternatif di sekolah. Bahan ajar ini disusun dengan berbasis inkuiri karena Menurut Khan 2009 pembelajaran inkuiri mampu mengembangkan pemahaman konseptual dan prosedural siswa yang berguna dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Materi yang disajikan dalam penyusunan bahan ajar fisika berbasis inkuiri adalah materi pemantulan cahaya. Materi pemantulan cahaya dipilih karena pada materi ini siswa cenderung lebih senang menghafal konsep tanpa mengetahui bagaimana proses untuk menemukan konsep tersebut sehingga kemampuan berpikir kritis siswa rendah. Oleh karena itu pembelajaran dengan pendekatan inkuiri diharapkan sesuai apabila diterapkan dalam materi ini.

2.8 Hipotesis Penelitian