Pembelajaran Fisika LANDASAN TEORI

Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam pengembangan bahan ajar. Menurut Tim Pustaka Yustisia dalam Karuna 2010 keseluruhan prosedur pengembangan bahan ajar tersebut meliputi: 1 mengidentifikasi aspek-aspek dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2 mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, 3 memperhatikan tingkat keterbacaan teks bahan ajar, dan 4 memilih sumber belajar yang tepat.

2.2 Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan bagian dari mata pelajaran IPA terpadu di SMP. Menurut Memes 2000: 36 mata pelajaran fisika berfungsi sebagai wahana untuk mengembangkan konsep-konsep fisika serta keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar yang berguna bagi kehidupan peserta didik, masyarakat dan lingkungan. Mata pelajaran fisika diajarkan dengan tujuan agar siswa memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri Permendiknas No.22 tahun 2006. Reif dalam Wiyanto 2008: 11 menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran fisika adalah membantu siswa memperoleh pengetahuan dasar secukupnya a modest amount of basic knowledge yang dapat digunakan secara fleksibel. Melalui pembelajaran fisika yang mengutamakan kemampuan berpikir, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kecakapan hidup atau lifeskill dengan mengaplikasikan pengetahuan fisika yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran sains-fisika dianggap sebagai pelajaran persoalan konsep, pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal yang rumit. Depdiknas 2003: 39 menyatakan bahwa pembelajaran sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pembelajaran fisika yang ideal berpusat pada peserta didik sesuai dengan orientasi pembelajaran KTSP. Siswa harus berpartisipasi atau melibatkan diri dalam proses pembelajaran sehingga terjadi pembelajaran aktif. Menurut Indrawati 2009: 12 pembelajaran aktif dapat diciptakan dengan mengadakan kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk dilakukan siswa baik pada kegiatan berpikir mind-on maupun berbuat hands-on. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran fisika mendasarkan kepada bagaimana siswa belajar secara aktif, melibatkan diri dalam suatu kegiatan, dan berpikir dalam melakukan sesuatu sehingga memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai fakta dan konsep tentang alam serta memberikan pengalaman dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

2.3 Inkuiri dalam Pembelajaran Fisika