merupakan proses aktif dimana yang memegang peran bukan hanya stimulus yang mengenai, tetapi juga individu sebagai kesatuan dengan
pengalaman baik yang di dapat secara langsung maupun melalui proses belajar.
Individu dalam melakukan pengalaman untuk mengartikan rangsangan yang diterima, agar proses pengamatan tersebut terjadi maka
perlu obyek yang diamati, alat indera yang cukup baik dan perhatian. Itu semua merupakan langkah- langkah sebagai suatu persiapan dalam
pengamatan yang ditujukan dengan tahap demi tahap, yaitu tahap pertama merupakan tanggapan yang dikenal sebagai proses kealaman atau proses
fisik, merupakan ditangkapnya stimulus dengan alat indera manusia. Sedangkan tahap kedua adalah tahap yang dikenal orang dengan proses
fisiologi merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh perseptor ke otak melalui syaraf-syaraf sensorik, dan tahap ketiga dikenal
dengan proses psikologi merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima oleh perseptor.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Persepsi
Ada tiga faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi yaitu perhatian, karakteristik orang yang mempersepsikan dan sifat stimuli yang
dipersepsi Mar’at,1984:22-24 adapun uraian dari ketiga faktor itu adalah: a.
Faktor perhatian Perhatian adalah pemusatan indera kepada hal-hal tertentu yang
terjadi dalam pengalaman dan mengabaikan masalah-masalah lain. Perhatian menyaring atau menyeleksi informasi inderawi yang
diterima. Dengan demikian yang dipersepsikan bukan semua stimuli inderawi, namun yang menarik perhatian.
b. Faktor karakteristik yang dipersepsi
Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli saja, melainkan juga karakateristik orang yang menerima stimuli dan member
respon stimuli tersebut, Misalnya kebutuhan dan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor personal.
c. Faktor sifat stimuli yang dipersepsi
Pengaruh terbentuknya persepsi selain perhatian dan karakteristik orang yang mempersepsi juga berasal dari sifat stimuli semata-mata. Jadi
sebagaimana adanya stimuli yang diterima oleh indera manusia juga mempengaruhi terbentuknya persepsi.
Persepsi adalah merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi, sedangkan komponen kognisi merupakan
salah satu dari tiga komponen sikap. Agar lebih jelas melihat hubungan antara persepsi dan sikap dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
Gambar 2.2: Hubungan antara persepsi dan sikap Mar’at, 1984:22-
23 Individu mengamati obyek psikologik dengan persepsinya
sendiri. Persepsi tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya. Faktor pengalaman dan
proses belajar member bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat, sedang cakrawala dan pengetahuan memberi arti terhadap obyek
psikologis. Melalui komponen kognisi akan timbul ide, kemudian konsep apa yang dilihat. Melalui komponen afeksi member evaluasi
emosional terhadap obyek, komponen konasi menentukan kesiapan jawaban berupa tindakan terhadap obyek. Atas dasar ini situasi yang
semula tidak seimbang menjadi seimbang kembali. Keseimbangan dalam situasi ini berarti bahwa antara obyek yang dilihat sesuai dengan
penghayatannya dimana unsure nilai dan norma dirinya dapat menerima secara rasional dan emosional. Jika situasi ini tidak
tercapai, maka individu menolak dan reaksi yang timbul adalah sikap apatis, acuh tak acuh, atau menentang sampai ekstrim memberontak.
Keseimbangan ini dapat kembali jika persepsi bisa diubah melalui komponen kognisi.
Menurut Jalaludin Rahmat 2004:52 yang mengutip beberapa pendapat para ahli antara lain David Krench dan Richard S. Crutchfield
1977 membagi faktor-faktor yang menentukan persepsi menjadi dua yaitu: a.
Faktor Fungsional Yang dimaksud faktor fungsional adalah faktor yang berasal
dari kebutuhan, pengalaman, masa lalu dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor personal yang
menentukan persepsi adalah obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
b. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah faktor yang berasal semata-mata dari sifat.Stimulus fisik efek-efek syaraf yang timbul pada sistem syaraf
individu. Faktor struktural yang menentukan persepsi, menurut teori gestalt bila kita ingin persepsikan sesuatu, kita mempersepsikannya
sebagai suatu keseluruhan. Bila kita ingin memahami suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah, kita harus
memandangnya dengan hubungan keseluruhan.
3. Syarat –syarat Terjadinya Persepsi