Syarat –syarat Terjadinya Persepsi

3. Syarat –syarat Terjadinya Persepsi

Bimo Walgito 2002:54 mengemukakan beberapa syarat sebelum individu mengadakan persepsi adalah: a. Adanya Obyek atau Sasaran yang dituju Obyek atau sasaran yang diamati akan menimbulkan stimulus atau rangsangan yang mengenai alat indera. Obyek dalam hal ini adalah nilai-nilai keteladanan Pahlawan Nasional untuk meningkatkan semangat kebangsaan akan memberikan stimulus yang akan ditanggapi oleh siswa. b. Alat Indera atau Reseptor Alat indera atau reseptor yang dimaksud adalah alat indera untuk menerima stimulus kemudian diterima dan diteruskan oleh syaraf sensorik yang selanjutnya akan disimpan dalam susunan syaraf pusat yaitu otak sebagai pusat kesadaran. c. Adanya Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian yaitu langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi, tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Perhatian merupakan. pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Pada proses persepsi terdapat komponen-komponen dan kegiatan- kegiatan kognisi dengan memberikan bentuk dan struktur bagi obyek yang ditangkap oleh panca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan memberikan arti terhadap obyek yang ditangkap atau dipersepsikan individu, dan akhirnya konasi individu akan berperan dalam menentukan terjadinya jawaban yang berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap obyek yang ada. Syarat individu untuk mempersepsi suatu obyek atau peristiwa adanya obyek yang dijadikan sasaran pengamatan, dimana obyek tersebut harus benar- benar diamati dengan seksama, dan untuk mengamati suatu obyek atau peristiwa perlu adanya indera yang baik karena kalau tidak individu tersebut menjadi salah mempersepsi. Demikian pula dalam mempersepsikan keteladanan pahlawan nasional, ia memerlukan pengamatan, pengenalan yang seksama melalui alat inderanya terhadap obyek persepsi, sehingga dengan pengamatan dan pengenalan yang mendalam dan seksama itulah diharapkan siswa akan mempersepsi obyek tersebut dengan benar atau positif.

B. Keteladanan

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU SEJARAH TENTANG EKSISTENSI MUSEUM KARTINI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TAHUN AJARAN 2011 2012 DI SMA NEGERI 1 PECANGAAN

3 16 102

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER SEJARAH LOKAL DAERAH SEKITAR KOTA TEGAL TERHADAP KESADARAN SEJARAH SISWA SMA NEGERI SE KOTA TEGAL

2 23 149

PEMANFAATAN SEJARAH LISAN SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 3 TEGAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 144

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TENTANG PANGERAN DIPONEGORO SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL.

3 11 25

MENINGKATKAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEANFAATAN SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH KOTA MEDAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT SISWA BELAJAR SEJARAH DI SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 28

Persepsi guru dan siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 0 236

Model Media Wayang Golek Cepak Tegal dalam Pembelajaran Sejarah dengan Sosiodrama untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa SMA Negeri 4 Kota Tegal.

0 0 10

Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah Indonesia Berbasis Relasi Antar Etnis Untuk Meningkatkan Rasa Solidaritas Kebangsaan pada Siswa SMA Negeri 1 Kota Kediri.

0 0 23

Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Pahlawan Nasional Untuk Meningkatkan Semangat Kebangsaan Melalui Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 4 Kota Tegal Tahun Ajaran 2012 2013 | Chaerulsyah | Prosiding Ilmu Pendidikan 7849 16437 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUECRITICAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 20162017

0 0 20