Ir. Soekarno Bung Karno

mengintegrasikan di dalamnya nilai-nilai pembentukan karakter, dengan menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan inovatif.

B. Sejarah Keteladanan Pahlawan Nasional

1. Ir. Soekarno Bung Karno

Salah seorang pemimpin bangsa sekaligus pahlawan yang sangat berperan dalam memerdekakan bangsa Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Ir. Soekarno atau yang lebih dikenal dengan Bung Karno merupakan salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia. Namanya tertulis dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama saat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945. Bung Karno adalah orang yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama Bung Hatta. Beliau adalah presiden pertama Indonesia yang menjabat pada periode 1945 -1966. Ir. Soekarno merupakan figur pemimpin bangsa dengan berbagai julukan, mulai dari Putra Sang Fajar, Orator Ulung, Proklamator, Ratu Adil sampai Arsitek Bangsa. Pada masa hidupnya banyak hal yang dapat dijadikan contoh atau panutan untuk generasi muda saat ini. Dari masa kecilnya kehidupan Soekarno sudah diisi dengan semangat kemandirian. Pemikiran Bung Karno tercermin dalam ucapan dan tindakan dalam kehidupannya, seperti menciptakan tujuan, belajar menyayangi mahluk ciptaan Tuhan, pentingnya ilmu pengetahuan, tidak mau direndahkan orang lain, berani mengambil keputusan dan tindakan, rasa empati sosial yang tinggi dan lain sebagainya. Dengan menelaah kembali ketokohan Soekarno dari segi ini, maka akan nampak bahwa Soekarno adalah seorang figur pemimpin yang layak untuk diteladani oleh generasi muda. Sifat-sifat keteladanan kepemimpinan Soekarno, dapat dijelaskan melalui media visual. Banyaknya ragam media visual untuk menginformasikan sifat-sifat keteladanan diantaranya adalah komik, novel grafis, film, dan lain sebagainya. Dimungkinkan dalam proses penciptaan media informasi visual, komik menjadi media pilihan yang efektif untuk menginformasikan tentang sifat-sifat keteladanan kepemimpinan Soekarno, karena media komik mempunyai keefektifan waktu dan pesan yang disampaikan akan terserap dengan cepat. Komik merupakan media alternatif yang membawa pesan secara visual. Sementara, pesan-pesan tersebut kadang memiliki keterbatasan untuk disampaikan secara lisan. Jadi diharapkan dengan penyampaian secara visual akan dapat memberikan gambaran tepat terhadap pesan yang hendak disampaikan.

2. Mohammad Hatta Bung Hatta

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU SEJARAH TENTANG EKSISTENSI MUSEUM KARTINI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TAHUN AJARAN 2011 2012 DI SMA NEGERI 1 PECANGAAN

3 16 102

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER SEJARAH LOKAL DAERAH SEKITAR KOTA TEGAL TERHADAP KESADARAN SEJARAH SISWA SMA NEGERI SE KOTA TEGAL

2 23 149

PEMANFAATAN SEJARAH LISAN SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 3 TEGAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 144

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TENTANG PANGERAN DIPONEGORO SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL.

3 11 25

MENINGKATKAN PERSEPSI SISWA TENTANG PEANFAATAN SITUS DAN PENINGGALAN SEJARAH KOTA MEDAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT SISWA BELAJAR SEJARAH DI SMA NEGERI 16 MEDAN.

0 3 28

Persepsi guru dan siswa terhadap evaluasi pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 0 236

Model Media Wayang Golek Cepak Tegal dalam Pembelajaran Sejarah dengan Sosiodrama untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa SMA Negeri 4 Kota Tegal.

0 0 10

Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah Indonesia Berbasis Relasi Antar Etnis Untuk Meningkatkan Rasa Solidaritas Kebangsaan pada Siswa SMA Negeri 1 Kota Kediri.

0 0 23

Persepsi Siswa Tentang Keteladanan Pahlawan Nasional Untuk Meningkatkan Semangat Kebangsaan Melalui Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 4 Kota Tegal Tahun Ajaran 2012 2013 | Chaerulsyah | Prosiding Ilmu Pendidikan 7849 16437 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUECRITICAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 20162017

0 0 20