BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pariwisata Olahraga
2.1.1. Pengertian
Banyak sekali jenis definisi dari pariwisata olahraga, salah satu yang menyumbangkan buah pemikirannya. Menurut Standeven dan De Knop 1999:12
dalam Weed 2008:15 , seperti tertulis pada bukunya “Sport Tourism”, pariwisata
olahraga adalah semua bentuk keterlibatan seseorang baik aktif maupun pasif dalam aktivitas olahraga, berpartisipasi seperti sebagai peserta atau dalam
penyelenggaraan sebuah kegiatan dengan tujuan non-komersil hingga alasan bisniskomersil, yang membutuhkan perjalanan dari tempat tinggal serta tempat
kerjanya. Para penulis yang lain, seperti Gammon dan Robinson 2004 dalam Weed 2008:15, berusaha mengkaji dengan me
mbedakan antara “para wisatawan olahraga” dimana olahraga adalah tujuan utama dari perjalanan yang ditempuh
dan “olahraga-olahraga kepariwisataan” dimana pariwisata adalah tujuan utama, lebih lanjutnya katagori-katagori ini dapat diklasifikasikan menjadi partisipan
utama dan partisipan sampingan. Selain itu Downward 2005 dalam Weed dan Bull 2008:15, berargumentasi bahwa pariwisata olahraga adalah sebuah sinergi
fenomena yang lebih dari sekedar gabungan sederhana antara olahraga dan pariwisata. Maka dari itu, hal ini membutuhkan sebuah pemahaman antara
olahraga dan pariwisata dan juga sebuah konsep yang tidak memisahkan pengertian dari olahraga dan pariwisata serta unsur-unsur yang saling bersinergi
7
sehingga dapat dipahami. Salah satu cara dimana kita dapat memahami fenomena pariwisata olahraga adalah dengan memahami tentang olahraga dan pariwisata
kemudian membangun kembali pemahaman tentang pariwisata olahraga yang berasal dari pengertian-pengetian tersebut Weed 2008:15-16.
Olahraga dapat dilihat sebagai bagian dari beberapa bentuk kegiatan dayung, bersepeda, dll, baik dalam kegiatan resmi atau tidak resmi, kompetisi
atau rekreasi, maupun dalam parisipasi aktif atau pasif di kegiatan tersebut. Selain itu, olahraga juga melibatkan orang-orang sebagai partisipan aktif, contohnya para
kompetitor danatau kompetitor cadangan. Sedangkan untuk partisipan pasif, unsur-unsur masyarakat seperti partisipan yang lain seperti suporter juga ikut
terlibat. Pariwisata sendiri melibatkan orang-orang, yaitu sebagai pelancong danatau sebagai tuan rumah. Pariwisata juga menarik pengunjung untuk
mengunjungi tempat yang keluar dari lingkungan pariwisata pada umumnya. Melihat interaksi atau keterkaitan dari olahraga dan pariwisata, sangat mungkin
untuk membawa konsep pariwisata olahraga sebagai “sebuah kebangkitan dari
keterkaitan yang unik antara aktivitas fisik, masyarakat, dan wisata”. Melihat hal tersebut, maka fokus dari pernyataan di atas adalah “interaksi” dan tidak lagi
melihat olahraga atau pariwisata sebagai suatu pengertian sendiri serta faktor penentu utama. Mulailah untuk berpikir tentang pariwisata olahraga dengan cara
menetapkan fenomena yang berkaitan tetapi lebih dari sekedar olahraga dan pariwisata, sehingga membentuk suatu pemahaman tentang pariwisata olahraga
sebagai sesuatu yang tidak dapat dipahami hanya sebagai sebuah pasar pariwisata atau bagian dari manajemen olahraga Weed 2008:16.
8