BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif descriptive research yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Penelitian ini juga bersifat komperatif dan korelatif. Penelitian
ini bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2010:44.
Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini
biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas. Selain itu, penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian
eksploratif. Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar sehingga penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail Bambang Prasetyo dan Lina
Miftahul Jannah 2007:42-43. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah penyelidikan yang
diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau
politik, dari suatu kelompok atau suatu daerah Masyhuri dan M. Zainuddin 2008:34.
53
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Dalam metode penelitian kata populasi, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. Oleh
karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian Masyhuri dan M. Zainuddin 2008:151. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata Kabupaten Magelang baik dari wisatawan domestik dan wisatawan asing.
3.2.2 Sampel
Pada penelitian ini akan digunakan teknik pengambilan sampel secara kombinasi yaitu accidental-random sampling. Teknik sampling ini merupakan
kombinasi dengan menentukan subyek penelitian menggunakan teknik accidental sampling
. Menurut Sugiyono 2005:77 dalam Ketut Muderana dan Wayan Suryathi 2007:129, teknik accidental sampling adalah teknik atau metode
penarikan sampel secara kebetulan. Sedang dalam menentukan obyeknya menggunakan teknik random sampling. Jika ingin dihitung dengan rumus,
gunakan rumus di bawah ini Jonathan Sarwono 2006:120:
Dimana: n = Sampel
N = Populasi d = Derajat kebebasan, misal : 0,1; 0,5; atau 0,01
54
Berikut contoh perhitungan sampel minimal, jika populasi N sejumlah 60 orang dengan presisi sebesar 1
Dengan sampel minimal 59 orang, pada penelitian akan dilakukan pengambilan data. Berdasarkan rumus di atas dan diasumsikan populasi
berdistribusi normal dibuat tabel untuk menentukan besarnya sampel dari jumlah populasi antara 10 sampai dengan 1.000.000 dengan tingkat kesalahan sebesar 1
0,01, 5 0,05, dan 10 0,1. Semakin besar tingkat kesalahan yang ditoleransi maka semakin kecil jumlah sampel yang diambil. Sebaliknya semakin
kecil tingkat kesalahan yang ditoleransi, maka semakin besar mendekati populasi sampel yang harus diambil.
3.3 Variabel
Menurut Y.W. Best yang disunting oleh Sanpiah Faisal dalam Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2010:118 yang disebut variabel penelitian adalah
kondisi-kondisi atau
serenteristik-serenteristik yang
oleh peneliti
dimanipulasikan. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud dalam Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2010:118 menjelaskan bahwa yang dimaksud
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari kedua pengertian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel
penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala 55