Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Definisi Pestisida Klasifikasi Pestisida

Salah satu penyebab penyakit kulit adalah paparan pestisida, lebih dari 90 kasus keracunan yang disebabkan oleh kontaminasi melalui kulit. Menurut laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo 2002 dan 2003 penyakit kulit menempati urutan 9 dari 10 penyakit terbesar di Kabupaten Karo. Pada 2008 kecenderungan meningkat menjadi urutan ke delapan karena secara umum petani menggunakan pestisida, sehingga berpotensi terhadap terjadinya berbagai penyakit khususnya penyakit kulit. 10,11 Berdasarkan laporan camat bahwa di Kecamatan Merdeka salah satunya Desa Cinta Rakyat petani penyemprot jeruk hampir semua menggunakan pestisida untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, namun masih banyak diantara mereka ketika menyemprot tidak menggunakan alat pelindung diri. Sebagian tidak begitu memahami tentang bahaya yang ditimbulkan pestisida tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka tahun 2010.

1.2 Perumusan Masalah

Belum diketahuinya faktor yang berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida pada petani jeruk di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2010.

1.3 Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida pada petani jeruk di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2010.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui Proporsi Prevalens Keracunan Pestisida pada petani jeruk di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Tahun 2010. b. Untuk mengetahui hubungan faktor Intrinsik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dengan kejadian keracunan pestisida di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Tahun 2010. c. Untuk mengetahui hubungan faktor Ekstrinsik Lama paparan, Dosis Pestisida, Personal Higiene, Pemakaian Alat pelindung Diri dengan kejadian keracunan pestisida pada petani jeruk di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Dapat diketahui gambaran kejadian keracunan pestisida pada petani jeruk di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Desa Merdeka. 1.4.2 Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dalam program pencegahan keracunan pestisida. 1.4.3 Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pestisida

12 Menurut Depkes RI 1990 Kata Pestisida berasal dari rangkaian kata pest yang berarti hama dan cida atau sida yang berarti membunuh. Dalam PP No 7 tahun 1973 yang dimaksud dengan pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk beberapa tujuan berikut: 2.1.1 Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. 2.1.2 Memberantas rerumputan. 2.1.3 Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan. 2.1.4 Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk golongan pupuk. 2.1.5 Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan ternak. 2.1.5 Memberantas atau mencegah hama-hama air. 2.1.6 Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan. 2.1.7 Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia.

2.2 Klasifikasi Pestisida

13,14,15 Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, targetnyasasaran, cara kerjanya atau efek keracunan dan berdasarkan stuktur kimianya yaitu: Universitas Sumatera Utara 2.2.1 Berdasarkan atas sifat pestisida dapat digolongkan menjadi : bentuk padat, bentuk cair, bentuk asap aerosol, bentuk gas fumigan. 2.2.2 Berdasarkan organ targetnyasasrannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Insektisida berfungsi untuk membunuh atau mengendalikan serangga b. Herbisida berfungsi untuk membunuh gulma c. Fungisida berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan d. Algasida berfungsi untuk membunuh alga e. Rodentisida berfungsi untuk membunuh binatang pengerat f. Akarisida berfungsi untuk membunuh tungau atau kutu g. Bakterisida berfungsi untuk membunuh atau melawan bakteri h. Moluskisida berfungsi untuk membunuh siput. 2.2.3 Berdasarkan Cara Kerja atau efek keracunannya dapat digolongkan sebagai berikut: a. Racun kontak adalah membunuh sasarannya bila pestisida mengenai kulit hewan sasarannya. b. Racun perut adalah membunuh sasarannya bila pestisida tersebut termakan oleh hewan yang bersangkutan. c. Fumigan adalah senyawa kimia yang membunuh sasarannya melalui saluran pernafasan. d. Racun sistemik adalah pestisida dapat diisap oleh tanaman, tetapi tidak merugikan tanaman itu sendiri di dalam batas waktu tertentu dapat membunuh serangga yang menghisap atau memakan tanaman tersebut. Universitas Sumatera Utara 2.2.4 Berdasarkan stuktur kimianya pestisida dapat digolongkan menjadi: golongan organoklorin, golongan organofhosfat, golongan karbamat, golongan piretroid. a. Golongan Organoklorin Merupakan bagian dari kelas yang lebih luas dari halogenated hydrocarbon, termasuk diantaranya dan terkenal sebagai penyebab masalah yaitu Polyclorinated biphenyls dan dioxin. Sebagai kelompok, insektisida organoklorin merupakan racun terhadap susunan saraf neurotoxins yang merangsang sistem saraf baik pada serangga maupun mamalia, menyebabkan tremor dan kejang-kejang. b. Golongan Organofosfat Pestisida golongan organofosfat makin banyak digunakan karena sifat- sifatnya yang menguntungkan bagi para petani. Cara kerja golongan ini selektif, tidak persisten dalam tanah, dan tidak menyebabkan resisten pada serangga. Bekerja sebagai racun kontak, racun perut dan juga racun pernapasan. Golongan organofosfat bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim kolinesterase, sehingga asetilkolin tidak terhidrolisa. Oleh karena itu, keracunan pestisida golongan organofosfat disebabkan oleh asetilkolin yang berlebihan, mengakibatkan perangsangan secara terus- menerus pada saraf. Keracunan ini dapat terjadi melalui mulut, inhalasi dan kulit. c. Golongan Carbamat Menurut Sartono 2002 pestisida golongan carbamat merupakan racun kontak, racun perut dan racun pernapasan. Bekerja sama seperti golongan organofosfat, yaitu menghambat aktivitas enzim kolinesterase. Jika terjadi keracunan Universitas Sumatera Utara yang di sebabkan oleh golongan karbamat, gejalanya sama seperti pada keracunan organofosfat, tetapi lebih mendadak dan tidak lama karena efeknya terhadap enzim kolinesterase tidak persisten. d. Golongan Piretroid Insektisida dari kelompok piretroid merupakan analog dari piretrum yang menunjukkan efikasi yang lebih tinggi terhadap serangga dan pada umumnya toksisitasnya terhadap mamalia lebih rendah dibandingkan dengan insektisida lainnya. Namun kebanyakan diantaranya sangat toksik terhadap ikan, tawon madu dan serangga berguna lainnya. Bekerjanya terutama secara kontak dan tidak sistemik.

2.3 Patofisiologi

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015

27 194 85

Gambaran Pengetahuan Petani Jeruk tentang Keracunan Akibat Penggunaan Pestisida di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo

3 61 95

(ABSTRAK) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI SAYUR DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2010.

0 0 3

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA NGRAPAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA NGRAPAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008.

1 1 73

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

0 0 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI HORTIKULTURA DIKECAMATAN JORLANG HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005

0 1 8

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015

0 0 13