Umumnya gejala keracunan organofosfat atau karbamat baru akan dilihat jika aktivitas kolinestrase darah menurun sampai 30. Namun penurunan sampai 50
pada pengguna pstisida diambil sebagai batas, dan disarankan agar penderita menghentikan pekerjaan yang berhubungan dengan pestisida.
3
2.7 Epidemiologi Keracunan Pestisida 2.7.1 Distribusi dan Frekuensi Keracunan Pestisida
Epidemiologi keracunan Pestisida yaitu mempelajari frekue nsi, distribusi keracunan Pestisida dan determinan atau faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dalam distribusi keracunan Pestisida dapat dilihat berdasarkan 3 variabel yaitu variabel orang Person, variabel Tempat Place, dan variabel waktu Time.
19
a. Menurut Orang Person
Keracunan akibat pestisida sudah menjadi masalah seluruh dunia, dengan estimasi jumlah kasus per tahun sebesar 1-3 juta. Angka kematian beragam mulai dari
1 sampai 9 kasus yang datang berobat, dan bergantung pada ketersediaan antidot serta mutu layanan medis yang diberikan. Keracunan yang disengaja terutama untuk
upaya percobaan bunuh diri atau berhasil bunuh diri, proporsinya dalam kasus keracunan pestisida cukup besar di Negara tertentu. Pestisida mudah didapat di rumah
tangga sehingga menjadikannya sebagai “metode kesukaanpilihan” mereka yang berniat bunuh diri.
Mayoritas kasus keracunan pestisida yang tidak disengaja terjadi di kalangan petani dan keluarga mereka. Paparan terjadi terutama selama pencampuran atau
penyemprotan pestisida, penyemprotan dengan pesawat atau memasuki wilayah yang disemprot. Paparan okupasional akut juga dapat terjadi selama pembuatan, formulasi,
Universitas Sumatera Utara
pengemasan, dan pendistribusian pestisida. efek akutnya yang berkaitan dengan paparan okupasional terhadap pestisida antara sensasi terbakar di mata yang terkena
semprotan zat kimia, kerusakan kulit, efek neurologis, dan efek pada hati. Paparan kronis diduga menyebabkan masalah reproduksi dan memperbesar risiko terkena
kanker, mengalami efek neurologis dan psikologis serta efek pada fungsi imun. Banyak kasus keracunan pestisida yang terjadi pada anak-anak karena mereka
berhasil menjangkau pestisida yang kemasannya terbuka yang disimpan di rumah. Kejadian keracunan massal akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
pestisida juga pernah terjadi dan menyebabkan banyak kematian.
18
Berdasarkan hasil monitoring Departemen Kesehatan Republik Indonesia, proporsi keracunan pestisida berdasarkan kholinestrase darah tahun 1990 dengan
tingkat keracunan berat 0,16, sedang 3,32, ringan 38,35 dan normal 58,17. Tingkat keracunan pestisida pada petani berdasarkan hasil pemeriksaan kolinestrase
darah pada tahun 1991 dengan proporsi keracunan berat 0,39, sedang 10,64, ringan 38,32, dan keracunan normal 50,65.
20
b. Menurut Tempat Place