Definisi Operasional .1 Kejadian Keracunan Pestisida

3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Kejadian Keracunan Pestisida Kejadian keracunan pestisida pada petani adalah masuknya atau kontak yang berlebihan dengan pestisida dan di tandai dengan gejala-gejala yang khas pada petani selama menggunakan pestisida, dapat dikategorikan atas: 1. Keracunan Pestisida sesak nafas, keringat berlebih, mual, muntah, mata berair dan pusing pada saat proses penyemprotan mencampur pestisida dan menyemprot tanaman 1 tahun terakhir. 2. Tidak Keracunan Pestisida apabila tidak terdapat salah satu tanda-tanda diatas 3.2.2 Responden adalah Petani jeruk yang melakukan penyemprotan dan pada saat kontak dengan pestisida yang berdomisili di desa Cinta Rakyat Kecamatan Merdeka Tahun 2010. Umur petani adalah usia petani dikategorikan rumus Sturges. Untuk asalisa statistik umur di kategorikan menjadi dua yaitu: 1. Umur Muda 18-36 2. Umur Tua 37-65 3.2.3 Jenis Kelamin adalah jenis kelamin petani yang merupakan objek penelitian, dikategorikan atas : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4 Pendidikan petani adalah tingkat pendidikan formal terakhir petani, dibedakan atas : 1. Tidak tamat SD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. AkademiPerguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara Untuk analisa statistik, pendidikan dikategorikan menjadi : 1. Pendidikan Rendah, jika pendidikan responden tidak sekolah, SD dan SMP 2. Pendidikan Tinggi, Pendidikan responden SMA, AkademiPerguruan Tinggi, dll. 2.2.5 Lama Pemaparan adalah lamanya petani kontak dengan pestisida sewaktu menyemprot tanaman dalam satu hari. Untuk analisa data dikategorikan menjadi: 1. ≤ 2 jam 2. 2 jam 3.2.5 Dosis adalah Jumlah pestisida dalam gramcc yang dicampur dalam air dikategorikan menjadi : 1. Kurang baik apabila skor ≤ 44 - 74 bila nilai 4-8 2. Baik apabila skor 75 bila nilai 9-12 3.2.6 Personal Higiene adalah kebiasaan mandi dengan menggunakan sabun yang dilakukan oleh petani setelah menyemprot pestisida dapat dikategorikan menjadi : 1. Kurang Baik apabila skor ≤ 44- 74 bila nilai 12-20 2. Baik apabila skor 75 bila nilai 21-28 3.2.7 Alat Pelindung Diri merupakan pemakaian peralatan atau pakaian sebagai pencegah kontak langsung antara pestisida dengan bagian tubuh yaitu masker, bajucelana panjang, topi, sarung tangan, kaca mata, dan sepatu bot, di kategorikan sebagai berikut : 1. Kurang baik apabila skor 44 -74 bila nilai 4-8 2. Baik apabila skor 75 bila nilai 9-12 Universitas Sumatera Utara

3.3 Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015

27 194 85

Gambaran Pengetahuan Petani Jeruk tentang Keracunan Akibat Penggunaan Pestisida di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo

3 61 95

(ABSTRAK) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI SAYUR DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2010.

0 0 3

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA NGRAPAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA NGRAPAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008.

1 1 73

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

0 0 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA PEDESLOHOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL.

1 8 110

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI HORTIKULTURA DIKECAMATAN JORLANG HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005

0 1 8

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back Pain Pada Petani Jeruk di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo Tahun 2015

0 0 13