pengemasan, dan pendistribusian pestisida. efek akutnya yang berkaitan dengan paparan okupasional terhadap pestisida antara sensasi terbakar di mata yang terkena
semprotan zat kimia, kerusakan kulit, efek neurologis, dan efek pada hati. Paparan kronis diduga menyebabkan masalah reproduksi dan memperbesar risiko terkena
kanker, mengalami efek neurologis dan psikologis serta efek pada fungsi imun. Banyak kasus keracunan pestisida yang terjadi pada anak-anak karena mereka
berhasil menjangkau pestisida yang kemasannya terbuka yang disimpan di rumah. Kejadian keracunan massal akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
pestisida juga pernah terjadi dan menyebabkan banyak kematian.
18
Berdasarkan hasil monitoring Departemen Kesehatan Republik Indonesia, proporsi keracunan pestisida berdasarkan kholinestrase darah tahun 1990 dengan
tingkat keracunan berat 0,16, sedang 3,32, ringan 38,35 dan normal 58,17. Tingkat keracunan pestisida pada petani berdasarkan hasil pemeriksaan kolinestrase
darah pada tahun 1991 dengan proporsi keracunan berat 0,39, sedang 10,64, ringan 38,32, dan keracunan normal 50,65.
20
b. Menurut Tempat Place
Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di negara maju maupun Negara berkembang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
WHO dan Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa UNEP memperkirakan ada 1,5 juta kasus keracunan pestisida terjadi pada sektor pertanian. Sebagian besar
kasus terjadi di Negara berkembang, yang 20.000 kasus diantaranya berakibat fatal.
21
c. Menurut Waktu Time
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendapatkan gambaran jumlah korban keracunan pestisida di Indonesia secara akurat, sangat sulit. Karena belum adanya sistem pelaporan dan monitoring
secara sistematik dan periodik. Apalagi dengan penerapan desentralisasi pembangunan kesehatan, sistem pelaporan sama sekali tidak berjalan, sehingga sulit
mengetahui kondisi kesehatan nasional termasuk gambaran keracunan pestisida. Namun demikian, dengan menggunakan gambaran piramida dapat diketahui
gambaran dampak actual hazards penggunaan pestisid sebagai berikut: pada tahun 1976 diperoleh 105 CFR 7,6, tahun 1983 CFR 20-50.
22
2.7.2 Determinan Keracunan Pestisida a. Faktor Agent Penyebab
Proses terjadinya keracunan pestisida disebabkan adanya interaksi antara agent kimia atau Chemical Agent, manusia sebagai host dan faktor lingkungan yang
mendukung environment. Agent kimia Chemical Agent dihasilkan oleh aktifitas manusia dan mempunyai berbagai efek pada kesehatan. Paparan oleh factor
lingkungan akan mengenai manusia Host yang peka atau kebal terhadap paparan dan akan memberikan suatu perubahan fungsi atau menyebabkan perubahan
prepatologik.
19
Menurut Achmadi 1983 ada beberapa Faktor yang mempengaruhi Keracunan pestisida antara lain:
b. Faktor Intrinsik Penderita b.1 Umur
Aktivitas kolinestrase berbeda antara anak-anak dan orang dewasa di atas 20 tahun, baik dalam keadaan terpapar pestisida organoposphat maupun selama bekerja
Universitas Sumatera Utara
dengan organofosfat. Usia di bawah 20 tahun dapat merupakan kontra indikasi bagi pekerja dengan organofosfat karena menurunkan aktivitas kolinestrase sehingga
memperberat keracunan yang terjadi.
22
b.2 Jenis Kelamin
Menurut Gallo dan Lawryk 1999 dari beberapa penelitian yang telah dilakukan aktivitas kolinestrase secara signifikan lebih tinggi pada pria di bandingkan
dengan wanita. Aktivitas kolinestrase pada pria dan wanita dalam butir darah merah bervariasi 13,50-15,60 dan plasma darah 14,7-26,80 dengan
menggunakan metode manometri. Pekerja wanita yang berhubungan dengan organofhosfat terutama dalam keadaan hamil akan mempunyai aktivitas kolinestrase
yang lebih rendah. Beberapa penelitian menemukan hubungan pestisida sebagai pencetus timbulnya kanker, tingkat kesuburan menurun dan gangguan dari terhadap
sistem kekebalan tubuh.
23
b.3 Pendidikan
Permasalahan penggunaan pestisida menurut Achmadi 1983 bertumpu pada dua hal yaitu kuantitas jumlah petani yang sangat besar dan secara kualitas kurang
memadai karena faktor pendidikan yang umumnya rendah sehingga tidak jarang petani tidak membaca petunjuk pengunaan pestisida. Selain itu kurang
disosialisasikan penggunaan pestisida yang benar, sehingga tingkat kesadaran masyarakat terhadap dampak pestisida masih sangat rendah.
c. Faktor Ekstrinsik c.1 Jangka waktu atau lamanya terpapar pestisida