Current ratio adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi dari aktiva lancarnya. Semakin tinggi
current ratio akan dapat menurunkan EPS perusahaan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif Djarwanto, 2001: 130.
Berdasarkan teori- teori yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Harahap 2007; Van Horne Wachowicz 2005; Djarwanto 2001; diolah
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan pada perumusan masalah, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
” Rasio Leverage, yaitu Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, dan Rasio Likuiditas, yaitu Current Ratio mempunyai pengaruh terhadap Earning Per
Share EPS pada sektor industri makanan dan minuman yang go public di BEI periode 2004-2007.
Rasio Leverage DTA X1
LDER X2
Earning Per Share EPS
Y
Rasio Likuiditas CR X3
Universitas Sumatera Utara
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh Rasio Leverage, yaitu Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, dan Rasio Likuiditas, yaitu Current Ratio terhadap Earning Per
Share EPS pada Sektor Industri Makanan dan Minuman yang go public di BEI periode 2004-2007.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan berpikir khususnya dalam bidang keuangan terutama dalam memahami pengaruh rasio leverage dan rasio
likuiditas terhadap Earning Per Share EPS perusahaan. b.Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengevaluasi pengaruh pembiayaan dengan modal pinjaman sehingga dapat
memberikan pengembalian yang tinggi bagi para pemegang saham perusahaan. c. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan referensi untuk penelitian lanjutan pada ruang lingkup dan kajian yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu EPS dan
variabel bebas yaitu rasio leverage, yaitu Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio dan rasio likuiditas dengan indikator Current Ratio.
b. Perusahaan emiten yang menjadi subjek penelitian adalah perusahaan yang
bergerak pada industri makanan dan minuman dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan data laporan keuangan yang lengkap dan
telah diaudit menggunakan tahun buku berakhir pada 31 Desember. c.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan 2007.
d. Perusahaan emiten menggunakan modal eksternal yakni pinjaman atau
hutang dalam pendanaan perusahaan.
2. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok variabel yang terdiri dari, yaitu
a Variabel Terikat Dependent Variabel Y Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per
Share EPS. EPS merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap
lembar saham. EPS bertujuan untuk mengukur besarnya kemampuan perusahaan dalam mendistribusikan pendapatannya kepada pemegang saham yang dihitung
Universitas Sumatera Utara
dengan membagi laba bersih untuk pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
Laba Bersih bagi Pemegang Saham Biasa EPS =
Jumlah Lembar saham beredar
b Variabel Bebas Independent Variabel = X Variabel bebas adalah Rasio Leverage dan Rasio Likuiditas dengan
indikator, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio dan Current Ratio.. 1. Debt to Total Asset X1
Debt to Total Asset DTA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang kewajiban terhadap total aset yang dimiliki
perusahaan. Rumus :
DTA = 100
tan x
Aktiva Total
g Hu
Total 2. Longterm Debt to Equity Ratio X2
Longterm Debt to Equty Ratio DER adalah rasio yang digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan modal yang dimiliki perusahaan dalam
melunasi seluruh hutang-hutangnya atau untuk memperkirakan seberapa besar perbandingan antara hutang jangka panjang perusahaan dengan modalnya.
Rumus : LDER=
100 tan
x Ekuitas
Total Panjang
Jangka g
Hu
Universitas Sumatera Utara
3. Current Ratio Current Ratio CR adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dari aktiva lancarnya Rumus :
Current Ratio CR = 100
x Lancar
Kewajiban Lancar
Aktiva
3. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan makanan dan minuman yang listing serta terdaftar di BEI sampai tahun 2007. Pengambilan
sampel penelitian menggunakan cara purposive sampling yaitu penentuan berdasarkan karakteristik tertentu Umar, 2008: 92.
Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel penelitian adalah sebagai berikut :
1 Perusahaan yang bergerak pada industri makanan dan minuman yang terdaftar
di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dari tahun 2004 sampai dengan 2007.
2 Perusahaan tidak memiliki ekuitas dan EPS yang negatif , karena ekuitas dan
EPS yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian besar. 3
Perusahaan menggunakan modal pinjaman hutang.
Tabel 1.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel
No Karakteristik Sampel
Jumlah 1
Perusahan sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
19 2.
Perusahaan yang memiliki ekuitas dan EPS yang negatif
9 Jumlah sampel
10 Sumber : www.idx.co.id, 16 Maret 2009 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan karakteristik penarikan sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan sektor industri makanan dan minuman.
Adapun sampel- sampel tersebut adalah :
Tabel 1.4 Sampel Penelitian
No Kode
Emiten Nama Perusahaan
Tanggal Listing 1
AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk
01 Maret 1990 2
DLTA PT Delta Djakarta Tbk
27 Februari 1984 3
DAVO PT Davomas Abadi Tbk
22 Desember 1994 4
FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
11 Mei 1993 5
INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
14 juli 1994 6
MYOR PT Mayora Indah Tbk
04 Juli 1990 7
MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
15 Desember 1981 8
STTP PT Siantar Top Tbk
16 Desember 1996 9
TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk
14 Februari 2000 10
ULTJ PTUltra Jaya Milk Tbk
02 Juli 1990 Sumber : www.idx.co.id, 16 Maret 2009 data diolah
4. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan situs www.idx.co.id dan www.google.com.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Februari -Mei 2009.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil publikasi Bursa
Efek Indonesia tentang data emiten, media internet, buku-buku referensi, majalah, dan surat kabar lainnya.
Universitas Sumatera Utara
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan setiap perusahaan dari tahun 2004-
2007 untuk sektor industri makanan dan minuman yang dikutip dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik.
a. Analisis Deskriptif
Metode deskriptif yaitu metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya selanjutnya mengintrepretasikannya sehingga
diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai keadaan tingkat leverage, likuiditas, dan Earning Per Share EPS pada industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Analisis Statistik
Pada tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat yaitu Earning Per Share EPS dan variabel bebas yaitu Rasio Leverage Debt to Total
Asset dan Debt to Equity Ratio dan Rasio Likuiditas Current Ratio dengan Model Regresi Linear Berganda dengan rumus:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana : Y
= Earning Per Share a
= konstanta X
1
= Debt to Total Asset X
2
= Debt to Equity Ratio X
3
= Current Ratio b
1,2,3
= koefisien regresi variabel x e
= error
Universitas Sumatera Utara
1. Pengujian Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi,
variabel dependen dan variabel independen atau keduanya berdistribusi normal atau mendekati normal Umar, 2008: 181. Metode yang digunakan untuk
menguji normalitas adalah dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. 2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2005 : 91. Hubungan linear antar variabel dependen inilah yang disebut dengan multikolinearitas.
Model regerei yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Variance
Inflation Factor VIF dengan ketentuan : Bila VIF 5, maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
Bila VIF 5, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. b. Uji Heteroskestisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain Ghozali, 2005 : 105. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika
varians tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik dan gletser test.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam regresi linear terdapat
hubungan kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel- variabel penelitian. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi Umar, 2008:185. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi apabila observasi yang berturut-turut sepanjang waktu
mempunyai antara satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka dilakukan dengan menggunakan
uji Durbin- Watson DW yang diberi simbol d. Tabel 1.5
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl
≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4-dl d 4
Tidak ada korelasi negatif No decision
4-du ≤ d ≤ 4 -dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak du d 4- du
Sumber : Situmorang, et.al 2008 : 86 Keterangan : du = batas atas
dl = batas bawah
c. Pengujian Hipotesis
1. Uji – F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
serentak mempunyai pengaruh yang signifikasn terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian :
Ho : b
1
= b
2
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari current ratio, DAR, DER terhadap EPS industri makanan dan minuman di
BEI .
Universitas Sumatera Utara
H
1 :
b
1
b
2
0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari current ratio, DAR, LDER terhadap EPS industri makanan dan minuman di BEI.
Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikan α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F :
Ho diterima H
1
ditolak jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5 Ho ditolak H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2. Uji- t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk Pengujian : Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas
CR, DTA, LDER terhadap variabel terikat EPS Ha : bi 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas CR,
DTA, LDER terhadap variabel terikat EPS. Kriteria pengambilan keputusan pada uji – t ini adalah :
Ho diterima jika : -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
o
diterima jika : t
hitung
- t
hitung
atau t
hitung
t
tabel
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan program Software SPSS Statistic Package for the Social Sciencs 15.00 for windows.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu Firani 2006 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh
Financial Leverage terhadap Earning Per Share pada Emiten Sektor Infrastruktur di Bursa Efek Jakarta. Metode pengambilan sampel
menggunakan cara purposive sampling. Periode penelitian mulai tahun 2003 hingga 2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Financial Leverage tidak
mempunyai pengaruh terhadap Rentabilitas Earning Per Share.
Pancawati, dkk melakukan penelitian dengan judul ” Analisis variabel yang Mempengaruhi Earning Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta” Perbandingan sebelum dan sesudah krisis selama periode 1997-2000. Pada penelitian tersebut, variabel yang digunakan
adalah Net Sales, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Inventory Turnover, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Book Value Growth. Hasil uji serempak
Uji F menunjukkan bahwa semua variabel tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap EPS sebelum krisis moneter dan pada masa krisis moneter.
Sedangkan uji secara parsial uji-t menunjukkan variabel yang berpengaruh signifikan pada masa krisis moneter adalah Debt to Equtiy Ratio, Net Profit
Margin, dan Book Value Growth; variabel yang berpengaruh signifikan sebelum krisis moneter adalah Net Sales, Current Ratio, Inventory Turn Over, Total Asset
Turn Over, Net Profit Margin, dan Book Value Growth terhadap EPS. Selanjutnya berdasarkan uji perbedaan nilai EPS dan variabel yang mempengaruhinya secara
Universitas Sumatera Utara
simultan pada dua periode yang berbeda, menunjukkan tidak terdapat perbedaaan pengaruh yang signifikan.
B. Analisis Rasio Keuangan