Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Rp 1.032,83. Pada tahun 2007, DTA meningkat menjadi 47,83, LDER meningkat menjadi 121,58 dan CR juga meningkat menjadi 322,03, hal ini juga mengakibatkan EPS meningkat menjadi Rp1.256,50. Pada suatu perusahaan apabila semakin tinggi Rasio Leverage Debt to Total Asset, Longterm Debt to Equity Ratio akan bisa mengakibatkan kenaikan Earning Per Share karena adanya penggunaan aset sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya dan beban tetap. Semakin tinggi Rasio Likuiditas Current Ratio akan dapat menurunkan EPS perusahaan karena aktiva lancarnya tidak didayagunakan dengan efektif. Namun fenomena yang terjadi adalah tahun 2004- 2006 DTA dan LDER mengalami kenaikan, Current Ratio menurun sedangkan EPS mengalami penurunan. Namun pada tahun 2007, kenaikan DTA, LDER, Current Ratio searah dengan kenaikan EPS. Fenomena ini memerlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh Rasio Leverage, yaitu Debt to Total Asset, Longterm Debt to Equity Ratio dan Rasio Likuiditas, yaitu Current Ratio terhadap Earning Per Share pada industri makanan dan minuman yang telah go public di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut , maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah Rasio Leverage, yaitu Debt to Total Asset, Longterm Debt to Equity Ratio dan Rasio Likuiditas, yaitu Current Ratio mempunyai pengaruh terhadap Earning Per Share pada sektor industri makanan dan minuman yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia? Universitas Sumatera Utara

C. Kerangka Konseptual

Earning per Share adalah salah satu indikator yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum berinvestasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Syamsuddin 2007:66 bahwa ”EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa”. Penggunaan hutang yang berbeda- beda besarnya akan menghasilkan EPS yang berbeda- beda pula dan perubahan EPS tersebut akan berlanjut mempengaruhi naik turunnya harga saham Brigham Weston, 2001: 613. Debt to Total Asset DTA adalah rasio yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan. Semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Disisi lain pemegang saham akan menginginkan laba lebih besar. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat hutang terhadap total aktiva, semakin besar risiko keuangan sehingga investor akan menginginkan EPS yang tinggi Van Horne dan Wachowich, 2001:138. Longterm Debt to Equity Ratio DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang melalui modal sendiri. Jika Longterm Debt to Equity Ratio tinggi berarti perusahaan memiliki tingkat hutang jangka panjang yang tinggi dengan beban tetap yang tinggi, sehingga akan mengurangi beban pajak dan menyebabkan keuntungan bagi perusahaan. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi laba bersih pemegang saham biasa EPS, di lain pihak meningkatkan risiko karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan Harahap, 2007: 303. Universitas Sumatera Utara Current ratio adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi dari aktiva lancarnya. Semakin tinggi current ratio akan dapat menurunkan EPS perusahaan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif Djarwanto, 2001: 130. Berdasarkan teori- teori yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Harahap 2007; Van Horne Wachowicz 2005; Djarwanto 2001; diolah

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 72 95

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas dengan Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 32 107

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC TAHUN 2007-2010 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 115

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 98

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14