6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan setiap perusahaan dari tahun 2004-
2007 untuk sektor industri makanan dan minuman yang dikutip dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik.
a. Analisis Deskriptif
Metode deskriptif yaitu metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya selanjutnya mengintrepretasikannya sehingga
diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai keadaan tingkat leverage, likuiditas, dan Earning Per Share EPS pada industri makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Analisis Statistik
Pada tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat yaitu Earning Per Share EPS dan variabel bebas yaitu Rasio Leverage Debt to Total
Asset dan Debt to Equity Ratio dan Rasio Likuiditas Current Ratio dengan Model Regresi Linear Berganda dengan rumus:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana : Y
= Earning Per Share a
= konstanta X
1
= Debt to Total Asset X
2
= Debt to Equity Ratio X
3
= Current Ratio b
1,2,3
= koefisien regresi variabel x e
= error
Universitas Sumatera Utara
1. Pengujian Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi,
variabel dependen dan variabel independen atau keduanya berdistribusi normal atau mendekati normal Umar, 2008: 181. Metode yang digunakan untuk
menguji normalitas adalah dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. 2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2005 : 91. Hubungan linear antar variabel dependen inilah yang disebut dengan multikolinearitas.
Model regerei yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Variance
Inflation Factor VIF dengan ketentuan : Bila VIF 5, maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
Bila VIF 5, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. b. Uji Heteroskestisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain Ghozali, 2005 : 105. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika
varians tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik dan gletser test.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam regresi linear terdapat
hubungan kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel- variabel penelitian. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi Umar, 2008:185. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi apabila observasi yang berturut-turut sepanjang waktu
mempunyai antara satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka dilakukan dengan menggunakan
uji Durbin- Watson DW yang diberi simbol d. Tabel 1.5
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl
≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4-dl d 4
Tidak ada korelasi negatif No decision
4-du ≤ d ≤ 4 -dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak du d 4- du
Sumber : Situmorang, et.al 2008 : 86 Keterangan : du = batas atas
dl = batas bawah
c. Pengujian Hipotesis