Definisi Operasional Variabel Populasi dan Sampel

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat yaitu EPS dan variabel bebas yaitu rasio leverage, yaitu Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio dan rasio likuiditas dengan indikator Current Ratio. b. Perusahaan emiten yang menjadi subjek penelitian adalah perusahaan yang bergerak pada industri makanan dan minuman dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan data laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit menggunakan tahun buku berakhir pada 31 Desember. c. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan 2007. d. Perusahaan emiten menggunakan modal eksternal yakni pinjaman atau hutang dalam pendanaan perusahaan.

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok variabel yang terdiri dari, yaitu a Variabel Terikat Dependent Variabel Y Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Earning Per Share EPS. EPS merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. EPS bertujuan untuk mengukur besarnya kemampuan perusahaan dalam mendistribusikan pendapatannya kepada pemegang saham yang dihitung Universitas Sumatera Utara dengan membagi laba bersih untuk pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Laba Bersih bagi Pemegang Saham Biasa EPS = Jumlah Lembar saham beredar b Variabel Bebas Independent Variabel = X Variabel bebas adalah Rasio Leverage dan Rasio Likuiditas dengan indikator, Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio dan Current Ratio.. 1. Debt to Total Asset X1 Debt to Total Asset DTA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang kewajiban terhadap total aset yang dimiliki perusahaan. Rumus : DTA = 100 tan x Aktiva Total g Hu Total 2. Longterm Debt to Equity Ratio X2 Longterm Debt to Equty Ratio DER adalah rasio yang digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan modal yang dimiliki perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya atau untuk memperkirakan seberapa besar perbandingan antara hutang jangka panjang perusahaan dengan modalnya. Rumus : LDER= 100 tan x Ekuitas Total Panjang Jangka g Hu Universitas Sumatera Utara 3. Current Ratio Current Ratio CR adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dari aktiva lancarnya Rumus : Current Ratio CR = 100 x Lancar Kewajiban Lancar Aktiva

3. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan makanan dan minuman yang listing serta terdaftar di BEI sampai tahun 2007. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cara purposive sampling yaitu penentuan berdasarkan karakteristik tertentu Umar, 2008: 92. Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel penelitian adalah sebagai berikut : 1 Perusahaan yang bergerak pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit dari tahun 2004 sampai dengan 2007. 2 Perusahaan tidak memiliki ekuitas dan EPS yang negatif , karena ekuitas dan EPS yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian besar. 3 Perusahaan menggunakan modal pinjaman hutang. Tabel 1.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel No Karakteristik Sampel Jumlah 1 Perusahan sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 19 2. Perusahaan yang memiliki ekuitas dan EPS yang negatif 9 Jumlah sampel 10 Sumber : www.idx.co.id, 16 Maret 2009 data diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan karakteristik penarikan sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan sektor industri makanan dan minuman. Adapun sampel- sampel tersebut adalah : Tabel 1.4 Sampel Penelitian No Kode Emiten Nama Perusahaan Tanggal Listing 1 AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk 01 Maret 1990 2 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 22 Desember 1994 4 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 11 Mei 1993 5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 14 juli 1994 6 MYOR PT Mayora Indah Tbk 04 Juli 1990 7 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 15 Desember 1981 8 STTP PT Siantar Top Tbk 16 Desember 1996 9 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 14 Februari 2000 10 ULTJ PTUltra Jaya Milk Tbk 02 Juli 1990 Sumber : www.idx.co.id, 16 Maret 2009 data diolah

4. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 72 95

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas dengan Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 32 107

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC TAHUN 2007-2010 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 115

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 98

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14