Analisis Deskriptif Variabel yang Mempengaruhi Earning Per Share

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif Variabel yang Mempengaruhi Earning Per Share

a Deskripsi Nilai Variabel Debt to Total Asset Ratio pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Tabel 4.1 Debt to Total Asset Ratio Pada Industri Makanan dan Minuman Periode 2004-2007 Emiten Perusahaan DTA Rata- rata 2007 2006 2005 2004 AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk 42,35 43,12 45 47 44,36 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 22,20 24,14 24 22 23,08 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 69,38 63,96 55,37 56,30 61,25 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 40,05 40,40 40 39 39,86 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 63,25 65 68 68 66,06 MYOR PT Mayora Indah Tbk 41,5 36 37,51 31 36,50 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 68,19 67,5 60,38 52,65 62,18 STTP PT Siantar Top Tbk 30,69 26,62 31,17 32,37 30,21 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 61,79 57,75 64,64 62,14 61,58 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 38,92 34,67 35 37,70 36,57 Rata-Rata Per Tahun 47,83 45,92 46,11 44,82 46,17 Sumber: Hasil Penelitian, 21 Mei 2009 diolah Tabel 4.1 menggambarkan nilai variabel DTA Debt to Total Asset Ratio pada masing- masing industri makanan dan minuman di BEI selama periode penelitian tahun 2004- 2007. Pada tabel ini dapat dilihat nilai DTA mengalami fluktuasi pada setiap tahun penelitian. Berdasarkan tingkat DTA rata- rata per perusahaan, nilai DTA tertinggi dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebesar 66,06 dan nilai DTA terendah dimiliki oleh PT Delta Djakarta Tbk, yaitu sebesar 23,08. Bila ditinjau dari rata- rata per tahun, nilai DTA Universitas Sumatera Utara tertinggi terdapat pada tahun 2007, yaitu sebesar 47,83 dan nilai DTA terendah pada tahun 2004, yaitu sebesar 44,82 . Pada tahun 2004 nilai DTA rata-rata per tahun sebesar 44,82. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai DTA rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 50. Perusahaan yang berada dibawah niai DTA rata- rata per tahun sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 50. Pada tahun 2005, nilai DTA rata-rata per tahun sebesar 46,11. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai DTA rata- rata per tahun sebanyak 4 perusahaan atau sekitar 40. Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah nilai DTA rata-rata per tahun sebanyak 6 perusahaan atau sekitar 60. Pada tahun 2006, nilai DTA rata- rata per tahun sebesar 45,92. Perusahaan-perusahaan yang berada di atas nilai rata- rata per tahun sebanyak 4 perusahaan atau sekitar 40. Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah nilai DTA rata-rata per tahun sebanyak 6 perusahaan atau sekitar 60. Pada tahun 2007, nilai DTA rata-rata per tahun sebesar 47,83. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai rata-rata per tahun sebanyak 4 perusahaan atau sekitar 40. Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah nilai DTA rata- rata per tahun sebanyak 6 perusahaan atau sekitar 60. Uraian tersebut memperlihatkan rata-rata sumber pendanaan aktiva perusahaan industri makanan dan minuman pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 masih bergantung kepada modal sendiri. Universitas Sumatera Utara b Deskripsi Nilai Variabel Longterm Debt to Equity Ratio pada sektor industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007 Tabel 4.2 Longterm Debt to Equity Ratio Pada Industri Makanan dan Minuman Periode 2004-2007 Emiten Perusahaan DER Rata- rata 2007 2006 2005 2004 AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk 74,43 76,67 78,48 87,29 79,21 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 28,68 31,93 32,23 27,96 30,2 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 226,62 177,45 124,05 128,82 164,23 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 66,8 67,8 114,1 113,8 90,62 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 262,1 210 230,65 256,03 239,70 MYOR PT Mayora Indah Tbk 72,56 58 61,2 63 63,69 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 214,44 207,6 152,4 111 171,36 STTP PT Siantar Top Tbk 44 36,28 45,3 47,87 43,36 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 162,38 136,8 183,26 164,57 161,75 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 63,83 53,16 53,91 60,53 57,85 Rata-Rata Per Tahun 121,58 105,57 107,56 106,09 110,20 Sumber : Hasil Penelitian, 21 Mei 2009 diolah Tabel 4.2 menggambarkan nilai variabel LDER Longterm Debt to Equity Ratio pada masing-masing sektor industri makanan dan minuman di BEI selama periode penelitian tahun 2004-2007. Pada tabel ini dapat dilihat nilai LDER mengalami fluktuasi pada setiap tahun penelitian. Berdasarkan tingkat LDER rata- rata per perusahaan, nilai LDER tertinggi dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 239,70, dan nilai LDER terendah dimiliki oleh PT Delta Djakarta Tbk, yaitu sebesar 30,2. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai LDER tertinggi terdapat pada tahun 2007, yaitu sebesar 121,58, dan nilai LDER terendah pada tahun 2006, yaitu sebesar 105,57. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2004 nilai LDER rata-rata per tahun sebesar 106,09. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 50. Perusahaan yang berada dibawah nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 50. Pada tahun 2005 nilai LDER rata-rata per tahun sebesar 107,56. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 50. Perusahaan yang berada dibawah nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 50. Pada tahun 2006 nilai LDER rata-rata per tahun sebesar 105,57. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 30. Perusahaan yang berada dibawah nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 70. Pada tahun 2007 nilai LDER rata-rata per tahun sebesar 121,58. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 4 perusahaan atau sekitar 40. Perusahaan yang berada dibawah nilai LDER rata-rata per tahun sebanyak 6 perusahaan atau sekitar 60. Uraian tersebut memperlihatkan rata-rata sumber pendanaan perusahaan sektor industri makanan dan minuman pada tahun 2007, 2006, 2005, dan 2004 berfluktuasi pada setiap tahun penelitian. Universitas Sumatera Utara c Deskripsi Nilai Variabel Current Ratio pada perusahaan sektor industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Tabel 4.3 Current Ratio Pada Industri Makanan dan Minuman Periode 2004-2007 Emiten Perusahaan CR Rata- rata 2007 2006 2005 2004 AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk 709,2 718,2 757,6 440,36 656,34 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 417,3 375 293,1 413,5 374,73 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 926,5 598,5 2.440,28 55.747,10 14.928,1 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 128 107,1 113,62 127,9 119,15 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 92,1 186,05 146,66 147,89 143,17 MYOR PT Mayora Indah Tbk 292,9 391 353,68 510,72 1.037,58 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 59,1 52,8 68,04 98,26 69,55 STTP PT Siantar Top Tbk 176,9 269,2 215,2 198,41 214,92 TBLA PT Tunas Baru Lampung T 181,1 148 105,1 143,28 144,37 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 237,16 118,45 158,5 481,78 248,97 Rata-Rata Per Tahun 322,03 296,43 465,18 5.830,92 1.728,64 Sumber : Hasil Penelitian, 21 Mei 2009 diolah Tabel menggambarkan nilai variabel CR Current Ratio pada masing- masing sektor industri makanan dan minuman di BEI selama periode penelitian tahun 2004-2007. Pada tabel ini dapat dilihat nilai CR mengalami fluktuasi pada setiap tahun penelitian. Berdasarkan tingkat CR rata-rata per perusahaan, nilai CR tertinggi dimiliki oleh PT Davomas Abadi Tbk sebesar 14.928,1, dan nilai CR terendah dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk, yaitu sebesar 69,55. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai CR tertinggi terdapat pada tahun 2004, yaitu sebesar 5.308,02, dan nilai CR terendah pada tahun 2006, yaitu sebesar 296,43. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2004 nilai CR rata-rata per tahun sebesar 5.830,92. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 1 perusahaan atau sekitar 10. Perusahaan yang berada dibawah nilai DER rata- rata per tahun sebanyak 9 perusahaan atau sekitar 90. Pada tahun 2005 nilai CR rata-rata per tahun sebesar 465,18. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 2 perusahaan atau sekitar 20. Perusahaan yang berada dibawah nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 8 perusahaan atau sekitar 80. Pada tahun 2006 nilai CR rata-rata per tahun sebesar 296,43. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 4 perusahaan atau sekitar 40. Perusahaan yang berada dibawah nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 6 perusahaan atau sekitar 60. Pada tahun 2007 nilai CR rata-rata per tahun sebesar 322,03. Perusahaan- perusahaan yang berada di atas nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 30. Perusahaan yang berada dibawah nilai CR rata-rata per tahun sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 70. Uraian tersebut memperlihatkan rata-rata Current Ratio sektor industri makanan dan minuman setiap tahun mengalami fluktuasi. Universitas Sumatera Utara d Deskripsi Earning Per Share pada perusahaan sektor industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2007. Tabel 4.4 Earning Per Share Pada Industri Makanan dan Minuman Periode 2004-2007 Emiten Perusahaan EPS Rp Rata- rata 2007 2006 2005 2004 AQUA PT Aqua Golden Mississipi Tbk 5.008 3.712 4.889 6.958 5.141,75 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 2.956 2.703 3.522 2.416 2.899,5 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 17 32 15 16 20 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk 230 154 93 84 140,25 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 115 78 15 45 63,25 MYOR PT Mayora Indah Tbk 185 122 60 111 119,5 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 4.005 3.492 4.130 4.913 4.135 STTP PT Siantar Top Tbk 12 11,01 8,12 21,83 13,24 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 23,47 19,23 3,85 10,19 14,18 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk 13,48 5,1 1,52 1,57 5,41 Rata-Rata Per Tahun 1.256,50 1.032,83 1.273,75 1.457,66 1.255,2 Sumber : Hasil Penelitian, 21 Mei 2009 diolah Tabel menggambarkan nilai variabel EPS Earning Per Share pada masing- masing sektor industri makanan dan minuman di BEI selama periode penelitian tahun 2004-2007. Pada tabel ini dapat dilihat nilai EPS mengalami fluktuasi pada setiap tahun penelitian. Berdasarkan tingkat EPS rata-rata per perusahaan, nilai EPS tertinggi dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississipi Tbk sebesar Rp 5141,75 dan nilai CR terendah dimiliki oleh PT Ultra Jaya Milk Tbk, yaitu sebesar Rp 5,41. Bila ditinjau dari rata-rata per tahun, nilai EPS tertinggi terdapat pada tahun Universitas Sumatera Utara 2004, yaitu sebesar Rp 1.457,66 dan nilai EPS terendah pada tahun 2006, yaitu sebesar Rp 1.032,83. Pada tahun 2004 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp 1.457,66. Perusahaan-perusahaan yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 30 . Perusahaan yang berada di bawah nilai EPS rata- rata per tahun sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 70. Pada tahun 2005 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp 1.273,75 Perusahaan-perusahaan yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 30. Perusahaan yang berada di bawah nilai EPS rata- rata per tahun sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 70. Pada tahun 2006 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp 1.032,83. Perusahaan-perusahaan yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 30. Perusahaan yang berada di bawah nilai EPS rata- rata per tahun sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 70. Pada tahun 2007 nilai EPS rata-rata per tahun sebesar Rp 1.256,50. Perusahaan-perusahaan yang berada diatas nilai EPS rata-rata per tahun sebanyak 3 perusahaan atau sekitar 30. Perusahaan yang berada di bawah nilai EPS rata- rata per tahun sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 70. Uraian tersebut memperlihatkan rata-rata EPS perusahaan sektor industri makanan dan minuman pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 mengalami fluktuasi. Nilai EPS terendah yaitu pada tahun 2006 sebesar Rp 1.032,83. Nilai rata-rata EPS emiten perusahaan sektor industri makanan dan minuman keseluruhan mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2007 adalah sebesar Rp1.141,50. Universitas Sumatera Utara

2. Analisis Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 72 95

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas dengan Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 32 107

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG GO PUBLIC TAHUN 2007-2010 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 115

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 98

PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14