b. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio. c.
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron d.
Teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama jika dua perusahaan dibandingkan. Oleh karenanya, jika dilakukan perbandingan bias
menimbulkan kesalahan.
D. Jenis – Jenis Rasio Keuangan
Menurut Syahyunan 2004: 83, rasio keuangan dikelompokkan ke dalam 5 kelompok, yaitu:
1 Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini terbagi menjadi Current Ratio, Quick Acid Ratio, dan Net Working Capital.
2 Rasio aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
menggunakan asset untuk memperoleh penjualan. Rasio ini terbagi menjadi Inventory Turnover, Average Collection Period, , Total Assets Turnover, dan
Fixed Asset Turnover. 3
Rasio leverage , menunjukkan kapasitas perusahaan unutk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini terbagi
menjadi Debt to Total Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Equity Ratio, Long-term Debt to Capitalization Ratio, Times Interst Earned,
Cash Flow Interest Coverage dan Cash Return on Sales. 4
Rasio profitabilitas, rasio ini digunakan untuk megetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang sering digunakan, yaitu Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity,
dan Operating Ratio. 5
Rasio Saham biasa, rasio ini menunjukkan bagian dari laba perusahaan dividen dan modal yang dibagikan pada setiap saham. Rasio saham biasa
yang sering digunakan, yaitu Earning per Share, Dividend Per Share, Dividend Payout Ratio, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan
Price to Book Value. .
E. Rasio Leverage Keuangan
1. Pengertian Leverage Menurut Weston dan Brimingham 2000: 154, leverage merupakan suatu
ukuran yang menunjukkan sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap hutang dan saham preferen digunakan dalam struktur modal perusahaan.
Warsono 2003 : 240 , leverage adalah setiap penggunaan asset atau dana yang membawa konsekuensi biaya dan beban tetap. Tujuan perusahaan
menggunakan leverage adalah untuk meningkatkan hasil pengembalian return bagi para pemegang saham biasa.
2. Bentuk leverage perusahaan ada 3, yaitu: a.
Operating Leverage yaitu merujuk pada kepekaan earning before interest tax EBIT terhadap penjualan.
b. Financial Leverage yaitu merujuk pada cara perusahaan dalam mendanai
kegiatan operasionalnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Total Leverage, yaitu merujuk pada kemampuan perusahaan dalam
menggunakan dana dengan biaya tetap, biaya tetap operasi maupun biaya keuntungan.
3. Rasio Leverage Syamsuddin 2007:54-58 menjelaskan bahwa rasio leverage keuangan
menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasi perusahaan. Rasio leverage keuangan yang perlu diperhitungkan oleh investor
sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan adalah 1 Debt to Total Asset Ratio DTA adalah rasio yang mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Karena semua hutang mengandung risiko maka semakin besar persentasinya, makin besar pula risiko yang
ditanggung perusahaan. Aktiva didanai dari dua sumber, yaitu dari investor dan kreditor. Sebuah perusahaan harus membuat para investor senang dengan
menghasilkan laba yang tinggi sehingga EPS meningkat. 2 Longterm Debt to Equity Ratio, menggambarkan perbandingan hutang
jangka panjang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan pemegang saham untuk memenuhi
kewajibannya. Besarnya hutang yang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat
penting untuk memahami perimbangan antara risiko dan laba yang didapat. Hutang membawa risiko, karena setiap hutang pada umumnya akan menimbulkan
keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam bentuk kewajiban tambahan dana membayar bunga beserta cicilan kewajiban pokoknya secara periodik.
Universitas Sumatera Utara
3Times Interest Earned Ratio TIER Rasio ini disebut juga rasio penutupan, mengukur kemampuan pemenuhan
kewajiaban bunga tahunan dengan laba operasi EBIT, sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dalam pemenuhan kewajiban bunga
pinjaman. 4Fixed Charge Coverage
Rasio ini mirip dengan rasio TIER, namun rasio ini lebih lengkap karena dalam rasio ini diperhitungkan kewajiban perusahaan melakukan leasing aktiva
dan memperoleh utang jangka panjang berdasarkan kontrak sewa beli. 5Debt Service Coverage
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman.
F. Rasio Likuiditas