4 Apabila penyedia gagal pada uji coba kedua, maka harus
diselenggarakan SCM tahap III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu uji coba ketiga yang dituangkan dalam berita acara SCM tahap III.
5 Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b Dalam hal keterlambatan pada pasal 39.2 c PPK setelah dilakukan rapat
bersama atasan PPK sebelum tahun anggaran berakhir dapat langsung memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang Undang Hukum Perdata.
2.3.3 Penghentian Kontrak dan Pemutusan Kontrak
Sesuai dokumen kontrak Dinas Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga antara lain:
1. Pasal 41.1 menyatakan bahwa penghentian kontrak dapat dilakukan karena
pekerjaan sudah selesai. 2.
Namun pada pasal 41.4 menyatakan pemutusan kontrak dilakukan para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses
pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Diketahui juga didalam Dokumen Kontrak General Conditions pasal 15 dapat dilakukan proses contract termination seperti pada penjelasan diatas
sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 2.2 Permen PU No. 43PRTM2007. Menurut pasal 41.5 dokumen kontrak Dinas PU Direktorat Jenderal Bina
Marga, pemutusan kontrak oleh pengguna jasa sekurang-kurangnya 30 hari setelah pengguna jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara
tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian menurut pasal 41.5 dokumen kontrak Dinas PU Direktorat Jenderal Bina Marga antara lain:
a Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak pada
tanggal mulai kerja sesuai dengan pasal 15.2. b
Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM sesuai pasal 33.2.a.6.
c Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan,
sebagimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran sesuai dengan pasal 58.2.
d Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut.
e Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
f Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan melampaui besarnya jaminan
pelaksanaan. g
Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada pengguna jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh pada hak, kewajiban, atau
kepentingan pengguna jasa.
Universitas Sumatera Utara
h Terjadinya keadaan kabar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan pasal 37.7.c. Dengan adanya kejadian yang timbul seperti diatas sebagaimana dirinci dalam huruf
a sampai h, pasal 1.266 maka Kitab Undang Undang Perdata tidak diberlakukan. Seperti penjelasan diatas, dapat dibedakan antara penghentian kontrak dan
pemutusan kontrak. Namun demikian, penelitian ini hanya terjadi penghentian kontrak yang dilaksanakan, karena pelaksanaan pekerjaan proyek jembatan sudah
selesai meskipun penyelesaian pelaksanaan proyek jembatan terlambat dari yang sudah dijadwalkan dan bukan pemutusan kontrak. Masalah analisis faktor-faktor
penyebab keterlambatan proyek jembatan yang terlambat dari yang sudah dijadwalkan semula adalah penelitian yang dilakukan peneliti, dan diharapkan solusi
penelitian ini diperoleh hasil sesuai dengan tujuan penelitian.
2.4 Penelitian sebelumnya berkaitan dengan Penyebab Keterlambatan Proyek