Teori tentang Koefisien Korelasi Rank Kendall τ

keterlambatan proyek jembatan dengan data berupa ordinal. Dengan perhitungan dan pengujiannya didalam penelitian yakni: 1. Diberikan rangking pada variabel X dan Y, jika ada rangking kembar buat rata-ratanya. 2. Hitung harga d i =X i ─Y i 3. Dibuat kuadrat masing-masing d . i d i ² dan jumlahkan ∑d i 4. Tidak ada rangking berangka maka digunakan rumus: ². r s 5. Dilakukan uji signifikansi 2.3 Jika 4 ≤n≤30, digunakan tabel P Siegel, 1997 uji satu sisi. Dan jika p ≤α, maka H Jika n30, dihitung dengan menggunakan rumus: ditolak. t I 2.4

2.6.5 Teori tentang Koefisien Korelasi Rank Kendall τ

Analisis korelasi rank Kendall digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih. Jika datanya berbentuk ordinal dan rangking Sugiyono, 2003. Untuk menentukan faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek pelaksanaan jembatan diantara responden, kontraktor Y 1 , pemilik Y 2 didalam rangking, Universitas Sumatera Utara koefisien konkordansi Kendall digunakan. Koefisien ini memberikan jawaban faktor- faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek jembatan diantara responden selama mendapatkan hasil data kuesioner dalam skala 0 sampai 1. Al-Juwairah 1997 menyatakan bahwa koefisien konkordansi Kendall σ adalah menyatakan sejauh mana pengaruhnya atau sebaliknya bahwa tidak ada pengaruhnya faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek jembatan yang diperoleh diantara rangking terhadap pihak-pihak terlibat yaitu kontraktor dan pemilik owner. Dalam pengertian lain bahwa koefisien konkordansi Kendall ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek jembatan terhadap pihak-pihak terlibat yaitu kontraktor dan pemilik owner. Dan juga untuk mengetahui apakah tidak mempunyai pengaruh faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek jembatan terhadap pihak-pihak terlibat yaitu kontraktor dan pemilik owner. Widhiawati 2009 menyatakan bahwa uji konkordansi Kendall pada prinsipnya ingin mengetahui apakah ada keselarasan dari sekelompok subjek orang dalam menilai objek tertentu. Keselarasan konkordansi diberi nilai seperti halnya korelasi, yakni dari 0 sampai 1. Jika 0 berarti responden sama sekali tidak selaras satu dengan yang lain dalam menilai atribut dan jika 1 maka semua sangat selaras. Pada umumnya, angka konkordansi diatas 0.5 bisa dianggap tingkat keselarasan sudah cukup tinggi. Nilai konkordansi Kendall Kendall W dapat dicari dengan rumus: Universitas Sumatera Utara W= 2.5 Dimana: k=Jumlah variabel n=Jumlah penilai responden sebanyak 71 R i Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera dibawah ini: = Jumlah data penilaian responden Tabel 2.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Rank Kendall Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 ─0.199 Sangat rendah 0.20 ─0.399 Rendah 0.40 ─0.599 Sedang 0.60 ─0.799 Kuat 0.80 ─1.00 Sangat kuat Sumber Sugiyono dalam Widhiawati, 2009 Pengujian statistik menurut Setiawan 2005 bahwa koefisien korelasi rank Kendall merupakan ukuran kadar asosiasirelasihubungan antara dua 2 variabel antara faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek jembatan X terhadap pihak-pihak yang terlibat yaitu kontraktor Y 1 dan pemilik Y 2 . Variabel faktor berdasarkan atas rangking dan mempunyai data berskala ordinal. Perhitungan dan pengujiannya yang dilakukan oleh peneliti yakni: Universitas Sumatera Utara 1. Diberikan rangking pada variabel X dan Y, jika ada rangking kembar, dibuat rata-ratanya. 2. Diurutkan rangking X dari terkecil hingga terbesar 1,2,3,…………….n. 3. Ditentukan harga S berdasarkan rangking Y yang telah disusun mengikuti X. Dan diamati rangking Y mulai dari yang paling kecil menurut X, hingga yang terbesar menurut X. Kemudian diberi nilai +1 untuk setiap harga yang lebih tinggi berdasarkan susunan rangking X dan ─1 untuk setiap harga yang lebih rendah. Tidak ada rangking berangka maka digunakan rumus: 2.6 Dilakukan uji signifikansi Jika 4 ≤n≤10, maka digunakan tabel Q Siegel, 1997 uji satu sisi. Jika p ≤ α, maka H Jika n10, maka Z ditolak, 2.7

2.6.6 Teori tentang Uji Chi Kuadrat

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jembatan Di Sumatera Utara Dan Aceh

8 86 172

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROPINSI D.I. YOGYAKARTA DAN PAPUA.

0 4 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH DAN SWASTA DI TIMOR LESTE.

0 4 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI TIMOR LESTE.

0 3 13

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY.

0 2 13

Analisis Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi di Wilayah Kota Denpasar.

0 0 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterlambatan Proyek - Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jembatan Di Sumatera Utara Dan Aceh

1 11 56

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN DI WILAYAH SUMATERA UTARA DAN ACEH TESIS

1 5 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterlambatan Proyek - Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jembatan di Wilayah Sumatera Utara dan Aceh

0 4 56

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN DI WILAYAH SUMATERA UTARA DAN ACEH TESIS

0 0 15