p0,05 artinya secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur ibu berdasarkan jenis kelainan kongenital.
5.10.2. Jenis Kelainan Kongenital Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
Proporsi jenis kelainan kongenital berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Jenis Kelainan Kongenital Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-
2011
No Penatalaksanaan
Medis Jenis Kelainan Kongenital
Total Terjadi pada
kehamilan
≤ 7 minggu
Terjadi pada kehamilan 7 minggu
f f
f
1. Bedah
48 96,0
2 4,0
50 100,0
2. Non-bedah
50 96,2
2 3,8
52 100,0
p= 1,000 Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa pada penatalaksanaan medis
bedah, proporsi jenis kelainan kongenital tertinggi adalah yang terjadi pada kehamilan
≤ 7 minggu 96,0, sedangkan yang terjadi pada kehamilan 7 minggu 4,0. Pada penatalaksanaan medis non-bedah, proporsi jenis kelainan kongenital
tertinggi adalah yang terjadi pada kehamilan ≤ 7 minggu 96,2, sedangkan yang
terjadi pada kehamilan 7 minggu 3,8. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi
syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 50,0 yang memiliki nilai expected count kurang dari 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai
p0,05 artinya secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi jenis kelainan kongenital berdasarkan penatalaksanaan medis.
Universitas Sumatera Utara
5.10.3. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi jenis kelainan kongenital berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2011
No Keadaan Sewaktu
Pulang Penatalaksanaan Medis
Total Bedah
Non-bedah
f f
f
1. Pulang
Berobat Jalan PBJ
32 68,1
15 31,9
47 100,0
2. Pulang Atas Permintaan
Orang Tua 6
30,0 14
70,0 20
100,0 3.
Meninggal 10
38,5 16
61,5 26
100,0 4.
Dirujuk 2
22,2 7
77,8 9
100,0 Berdasarkan tabel 5.11 dapat dilihat bahwa pada bayi dengan kelainan
kongenital yang pulang berobat jalan, proporsi penatalaksanaan medis tertinggi adalah bedah 68,1 sedangkan non-nbedah 31,9. Pada bayi dengan kelainan
kongenital yang pulang atas permintaan orang tua, proporsi penatalaksanaan medis tertinggi adalah non-bedah 70,0 sedangkan bedah 30,0. Pada bayi dengan
kelainan kongenital yang meninggal, proporsi penatalaksanaa medis tertinggi adalah non-bedah 61,5 sedangkan bedah 38,5. Pada bayi dengan kelainan kongenital
yang dirujuk, proporsi penatalaksanaa medis tertinggi adalah non-bedah 77,8 sedangkan bedah 22,2.
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 25,0 yang memiliki nilai expected
count kurang dari 5.
Universitas Sumatera Utara
5.10.4. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Kelainan Kongenital