CFR Berdasarkan Jenis Kelainan Kongenital

Bayi dengan kelainan kongenital yang meninggal sebanyak 26 bayi CFR=25,5, diantaranya menderita hirschprung disease 11 bayi, atresia ani 5 bayi, atresia ileum 3 bayi, PJB 2 bayi, hydrocephalus 2 bayi, spina bifida 1 bayi, anencephalus 1 bayi dan meningocele 1 bayi. Bayi yang meninggal mengalami kelainan yang berat dan dengan prognosis yang buruk. Beberapa bayi dengan kelainan kongenital yang meninggal ada yang mengalami komplikasi seperti sepsis, asfiksia, serta anemia.

6.8.1. Case fatality Rate CFR Bayi dengan Kelainan Kongenital

a. CFR Berdasarkan Jenis Kelainan Kongenital

CFR tertinggi adalah jenis kelainan kongenital pada sistem saraf pusat 31,3. Bayi dengan kelainan kongenital yang meninggal dengan jenis kelainan pada sistem saraf pusat adalah hydrocephalus 2 bayi, spina bifida 1 bayi, anencephalus 1 bayi dan meningocele 1 bayi. Bayi meninggal yang menderita hydrocephalus, 1 bayi mengalami kejang sedangkan 1 bayi lainnya datang dalam penampilan yang sangat jelek serta dengan prognosis yang buruk dan meninggal karena gagal napas. Bayi meninggal yang menderita spina bifida mengalami sepsis dan komplikasi dari spina bifida yaitu hydrocephalus. Bayi meninggal yang menderita anencephalus mengalami komplikasi sepsis, BBLR 1.400 gram, dan dengan prognosis yang buruk. Bayi meninggal yang menderita meningocele mengalami asfiksia dan BBLR 2.100 gram. Bayi dengan kelainan kongenital yang meninggal dengan jenis kelainan pada sistem cardio-torax adalah PJB 2 bayi. Salah satu dari bayi tersebut meninggal Universitas Sumatera Utara karena penyakitnya dengan lama rawatan 1 hari sedangkan 1 bayi lainnya mengalami anemia dan bronkopneumoni. Bayi dengan kelainan kongenital yang meninggal dengan jenis kelainan pada sistem gastro-intestinal adalah hirschprung disease 11 bayi, atresia ani 5 bayi, dan atresia ileum 3 bayi. Bayi meninggal yang menderita hirschprung disease, 3 bayi menderita sepsis, 1 bayi menderita asfiksia, 3 bayi dengan BBLR, dan 4 bayi lainnya datang dengan kondisi yang buruk. Bayi meninggal yang menderita atresia ani, 1 bayi datang dengan keluhan muntah, 2 bayi datang dengan keluhan perut membuncit, 1 bayi menderita asfiksia, dan 1 bayi datang dengan kondisi lemah serta dengan gerakan ekstrimitas yang kurang aktif. Bayi meninggal yang menderita atresia ileum, 1 bayi mengalami sepsis dan kelainan empedu, 1 bayi datang dengan keadaan perut membuncit, dan 1 bayi lainnya BBLR 2.400 gram. Hal ini sesuai dengan penelitian Prabawa 1998 di RSUP Dr. Kariadi Semarang menyatakan bahwa CFR tertinggi adalahjenis kelainan kongenital pada sistem saraf pusat 79,5. 36

b. CFR Berdasarkan Penatalaksanaan Medis