Jenis kelainan kongenital yang paling sering dijumpai adalah Penyakit Jantung Bawaan PJB sebesar 0,4, diikuti dengan polidaktili sebesar 0,2.
17
Dari hasil survei pendahuluan di RSUD Dr. Pirngadi Medan, dari tahun 2007-2011 terdapat 102 bayi dengan kelainan kongenital. Rincian tiap tahun yaitu
tahun 2007 sebanyak 30 bayi, tahun 2008 sebanyak 29 bayi, tahun 2009 sebanyak 15 bayi, tahun 2010 sebanyak 13 bayi, dan tahun 2011 sebanyak 15 bayi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan
kongenital di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahuinya karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan kongenital di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011.
1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan kongenital di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan
kongenital menurut sosiodemografi meliputi umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan daerah asal.
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi dengan kelainan
kongenital menurut Mediko-obstetri meliputi umur kehamilan dan riwayat komplikasi kehamilan.
c. Untuk mengetahui distribusi proporsi bayi dengan kelainan kongenital
berdasarkan jenis kelainan kongenital. d.
Untuk mengetahui distribusi proporsi bayi dengan kelainan kongenital berdasarkan jenis kelamin.
e. Untuk mengetahui distribusi proporsi bayi dengan kelainan kongenital
berdasarkan penatalaksanaan medis. f.
Untuk mengetahui distribusi proporsi bayi dengan kelainan kongenital berdasarkan sumber biaya.
g. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata dengan kelainan kongenital.
h. Untuk mengetahui distribusi proporsi bayi dengan kelainan kongenital
berdasarkan keadaan sewaktu pulang. i.
Untuk mengetahui distribusi proporsi umur ibu berdasarkan jenis kelainan kongenital.
j. Untuk mengetahui distribusi proporsi jenis kelainan kongenital berdasarkan
penatalaksanaan medis. k.
Untuk mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
l. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis kelainan kongenital.
m. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai masukan bagi pihak RSUD Dr. Pirngadi Medan dalam upaya
meningkatkan pelayanannya, khususnya pada penanggulangan kejadian bayi dengan kelainan kongenital.
1.4.2. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
dan untuk menambah wawasan dan penerapan ilmu yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan di FKM USU Medan.
1.4.3. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Kelainan Kongenital
Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik.
11
Kadang-kadang suatu kelainan kongenital belum ditemukan atau belum terlihat pada waktu bayi lahir,
tetapi baru ditemukan beberapa saat setelah kelahiran bayi. Selain itu, pengertian lain tentang kelainan sejak lahir adalah defek lahir, yang dapat berwujud dalam bentuk
berbagai gangguan tumbuh-kembang bayi baru lahir, yang mencakup aspek fisis, intelektual dan kepribadian.
9
2.2. Embriogenesis
11
Embriogenesis adalah proses pembentukan organ dari tahap embrio sampai menjadi organ yang dapat berfungsi. Embriogenesis normal merupakan proses yang
sangat kompleks. Perkembangan pranatal terdiri dari 3 tahap yaitu: 2.2.1.
Tahap implantasi implantation stage, dimulai pada saat fertilisasipembuahan sampai akhir minggu ketiga kehamilan.
2.2.2. Tahap embrio embryonic stage, awal minggu keempat sampai minggu
ketujuh kehamilan: a.
Terjadi diferensiasi jaringan dan pembentukan organ definitif. b.
Jaringan saraf berproliferasi sangat cepat dengan menutupnya tabung saraf neural tube dan fleksi dari segmen anterior membentuk bagian-
bagian otak.
Universitas Sumatera Utara
c. Jantung mulai berdenyut, sehingga darah dapat bersirkulasi melalui
sistem vaskular yang baru terbentuk meskipun struktur jantung belum terbentuk sempurna.
d. Terlihat primordial dari struktur wajah dan ekstremitas.
2.2.3. Tahap fetus fetal stage, dimulai minggu kedelapan sampai lahir. Pada
tahap ini diferensiasi seluruh organ telah sempurna, bertambah dalam ukuran, pertumbuhan progresif struktur skeletal dan muskulus.
Seluruh proses perkembangan normal terjadi dengan urutan yang spesifik, khas untuk setiap jaringan atau struktur dan waktunya mungkin sangat singkat. Oleh
sebab itu meskipun terjadinya perlambatan proses diferensiasi sangat singkat, dapat menyebabkan pembentukan yang abnormal tidak hanya pada struktur tertentu, tetapi
juga pada berbagai jaringan di sekitarnya. Sekali sebuah struktur sudah selesai terbentuk pada titik tertentu, maka proses itu tidak dapat mundur kembali meskipun
struktur tersebut dapat saja mengalami penyimpangan, dirusak atau dihancurkan oleh tekanan mekanik atau infeksi.
2.3. Embriogenesis Abnormal