Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan merupakan segala bentuk kegiatan penanaman modal
baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan
mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup melalui upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
B. Manfaat Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan
Menurut ketentuan Pasal 3 UULH berbunyi “pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang
untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.”
75
75
Pasal 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Penjelasan Pasal 3 UULH ini menyatakan pengertian pelestarian mengandung makna tercapainya kemampuan lingkungan yang serasi dan
seimbang, dan peningkatan kemampuan tersebut. Hanya dalam lingkungan yang serasi dan seimbang dapat dicapai kehidupan yang optimal.
Dalam GBHN 1999-2004 dicantumkan bahwa, manfaat yang diperoleh dari pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1 Terlaksananya pengelolaan sumber daya alam dan terpeliharanya daya
dukungnya terhadap pembangunan agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
2 Terlaksananya pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan
dengan melakukan konsevasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan tekhnologi ramah lingkungan.
3 Terdelegasinya secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharan lingkungan hidup sehingga kualitas
ekosistem tetap terjaga. 4
Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup, pembangunan penanaman modal yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya lokal, serta peñata ruang.
5 Terlaksananya penerapan indikator-indikator yang memungkinkan
pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat
dibalik. Tidak dapat dipungkiri kehadiran investor mempunyai manfaat yang luas
baik dari investor dalam negeri maupun investor asing. Karena ekonomi negara yang hendak tumbuh berkelanjutan memerlukan modal terus menerus, maka
penanaman modal merupakan pilar yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
suatu negara. Manfaat yang di dapat dengan adanya penanaman modal bagi negara Indonesia adalah
76
1 Penyediaan lapangan kerja
:
2 Mengembangkan industri substitusi impor untuk menghemat devisa
3 Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non migas
untuk mendapatkan devisa 4
Pembangunan daerah-daerah tertinggal 5
Alih tekhnologi. Dengan demikian, penanaman modal sebagai salah satu dilematif
pembiayaan pembangunan mampu menfasilitasi perkembangan ekonomi. Untuk itu, hanya dengan mendorong penanaman modal, pertumbuhan ekonomi terus
dapat dipacu sehingga mampu mengimbangi kemampuan ekonomi negara lain. Keberadaan penanaman modal disuatu negara terkait dengan adanya
tuntutan untuk menyelenggarakan pembangunan nasional di negara tersebut. Umumnya kesulitan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan
nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi meliputi kekurangan modal, kemampuan dalam hal tekhnologi, ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kemampuanketerampilan. Hambatan tersebut umumnya dialami oleh negara berkembang, sebab setiap pembangunan nasional senantiasa bersifat
multidimensional yang memerlukan sumber pembiayaan dan sumber daya yang cukup besar, baik yang bersumber dari dalam maupun luar negeri.
76
Erman Rajagukguk, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta : UI FH, 2005 hal. 20.
Universitas Sumatera Utara
Guna meningkatkan pendapatan perkapita, dalam artian peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat, salah satu sumber
pembiayaan dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan nasional tersebut adalah penanaman modal yang terselenggara
dalam berbagai bentuk penanaman modal baik domestik maupun asing. Dengan memanfaatkan penanaman modal secara optimal akan dapat
diupayakan keuntungan maksimal, sehingga pada gilirannya akan mampu melakukan pemupukan modal, memiliki peralatan modal, pengalaman, dan
keterampilan secara mandiri. Hal ini sesuai dengan makna pembangunan ekonomi menurut GBHN dalam Bab III pola Umum Pembangunan Jangka Panjang.
“Pembangunan ekonomi mempunyai arti pengolahan kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan
tekhnologi serta melalui penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen, maka selama Indonesia belum memiliki sendiri faktor-faktor tersebut, dapat
dimanfaatkan potensi-potensi modal asing tekhnologi dan keahlian luar negeri sepanjang tidak mengakibatkan ketergantungan yang terus menerus serta tidak
merugikan kepentingan nasional”.
77
Dengan demikian arti penting penanaman modal bagi pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, pada dasarnya adalah
untuk meningkatkan perekonomian nasional. Dengan kata lain, untuk meningkatkan kesempatan kerja, meraih tekhnologi, dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
78
1. Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan;
Pembangunan penanaman modal ditujukan untuk :
77
Jonker Sihombing, Op.Cit., hal. 13.
78
Rosyidah Rakhmawati, Op cit. hal 8.
Universitas Sumatera Utara
2. Meningkatkan keseimbangan investasi antarsektor;
3. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha produktif;
4. Meningkatkan kegiatan ekonomi, pendapatan masyarakat, pendapatan
Negara, pendapatan daerah melalui iklim investasi yang mendukung pengembangan kelembagaan keuangan untuk meningkatkan investasi
langsung maupun tidak langsung port polio, serta lembaga keuangan yang sudah mengakar di masyarakat;
5. Peningkatan sumber daya manusia;
6. Mobilisasi dana masyarakat,serta
7. Percepatan proses alih tekhnologi.
Apabila merujuk kepada Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 maka dapat dilihat bahwa
C. Tanggungjawab Sosial dalam Lingkungan Penanaman Modal