Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa perbuatan illegal logging merupakan suatu kejahatan oleh karena dampak yang ditimbulkan sangat luas
mencakup aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Kejahatan ini merupakan ancaman yang potensiil bagi ketertiban sosial dan dapat menimbulkan
ketegangan serta konflik-konflik dalam berbagai dimensi, sehingga perbuatan itu secara faktual menyimpang dari norma-norma yang mendasari kehidupan atau
keteraturan sosial. Bahkan dampak kerusakan hutan yang diakibatkan oleh kejahatan illegal logging ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang berada di
sekitar hutan saja namun sirasakan secara nasional, regional maupun internasional.
64
Sepintas lalu terlihat bahwa antara pembangunan dan lingkungan hidup terdapat pertentangan konflik. Karena bila dilihat dari segi yang luas setiap
pembangunan selalu memiliki dampak terhadap lingkungan hidup. Dimana misalnya pembangunan sebuah jalan raya yang menghubungkan satu wilayah
dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan berdampak terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Yang mana dalam pembukaan jalan tersebut akan membawa
pengaruh kepada 2 dua hal, yaitu menebasi pohon-pohon hutan yang terkena peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan tanah-tanah sekitarnya.
C. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
65
Hal ini juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat manusia dan habitat fauna serta flora lainnya. Semua hal ini dapat memberikan
64
Ibid., hal. 13.
65
N.H.T.Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Jakarta: Gramedia, 2006, hal. 375.
Universitas Sumatera Utara
pengaruh atau resiko kepada lingkungan. Tetapi tidak ada satu tindakan yang tidak berhubungan dengan resiko termasuk dalam hubungannya dengan aktivitas
lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaan manusia dapat mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi antara manusia dan
lingkungan dapat seimbang dan serasi. Oleh karena itulah, untuk menghindari konflik yang terlalu besar, maka
UUPLH menggariskan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan. Dalam pasal 1 butir ke 3 UUPLH dikatakan bahwa pembangunan berwawasan
lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam perbangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup. Jadi ada 3 tiga unsur penting dalam prinsip pembangunan berwawasan
lingkungan : 1. Penggunaanpengolahan sumber daya secara bijaksana;
Bahwa dalam rangka mendaya gunakan dan mengelola sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi
masa depan.
66
66
Penjelasan Pasal 1 butir 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Universitas Sumatera Utara
2. Menunjang pembangunan yang berkesinambungan; Bahwa penyelenggaran pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan
perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum internasional yangberkaitan dengan lingkungan hidup.
3. Meningkatkan mutu hidup; Bahwa pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan
mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup. Serta pemanfaatan pembangunan secara terus menerus untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup yang sesuai dengan
daya dukung lingkungan. Pengertian Sumber Daya pada butir 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup tersebut harus diartikan lebih luas yaitu, bukan hanya mencakup pengertian ekonomis seperti sumber daya alam atau sumber daya
buatan, tetapi juga meliputi semua bagian lingkungan hidup kita sendiri, mulai dari sumber daya biotik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, sumber daya
abiotik air, udara, cahaya, barang-barang tambang dan lain-lain sampai pada sumber daya buatan mesin, hasil-hasil industri, gedung dan sebagainya.
Dalam GBHN 1973-1978 dalam BAB III pola umum pembangunan Jangka Panjang butir 10 terdapat garis yang jelas mengenai prinsip pembangunan
berwawasan lingkungan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Dalam rangka pembangunan, sumber daya alam harus dugunakan secara
rasional. 2.
Pemanfaatan sumber daya harus diusahakan untuk tidak merusak lingkungan hidup.
3. Harus dilaksanakan dengan kebijaksanaan menyeluruh dengan
memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. 4.
Memperhitungkan hubungan kait-mengait dan ketergantungan antara berbagai masalah.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1 butir 3 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,
maka yang dimaksud dengan: Pasal 1 butir 3 UU No. 23 Tahun 1997
“Pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamun kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasu masa kini dan generasi masa depan”
Berdasarkan defenisi diatas, terdapatlah tiga unsur penting dalam
pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu : 1.
penggunaan sumber daya secara bijaksana; 2.
menunjang pembanguan yang berkesinambungan sepanjang masa; 3.
meningkatkan kualitas hidup.
67
Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat. Proses pelaksanaan
67
SF. Marbun. Dimensi-dimensi pemikiran Hukum Administrasi Negara, Bandung: Universitas Indonesia Press, 2004, hal 326.
Universitas Sumatera Utara
pembangunan, disatu pihak menghadapi permasalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, di lain pihak sumber daya alam adalah
terbatas. Kegiatan pembangunan dan jumlah penduduk yang meningkat dapat mengakibatkan tekanan terhadap sumber daya alam. Pendayagunaan sumber daya
alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat harus disertai upaya untuk melestarikan kemampuan lingkunganhidup yang serasi dan seimbang
guna menunjang pembangunan yang berkesinambungan, dan dilaksakan dengan kebijakan yang terpadu dan menyeluruh serta memperhitungkan kebutuhan
generasi sekarang dan mendatang. Dengan demikian, pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat tersebut, baik generasi
sekarang maupun generasi mendatang, adalam pembangunan berwawasan lingkungan.
68
Menurut Emil Salim, terdapat lima 5 pokok ikhtiar yang perlu dikembangkan dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan, yaitu:
69
1 Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran sehingga antara satu
dengan yang lain. Hakikat lingkungan hidup memuat hubungan saling mengair dan hubungan saling membutuhkan antara sektor satu dangan
sektor yang lain; 2
Kemampuan menyerasikan kebutuhan dangan kemamampuan sumber daya alam dalam menghasilkan barang dan jasa;
68
Sumartono.R.M.Gatot P. Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika, 1991, hal.27.
69
SF. Marbun.Op.Cit., Hal 52.
Universitas Sumatera Utara
3 Mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menggapi tantangan
pembangunan tanpa merusak lingkungan; 4
Mengembangkan kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat;
5 Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat
mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup.
D. Sistem Perizinan dan Kaitannya dengan Lingkungan Hidup