Asupan Makan PENELAAHAN PUSTAKA

C. Obesitas Sentral

Obesitas didefinisikan sebagai kondisi akumulasi lemak yang abnormal dan berlebihan di jaringan adiposa sehingga kesehatan juga dapat terganggu. Menurut Susce cit., Listyana, 2013 berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibedakan menjadi dua yaitu obesitas sentral dan obesitas umum. Obesitas sentral merupakan kondisi kelebihan lemak yang terpusat pada daerah perut. Obesitas sentral terjadi ketika energi yang masuk melalui makanan lebih banyak daripada yang digunakan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh, kemudian akan disimpan dalam bentuk lemak Listyana cit., Djausal, 2015. Seseorang dikatakan obesitas sentral apabila lingkar perut ≥90cm pada pria dan ≥80cm pada wanita IDF, 2006. Adiposa berperan dalam pengaturan proses keseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi, serta jumlah cadangan energi dalam tubuh massa lemak Pusparini, 2007. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi obesitas yaitu asupan makanan. Dalam pengendalian asupan makanan dilibatkan proses biokimiawi yang menentukan rasa lapar dan kenyang termasuk penentuan selera jenis makanan, nafsu makan dan frekuensi makan. Menurut Clement cit., Indra, 2007 besar dan aktivitas penyimpanan energi, terutama di jaringan lemak diteruskan ke sistem saraf pusat melalui mediator leptin dan dan sinyal tranduksi lain. Alur leptin merupakan regulator terpenting dalam keseimbangan energi tubuh. Mutasi gen-gen penyandi leptin dan sinyal tranduksi tersebut akan mempengaruhi pengendalian asupan makanan dan menyebabkan terjadinya obesitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perilaku makan menjadi penyebab timbulnya permasalahan obesitas. Tiga hal yang ditekankan dalam perilaku makan seseorang, yaitu pengendalian makan, emosi, dan rasa lapar. Pola makan yang menjadi penyebab terjadinya obesitas sental, karena asupan makanan yang masuk tidak sama dengan yang digunakan. Obesitas sentral tidak hanya terjadi akibat pola makan yang buruk Sudargo, 2014, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas, yaitu:

1. Umur

Umur merupakan faktor risiko terjadinya obesitas sentral, semakin bertambahnya umur seseorang maka kandungan lemak tubuh total akan meningkat. Pada umur yang lebih tua terjadi penurunan massa otot yang memicu penumpukan lemak pada perut Novitasary, Mayulu, dan Kawengian, 2013. Pada umur 40-59 tahun tingginya risiko obesitas sentral seseorang lebih besar dibandingkan dengan umur yang lebih muda. Hal ini terjadi karena lambatnya metabolisme, kurangnya aktivitas fisik, frekuensi pangan yang lebih sering, dan tidak terlalu memperhatikan bentuk dan ukuran tubuh Kantachuvessiri, Sirivichayakul, KaewKungwal, Tungtrongchitr, and Lotrakul, 2005.

2. Jenis kelamin

Obesitas dapat terjadi pada wanita dan pria, namun obesitas lebih banyak terjadi pada wanita terutama saat kehamilan dan menopause. Obesitas pada wanita disebabkan oleh pengaruh faktor endokrin, karena kondisi ini muncul pada saat- saat adanya perubahan hormonal. Pada pria, rata-rata lemak tubuhnya adalah 12 sedangkan pada wanita sekitar 26. Pria yang memiliki lemak tubuh lebih dari 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN STATUS OBESITAS PADA LANSIA DI Hubungan Asupan Energi, Karbohidrat dan Lemak dengan Status Obesitas pada Lansia di Posyandu Lansia Wedra Utama Purwosari.

0 3 16

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT DAN LEMAK DENGAN STATUS OBESITAS PADA LANSIA Hubungan Asupan Energi, Karbohidrat dan Lemak dengan Status Obesitas pada Lansia di Posyandu Lansia Wedra Utama Purwosari.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA Hubungan Antara Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat Dan Aktivitas Fisik Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Wanita Di Konveksi Rizk

0 2 19

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, LEMAK, PROTEIN, DAN KARBOHIDRAT DENGAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA OBESITAS DI DESA Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Kar

1 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

0 3 5

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, LEMAK, PROTEIN DAN KARBOHIDRAT DENGAN KADAR Hubungan Asupan Energi, Lemak, Protein, Dan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Obesitas Di Desa Blulukan Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah

0 3 18

Hubungan antara status sosial Ekonomi terhadap obesitas sentral pada orang dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Yogyakarta.

2 13 98

Hubungan antara status merokok terhadap obesitas sentral pada orang dewasa sehat di desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Yogyakarta.

2 9 100

Hubungan antara aktivitas fisik terhadap obesitas sentral pada orang dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Yogyakarta.

0 5 105