8. Obesitas IMT Data pada Tabel III. menunjukkan bahwa 25 wanita mengalami
obesitas dibandingkan pria 22. Obesitas lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pada pria juga ditemukan pada beberapa penelitian. Nurzakiah,
Achadi, dan Sartika 2010 mengatakan bahwa 24,92 obesitas lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria 15,88. Jayawardena, et al. 2014 juga
menemukan bahwa 18,9 wanita di Sri Lanka lebih banyak mengalami obesitas, sedangkan pada pria hanya 5,4.
Aktivitas seseorang cenderung berkurang seiring bertambahnya umur. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan massa otot dalam tubuh cenderung
menurun dan tingkat pembakaran kalori dalam tubuh semakin lambat. Seiring bertambahnya umur dan dengan asupan makanan yang berlebih, tubuh semakin
sulit untuk membakar kalori yang masuk sehingga terjadi penumpukan energi di dalam tubuh dan berdampak pada terjadinya obesitas. Masyarakat Desa Kepuharjo,
Cangkringan sebagian besar pekerjaannya yaitu petani, sehingga aktif bergerak dan tubuh dapat membakar kalori dengan maksimal, oleh karena itu obesitas di Desa
Kepuharjo, Cangkringan tidak banyak terjadi.
B. Hubungan antara Asupan Energi, Karbohidrat, Protein, dan Lemak
terhadap Obesitas Sentral Analisis pada Tabel IV. menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata AKG
responden yang obesitas sentral dan tidak obesitas sentral p=0,000, dan pada
Tabel V. menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan energi, karbohidrat,
protein, dan lemak terhadap terjadinya obesitas sentral p0,05.
Tabel IV. Perbedaan Angka Kecukupan Gizi AKG Responden yang Obesitas Sentral dan Tidak Obesitas Sentral
Variabel Obesitas Sentral
P Ya
Tidak Energi
2730,00 ± 68,25 2320,00 ± 38,67
0,000
Karbohidrat 2729,00 ± 68,22
2321,00 ± 38,68 0,000
Protein 2811,50 ± 70,29
2238,50 ± 37,31 0,000
Lemak
2731,50 ± 68,29 2318,50 ± 38,64
0,000 Uji Mann Whitney p0,05
Data pada Tabel IV. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara angka
kecukupan gizi AKG dari energi, karbohidrat, protein, dan lemak pada responden yang obesitas sentral dan tidak obesitas sentral p=0,000. Penelitian yang
dilakukan oleh Bronkowska, Broniecka, Piotrowska, Wyka, and Bierat 2015 menemukan bahwa ada perbedaan rerata angka kecukupan gizi dari energi,
karbohidrat, protein, dan kolesterol p0,05. Kebutuhan tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein, dan lemak bagi
seseorang yang obesitas sentral dan tidak obesitas sentral tidak sama, karena kebutuhan asupan makanan bagi yang obesitas sentral lebih besar dibandingkan
yang tidak obesitas sentral. Hal ini disebabkan karena berat badan responden yang obesitas sentral mempengaruhi makanan yang dikonsumsi. Kelebihan energi setiap
hari secara rutin pada orang dewasa dapat menimbulkan timbunan lemak adiposit tubuh menjadi lebih banyak Buanasita, Andriyanto, dan Sulistyowati, 2015.