D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Proses belajar yang dialami oleh seorang siswa dapat menghasilkan
perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi
belajar yang dihasilkan oleh siswa melalui evaluasi belajar atau tes prestasi yang diberikan oleh guru.
Prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai oleh siswa. Tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan
sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar Winkel, 1996:64. Jadi usaha untuk mengetahui suatu hasil belajar sangat
ditentukan adanya evaluasi suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa, evaluasi tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar
tercapai. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Menurut Winkel 1996:36, belajar merupakan suatu aktivitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dari pengertian di atas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik Sunaryo, 1983:4. Prestasi belajar yang diperoleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian hasil pengukuran
dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir. Biasanya untuk mengukur
tinggi rendahnya prestasi yang dicapai sisiwa dalam belajar di sekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada
akhir semester dan akhir tahun pelajaran. Selanjutnya Mulyono 1990:700 mengungkapkan bahwa prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang diberikan
oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu Winkel,
1984:43 1. Faktor pada pihak siswa
a Faktor psikis meliputi intelektual kecerdasan dan bakat dan non intelektual sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan
penyesuaian diri. b Faktor fisik atau kondisi fisik perkembangan yang tidak sempurna
pada anggota tubuh dan adanya kelemahan dalam menghitung atau mengingat angka.
2. Faktor di luar siswa a Faktor pengatur proses sekolah, meliputi: kurikulum, disiplin, guru
dan fasilitas yang dimiliki sekolah. b Faktor sosial di sekolah meliputi: sistem sekolah, status sekolah,
interaksi guru dan siswa. c Faktor situasional meliputi keadaan politik dan ekonomi, waktu,
tempat, musim dan iklim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Faktor-faktor tersebut di atas akan mempengaruhi siswa dalam proses belajar dan pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan dan
perubahan di pihak siswa yang sebelumnya tidak dimiliki. Kemampuan dan perubahan itu antara lain: penalaran verbal, kemahiran intelektual,
pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan motorik dan sikap. 3. Fungsi Prestasi Belajar
Fungsi utama dari prestasi belajar adalah Arifin, 1991:3 a Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasi anak didik. b Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
c Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar yang dapat dijadikan pendorong
bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik feed back dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
d Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan tingkat kesuksesan anak didik
di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Dalam proses belajar mengajar, anak didik merupakan
masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam
kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam pendidikan di Universitas Sanata Dharma kegiatan evaluasi hasil proses pembelajaran setiap mata kuliah dalam satu semester dapat
terdiri dari FKIP, 2007:37: 1 Evaluasi hasil pembelajaran harian yang dapat dilakukan antara lain
melalui kuis. 2 Evaluasi hasil pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung
dengan Ujian Sisipan USIP. 3 Evaluasi hasil pembelajaran pada pertengahan semester yang
dilakukan melalui pelaksanaan Ujian Tengah Semester UTS . 4 Evaluasi hasil pembelajaran pada akhir semester yang dilakukan
melalui pelaksanaan Ujian Akhir Semester UAS. Pengolahan nilai akhir evaluasi hasil proses pembelajaran setiap
mata kuliah, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Penilaian Acuan Patokan PAP atau Penilaian Acuan Norma PAN. Menurut Buku
Pedoman FKIP 2007:55, nilai akhir keberhasilan belajar mahasiswa Universitas Sanata Dharma dinyatakan dalam bentuk huruf sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Nilai Akhir Keberhasilan Belajar Mahasiswa
Huruf Arti Angka
Mutu
A Sangat Baik 4
B Baik 3 C Cukup 2
D Kurang 1 E Gagal 0
Penilaian dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan batas lulus yang merupakan batas minimum pencapaian kompetensi yang diperlukan.
Dengan menggunakan persentase sebagai pedoman, skor sebesar 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditetapkan sebagai batas bawah untuk lulus dengan nilai C, skor sebesar 50 ditetapkan sebagai batas bawah untuk nilai D. Skor batas bawah
untuk lulus dengan nilai B dan batas bawah untuk nilai A ditetapkan oleh dosen yang bersangkutan. Dengan alasan yang kuat dan dengan
persetujuan ketua program studi, dosen dapat menyimpang dari pedoman. Dalam hal ini dosen wajib memberi tahukan kepada mahasiswa.
Sistem penyelenggaraan pendidikan di Universitas Sanata Dharma diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester SKS.
Menurut buku Pedoman FKIP 2007:11, Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi
mahasiswa dan beban penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit semester atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan sekurang-
kurangnya 16-19 minggu kerja. Sedangkan satuan kredit semester sks adalah takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh
melalui satu jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang terstruktur maupun mandiri selama dua sampai empat jam per
minggu dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar lain yang setara.
Penerapan sistem kredit ini merupakan bahan belajar mahasiswa dalam pencerminan perolehan pengetahuankecerdasan mahasiswa dalam
mata kuliah tertentu dan waktu tertentu, serta pengakuan penyelesaian suatu beban belajar yang tertera dalam kurikulum. Penilaian prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam Indeks Prestasi IP. Seperti halnya rapor di sekolah dasar sampai dengan sekolah
menengah, IP merupakan bentuk prestasi yang di peroleh selama satu semester, yang dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini
diperoleh dari kegiatan yang dinilai oleh dosen yang terdiri dari nilai ujian dan tugas-tugas.
E. Kerangka Berpikir