barang dapat dibuat sebanyak-banyaknya, sehingga melimpah dan tidak berharga. Dengan adanya harga menyebabkan produsen dan
konsumen berpikir rasional dulu sebelum bertindak. Konsumen yang akan membeli suatu barang di tentukan oleh harga barang, jumlah
pendapatannya, dan kegunaan barang yang akan dibeli.
2.2.4 Minat Beli
2.2.4.1 Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan hal yang penting dalam pemahaman terhadap perilaku konsumen karena minat beli adalah salah satu tahap dalam
perilaku membeli. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan faktor penting untuk proses perilaku pembeli secara keputusan
konsumen untuk membeli sesuatu yang dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu
daya beli individu, pengaruh dari lingkungannya serta pendapat pribadi.
Metha 1994 mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Minat beli menurut Howard 1994 Durianto Liana,2004 adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli
produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan
mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin,2003 adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap
mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
2.2.4.2 Minat Beli Ulang
Minat pembelian ulang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek. Minat pembelian ulang yang menunjukan
keinginan konsumen atau pelanggan untuk melakukan pembelian ulang Woodside, 1998 : 12. Beberapa makna dari niatan atau minat intention
dianggap sebagai sebuah perangkap atau perantara motivasional yang mempengaruhi perilaku. Intention juga mengindikasikan seberapa jauh
seorang mempunyai kemampuan untuk mencoba. Intention menunjukan pengukuran kehendak seseorang. Intention berhubungan dengan perilaku yang
terus menerus.
Assael 1998 : 354 mengemukakan bahwa pemasar akan selalu menguji elemen-elemen dari bauran pemasaran yang mungkin
mempengaruhi purchase intention. Penelitian Woodside 1989 : 5 menyatakan bahwa konsumen atau pelanggan menilai sikap dari pemberi jasa
sebagai ekspektasi awal mengenai performance perusahaan dan sikap ini mempengaruhi minat pembelian pada sebuah perusahaan. Perubahan sikap
menjadi input yang menentukan minat pembelian konsumen atau pelanggan purchase intentions. Menurut Ferdinand 2002 : 129, minat beli ulang dapat
diidentifikasikan melalui empat indikator yaitu : 1.
Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian produk.
2. Minat referensial, merupakan kecenderungan seseorang
mereferensikan produk kepada orang lain. 3.
Minat preferensial, merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk yang akan
dipilihnya. 4.
Minat eksploratif, merupakan minat yang menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang akan dibelinya.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa ”indikator” yang diatas sangatlah boleh jadi merupakan indikator sesungguhnya yang
dapat menggambarkan atau menunjukan indikasi adanya minat beli ulang yang ingin diketahui.
2.3 Pengaruh Antar Variabel
2.3.1 Pengaruh Kualitas Produk dengan Minat Beli Ulang.