Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa ”indikator” yang diatas sangatlah boleh jadi merupakan indikator sesungguhnya yang
dapat menggambarkan atau menunjukan indikasi adanya minat beli ulang yang ingin diketahui.
2.3 Pengaruh Antar Variabel
2.3.1 Pengaruh Kualitas Produk dengan Minat Beli Ulang.
Kualitas dapat dinyatakan sebagai harapan dan persepsi para konsumen yang sama baiknya dengan kinerja yang sesungguhnya. Kualitas
produk harus sesuai dengan yang dijanjikan oleh semua kegiatan dalam bauran pemasaran. Bagi calon pemakai kualitas produk ini memang harus
dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli ulang produk yang dimaksud. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Budiyono, Bernard NM 2004 menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang berpengaruh terhadap minat beli ulang. Pendapat
dari Mittal dan Leonard 1999 menunjukkan bahwa fungsi dari behavioral intention atau minat konsumen merupakan fungsi dari kualitas produk atau
jasa, maka konsumen akan semakin berminat terhadap produk tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa, kualitas suatu produk berpengaruh positif terhadap
minat beli ulang produk tersebut seperti yang dinyatakan oleh Sciffman dan
Kanuk 1997 yang mengatakan bahwa evaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka untuk mempertimbangkan produk mana
yang akan mereka beli kembali.
2.3.2 Pengaruh Harga dengan Minat Beli Ulang
Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan pembelian ulang konsumen. Zeithmal
1988 menyatakan bahwa harga merupakan sesuatu yang dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Dodds 1991 menyatakan
bahwa konsumen akan membeli ulang suatu produk bermerek jika harganya dipandang layak oleh mereka. Pendapat dari Sweeney, et al 1988 juga
menyatakan hal yang serupa bahwa dalam membeli ulang suatu produk, konsumen tidak mempertimbangan kualitasnya saja tetapi juga memikirkan
kelayakan harganya. Jadi dapat disimpulkan bahwa, harga produk berpengaruh negatif terhadap minat beli ulang produk tersebut seperti yang
dinyatakan oleh Riez, 1980 dalam jurnal ‘Pengaruh Kesan Kualitas Layanan, Harga, dan Kepuasan Mahasiswa PTS Terhadap Minat
Mereferensikan Kampusnya’ yang mengatakan bahwa Jika harga – harga diturunkan sedikit dibawah tingkat harga yang tinggi ini, mereka dapat
melihat adanya peluang tawar – menawar, namun jika harga – harga murah
mulai muncul, mereka mungkin menjadi khawatir tentang kualitas dan menghentikan pembelian.
Kerangka Konseptual
Kualitas Produk X
1
Harga X
2
Minat Beli Ulang
Y
2.4 Hipotesis