4.3. Sistem Ideologi
Untuk menghasilkan sistem ideologi, sistem semilogi tingkat kedua Second Order Of Semiological System, mengambil seluruh sistem tanda pada
tingkat pertama sebagai signifier dan diberikan signified sendiri oleh pembuat atau pengguna ideologi, hingga timbul sebuah makna baru dan makna baru ini
dinamai sebagai sebuah meaning. Teks Novel “Perempuan Keumala” sebagai sebuah bahasa pada tataran
signifikasi akan dianalisa secara mitologi pada tataran bahasa atau sistem semiologi tingkat pertama sebagai landasannya. Dengan cara sebagai berikut :
1. Dalam tataran linguistik, yaitu isistem semiologi tingkat pertama, penanda-
penanda” berhubungan dengan petanda-petanda” sedemikian sehingga menghasilkan “tanda”.
2. Dalam tataran mitos, yaitu semiologi lapis kedua, tanda-tanda pada tataran
pertama ini pada gilirannya hanya akan menjadi penanda-penanda yang berhubungan pula pada “petanda-petanda” pada tataran kedua.
3. System Ideologi Roland Barthes
1. SIGNIFIER PENANDA
Teks pada Novel “Perempuan Keumala” karya Endang Moerdopo yang
menggambarkan feminisme pada perempuan 2.
SIGNIFIED PETANDA Perjuangan perempuan yang digambarkan
dalam novel “Perempuan Keumala” adalah semangat yang luar biasa, keberanian dan kemampuan untuk
mengambil keputusan dengan tujuan melawan serdadu-serdadu untuk mempertahankan kekuasaanya.
3. DENOTATIF SIGN TANDA DENOTATIF
Gambaran perjuangan perempuan pada novel “Perempuan Keumala” karya Endang Moerdopo lebih
ditonjolkan pada kalimat-kalimat yang mengandung feminisme yang terdapat teks novel “Perempuan
Keumala”
4. CONNOTATIVE SIGNIFIER PENANDA KONOTATIF
Dalam novel
“Perempuan Keumala” ini perjuangan seorang
bersama armadanya digambarkan sebagai sosok perempuan yang
feminis, maskulin, aktif, mempunyai jiwa berjuang dengan berani tanpa
meninggalkan kelembutan hati, kasih sayang dan naluri seorang
perempuan sejati. 5. CONNOTATIVE SIGNIFIED
PETANDA KONOTATIF kata perjuangan perempuan
menjelaskan adanya keinginan untuk keluar dari suatu permasalahan
dalam keadaan hidup apapun. Kata perjuangan perempuan telah
memberi pengaruh besar terhadap armadanya untuk dapat
memperjuangkan hidupnya dari segala beban hidup yang dialami.
. 6.
CONNOTATIVE SIGN TANDA KONOTATIF Dalam novel “Perempuan Keumala” karya Endang
Moerdopo in menceritakan perjuangan seorang perempuan yaitu Laksamana Keumalahayati yang
telah mampu menjadi Laksamana Laut pertama di Indonesia,bahkan mungkin pertama di dunia. Dia
telah memimpin para perempuan yang senasib dengan dirinya, yaitu pasukan para janda perang
yang diberi nama INONG BALEE. Keumalahayati bersama pasukannya telah berani berperang
melawan Belanda yang bergabung dengan penghianat Kerajaan Darud Donya Darussalam,
bahkan Keumalahayati bertarung satu lawan satu dengan Cornelis de Houtman dan memenangkan
pertarungan tersebut.
4.4. Penggambaran Perjuangan Perempuan dalam Novel “Perempuan Keumala”