Bahasa dalam Karya Sastra

struktur yang bermakna. Novel tidak sekedar serangkaian tulisan yang menggairahkan ketika dibaca, tetapi merupakan struktur pikiran yang tersusun dari unsur-unsur yang terpadu Sugihastuti dan Suharto, 2002:43. Isi pesan novel menjadi penting, berkaitan dengan fungsi novel yang dikemukakan oleh Culler, yaitu novel merupakan wacana yang di dalamnya dan lewatnya masyarakat mengartikulasikan dunia. Di dalam novel kata-kata disusun sedemikian rupa agar melalui aktivitas pembacaan akan muncul suatu model mengenai suatu dunia sosial, model-model personalitas individual, model hubungan dengan masyarakat. Dan yang lebih penting lagi, model signifikasi dari aspek dunia tersebut Faruk, 2001:47. Novel sebagai suatu karya satra merupakan salah satu bahasa untuk berkomunikasi dengan bidang-bidang lainnya yang berkembang sesuai dengan perubahan masyarakat dimana ia hidup Sunardi,2004:14.

2.1.2. Bahasa dalam Karya Sastra

Bahasa dalam perspektif semiotika hanyalah salah satu sistem tanda-tanda system of sign. Bahasa adalah sebuah institusi sosial yang otonom, yang keberadaannya terlepas dari individu-individu pemakainya Sobur, 2005:14. Menurut Rolland Wardhaugh, seorang linguis barat, dalam Introductions to linguistic memberikan definisi sebagaii berikut : “Bahasa ialah suatu sistem simbol-simbol bunyi arbiter yang digunakan untuk komunikasi manusia a system Berdasarkan uraian di atas kita dapat member arti penting tentang “simbol” yaitu sebagai sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain things that stand for other things. Pengertian ini berarti bahwa di sekeliling kita terdapat banyak symbol dan kita akan senatiasa dihadapkan pada berbagai symbol Hidayat,2006:23. Menurut Amiruddin ada delapan belas ciri bahasa manusia, yaitu: 1. Alat fisis yang digunakan bersifat tetap dan memiliki kriteria tertentu. 2. Organisme yang digunakan memiliki hubungan timbal balik . 3. Menggunakan kriteria pragmatik, berkaitan dengan bunyi-bunyi segmental. 4. Mengandung kriteria semantik atau fungsi semantik tertentu. 5. Memiliki kriteria sintaksis, kata-kata yang digunakan untuk menjadi suatu kalimat harus disususn sesuai dengan pola kalimat yang telah disepakati. 6. Melibatkan unsur bunyi ataupun unsur audiovisual. 7. Memiliki kriteria kombinasi dan bersifat produktif . 8. Bersifat arbiter, mana suka. 9. Memiliki ciri previkasi. 10. Terbatas dan relatif tetap. 11. Mengandung kontinuitas dan mengandung diskontinuitas. 12. Bersifat hierarkis, yaitu pemakaian yang keberadaannya memiliki tatanan yang berada dalam tata tingkat tertentu. 13. Bersifat sistematis dan simultan. 14. Saling melengkapi dan mengisi, baik secara paradigmatic maupun sintagmatis. 15. Informasi kebahasan dapat disegmentasi , dihubungkan, disatukan dan diabadikan. 16. Transmisi budaya. 17. Bahasa itu dapat dipelajari. 18. Bahasa itu dalam pemakaian bersifat bidimensial Hidayat,2006:25-26. Salah satu fungsi bahasa menurut P.W.J. Nababan, seorang linguistik Indonesia adalah bahasa sebagai fungsi kebudayaan, jalur penerus kebudayaan dan invetaris ciri-ciri kebudayaan. Tanda-tanda kebahasaan, setidaknya memiliki dua buah karakteristik, yaitu bersifat linier dan arbiter. Karakteristik pertama, linearitas penanda the linier nature of the signifier, berkaitan dengan dimensi kewaktuaanya. Penanda- penanda kebahasaan harus diproduksi secara beruntun, satu demi satu, tidak mungkin secara sekaligus atau simultan. Karakteristik kedua, karbiterian tanda the arbitrary nature of the sign bersangkutan dengan relasi di antara penanda dan petanda yang “semena-mena” atau “tanpa alasan”, tak termotivasi unmotivated. Relasi diantara penanda dan petanda adalah semata-mata berdasarkan kovensi Budiman, 2005:38.

2.1.3. Karya Sastra sebagai Media Komunikasi

Dokumen yang terkait

Representasi Perempuan dalam Film Hollywood Analisis Semiotika Representasi Karakter Perempuan dalam Film Colombiana

10 58 117

REPRESENTASI PEREMPUAN SEBAGAI OBJEK SEKSUALITAS ( Studi Semiotika Representasi Perempuan Sebagai Objek Seksualitas Representasi Perempuan Sebagai Objek Seksualitas (Studi Semiotika Representasi Perempuan Sebagai Objek Seksualitas pada Video Klip Bir

1 8 11

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari).

2 7 121

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari).

0 0 121

Perlawanan Tokoh Utama Perempuan terhadap Konstruksi Gender dalam Novel Perempuan Keumala Karya Endang Moerdopo: Kajian Feminisme.

0 0 2

REPRESENTASI MONSTROSITAS PEREMPUAN DALAM NOVEL MANTRA LILITH KARYA HENDRI YULIUS

1 4 15

REPRESENTASI PEREMPUAN SEBAGAI POLITISI DALAM NOVEL: Analisis Semiotika Tentang Perempuan Sebagai Politisi Dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Qudus Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 117

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “PEREMPUAN KEUMALA” (Studi Semiotika Tentang Representasi Perempuan Dalam Novel “Perempuan Keumala” Karya Endang Moerdopo)

1 0 18

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari)

0 0 25

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari)

0 0 25