T
P merupakan probabilitas top event dan
K
P merupakan probabilitas cut set.
Mulai
3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Adapun langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat dilihat pada gambar 3.1
Studi Literatur Studi Lapangan
Perumusan Masalah
Identifikasi Variabel
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data : - Data Spesifikasi Produk
- Data Kecacatan Produk - Data Sampling Produk Cacat
Identifikasi Kecacatan Produk Top Event
Identifikasi Penyebab Top Event : -
Penyebab Primer -
Penyebab Sekunder Diagram Sebab-Akibat
Fishbone Diagram
A
A
Penentuan Kecacatan Fault Tree Analysis FTA
Penentuan Struktur Kecacatan Cut Set Method
Perhitungan Probabilitas Tingkat Kecacatan Quantitative Probabiity Cut Set
Usulan Perbaikan Correction Action
Analisa Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Penjelasan dari langkah-langkah pemecahan masalah dari gambar diatas adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur dan Studi Lapangan
Dalam melakukan penelitian, penulis sebelumnya harus melakukan survey atau studi lapangan untuk mengetahui keadaan perusahaan yang
sebenarnya dan mencari literatur yang akan digunakan sebagai acuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada perusahaan.
2. Perumusan Masalah
Selanjutnya melakukan suatu perumusan masalah sesuai dengan keadaan atau permasalahan yang ada pada perusahaan.
3. Identifikasi Variabel
Selanjutnya adalah menentukan identifikasi variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Identifikasi variabel yang
mempengaruhi adalah sebagai berikut : a.
Variabel bebas: akar-akar penyebab kecacatan yang meliputi bahan baku, manusia, lingkungan dan sistem.
b. Variabel terikat: peristiwa puncak top event dalam bentuk
probabilitas.
4. Tujuan Penelitian
Selanjutnya menentukan tujuan dari penelitian ini tentunya akan memberikan arah dalam pelaksanaannya. Adapun tujuannya adalah
Mengetahui tingkat kecacatan produk karpet mobil , Memberikan usulan perbaikan karpet mobil untuk melakukan pencegahan dan mengurangi
potensi penyebab kecacatan produk.
5. Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data-data dari perusahaan yang terdiri dari data kecacatan produk, data kegagalan proses, dan data
sampling produk cacat.
a. Data Spesifikasi Produk dilihat dari produk secara fisik misalnya
panjang, lebar dan tinggi, dll. b.
Data kecacatan produk yang didapat dari data pengamatan yang dilakukan oleh bagian Quality Control.
c. Data sampling produk cacat yang didapat dari pengamatan secara
langsung mengenai tentang jenis dan jumlah akar penyebab kecacatan yang muncul pada 120 menit awal produksi berlangsung selama 12
hari.
6. Identifikasi Kecacatan Produk Top Event
Selanjutnya mengidentifikasi peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian puncak kecacatan Top Event berdasarkan analisa data kecacatan
produksi yang dicatat oleh bagian Quality Control.
7. Identifikasi Penyebab Top Event
Selanjutnya mengidentifikasi penyebab dan akar-akar penyebab terjadinya Top Event melalui penyebab primer dan penyebab sekunder. Hal ini
dilakukan secara meyeluruh pada pihak karyawan yang melakukan operasi pada masing-masing stasiun kerja operasi.
8. Diagram Sebab-Akibat Fishbone Diagram
Selanjutnya membuat gambar diagram sebab-akibat yang dipergunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab sebab dan karakteristik
kualitas akibat yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
9. Penentuan Kecacatan Fault Tree Analysis
Selanjutnya menentukan kecacatan hingga ke akar-akar penyebabnya dengan menggambarkannya kedalam fault tree diagram beserta simbol-
simbol logika dari akar penyebab tersebut sampai menuju pada kejadian atau kegagalan yang tidak diinginkan dan harus dihindari.
10. Penentuan Struktur Kecacatan Cut Set Method
Selanjutnya fault tree diagram terbeut dievaluasi dengan menggunakan cut set method hingga didapatkan cacat yang lebih spesifik.
11. Perhitungan Probabilitas Tingkat Kecacatan Probability Quantitative
Cut Set
Setelah dievaluasi, kemudian penyebab kegagalan dihitung nilai probabilitasnya sehingga diketahui seberapa besar tingkat kecacatan yang
terjadi dan pengaruhnya terhadap perusahaan untuk masa yang akan datang.
12. Usulan Perbaikan Correction Action
Langkah yang terakhir adalah memberikan usulan perbaikan pada pihak perusahaan dengan menggunakan correction action terhadap peristiwa-
peristiwa top event agar dapat mengendalikan kecacatan produk selama proses produksi.
13. Analisa Hasil dan Pembahasan
Langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data agar lebih sesuai dengan yang telah ditetapkan dan setelah data tersebut valid langkah
selanjutnya akan dilakukan pembahasan.
14. Kesimpulan dan Saran
Dari semua yang telah didapat langkah selanjutnya yaitu memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
15. Selesai
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian yang dilakukan di PT. Altia Classic Automotive Manufacturing dengan jenis produk cacat yang diteliti adalah Karpet
Mobil Jenis SBS . Pengumpulan data tersebut dilaksanakan mulai tanggal 01 Maret 2010 sampai dengan data yang diperlukan dalam penelitian sudah
terpenuhi. PT. Altia Classic Automotive Manufacturing dalam berproduksi sejauh ini
telah berupaya mengadakan perbaikan untuk mengurangi hasil produk yang cacat dalam proses produksi, namun belum pernah mengidentifikasi lebih jauh tentang
penyebab terjadinya kecacatan dalam proses produksi. Output yang dihasilkan memiliki banyak ketidaksesuaian produk seperti yang diharapkan oleh konsumen.
4.1.1. Deskripsi Spesifikasi Produk
PT. Altia Classic Automotive Manufacturing memproduksi Karpet Mobil dengan berbagai tipe dan kegunaan, namun produk yang menjadi pokok utama
dalam penelitian ini adalah Karpet Mobil Jenis SBS .
Gambar 4.1 Karpet Mobil Jenis SBS SA-1 Nissan.
Hasil produksi Karpet Mobil Jenis SBS SA-1 Nissan pada umumnya digunakan sebagai alas bawah yang digunakan untuk kebutuhan mobil. seperti
pada gambar 4.1.
Spesifikasi Produk Karpet Mobil Jenis SBS SA-1 Nissan:
1. Jenis : Karpet Mobil Jenis SBS SA-1 Nissan.
2. Panjang : 150 cm
3. Lebar : 40 cm
4.1.2. Data Kecacatan Produk
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Altia Classic Automotive Manufacturing, diperoleh data cacat produk berdasarkan hasil pemeriksaan bagian
Pengawas Produksi PT. Altia Classic Automotive Manufacturing selama 12 bulan Januari 2009 - Desember 2009. seperti pada tabel 4.1.
Jumlah cacat produksi : Cacat Produksi Hari =
100 ari
produksih ari
produksih cacat
x total
jumlah
Contoh : Cacat Produksi Januari Hari 1 = 89
, 1
100 523
. 12
237
x
Tabel 4.1 Data Produksi dan Cacat Karpet Mobil Jenis SBS Januari -Desember 2009
Produksi Januari 2009 Karpet Mobil
SBS Produksi
ke Jenis
Panjang cm
Lebar cm
Total Produksi
Cacat Produksi
Cacat Produksi
Keterangan
1 SBS
150 40
12.532 237
1, 89 SBS Wave
2 SBS 150 40 16.107 463
2,87 SBS
Hole 3 SBS 150 40 12.746 - 0
- 4 SBS 150 40 10.501 - 0
- 5 SBS 150 40 10.711
159 1,48
SBS Wave
6 SBS 150 40 11.699 - 0 -
7 SBS 150 40 13.916 - 0 -
8 SBS 150 40 15.188 175
1,15 Cutting not
fit