a. Karpet
Penentuan jenis karpet yang di gunakan tergantung permintaan,biasanya yang sering di gunakan adalah karpet jenis nylon
yang di datangkan dari Jepang, dan Poly Plane P P dan Nylon dari PT.Classic Carpet.
b. SBS Resin Stryne Butadine Stryne
Adalah jenis karet,berupa butiran-butiran yang nantinya akan di leburkan ke dalam mesin exstruder dan di rekatkan pada karpet dan
menjadi alas dasar dari karpet mobil yang di produksi.
2. Bahan Baku Penunjang
Sewing yarn Yaitu Benang yang di gunakan untuk menjahit Obras Pinggiran
dari karpet mobil.
3. Assesories
Di gunakan sebagai pelengkap tambahan dari karpet mobil,adapun beberapa jenis accessories yang di gunakan adalah Magic Tape,
Emblem, Heel Pad, Caution Label, grommet, PP.Plate, Manual Panduan Pemasangan Karpet, Tas Pin.
2.8.2. Jenis Mesin Yang Digunakan
Jenis Mesin-mesin yang di gunakan yaitu :
1. Mesin Utama
a. Exstruder SBS
Mesin yang berfungsi untuk melaminasimerekatkan material carpet dengan SBS pada Temperatur tertentu
b. Crusher
Mesin yang berfungsi untuk menghancurkan sisa SBS dari proses exstruder dijadikan bahan campuranRecycle intipembuatan SBS.
c. Press Machine
Mesin yang berfungsi untuk membentuk model cetakan yang sudah di buat.
d. Cutting Machine
Mesin yang berfungsi untuk memotong karpet sesuai panjang karpet yang dibutuhkan belum berpola .
2. Mesin Penunjang
a. Trimming
Mesin yang berfungsi untuk memotong karpet sesuai pola atau cetakan.
b. Welding Heelpad
Mesin yang berfungsi untuk menempelkan heel pad.
c. Welding Emblem
Mesin yang berfungsi untuk merekatkan emblem dengan system welding dan untuk mencetak emboss dengan system hot stamp.
d. Sewing Overlock
Mesin yang berfungsi untuk menjahit bagian tepi karpet. e.
Sewing Single Needle
Mesin yang berfungsi untuk menjahit accessories
f. Dotter
Mesin yang berfungsi untuk memasang accessoris logam. g.
Magic Tape Cutting Mesin yang berfungsi untuk memotong magic tape.
h. Thermaber Printer
Mesin yang berfungsi untuk mencetak label keterangan yang akan ditempelkan pada pembungkus karpet.
2.8.3. Proses Produksi Karpet Mobil Jenis SBS Adapun langkah-langkah dalam proses produksi Karpet mobil jenis SBS
pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pembentukan Dasar Material SBS yang masih berbentuk butiran – butiran dicurah atau
dimasukkan kedalam suatu mesin extruder, mesin ini berfungsi sebagai tempat peleburan butiran – butiran SBS dengan proses steam tujuannya
untuk meleburkan material SBS sehingga bisa dibentuk lembaran. 2.
Pembentukan Inti Proses pembentukan hasil dari extruder sesuai spesifikasi teknik MDS
dengan menggunakan cetakan sesuai bentuk yang diminta buyer, di dalam proses triming ini terdapat mesin pemotongan.
3. Pembentukan Akhir Finishing
Proses welding emblem dan hot stamp menggunakan mesin hot press kemudian dilakukan proses penjahitan untuk menjahit bagian tepi karet
denagn mesin overlock sewing dan pemasangan aksesoris dengan mesin sewing single needle, kemudian proses dotting yaitu proses pemsangan
yang terbuat dari logam. Setelah itu diinspeksi dan finishing yaitu proses perapian karpet dari sisa – sisa potongan benang setelah itu proses packing
dalam box yang sudah disediakan.
2.9. Penelitian Terdahulu
Berikut ini merupakan penelitian–penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.
1. Maria Rita Joan Hosana 2005 ”Identifikasi Tingkat Kecacatan Paving
Stone Dilihat Dari Segi Kepuasan Pelanggan Dengan Fault Tree Analysis FTA di CV. Sinar Terang Beton, Surabaya”, Tugas Akhir S
– 1 Skripsi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, Surabaya
Penelitian kali ini dilakukan di CV. Sinar terang Beton Surabaya yang bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat kecacatan produk paving stone
yang diproduksi oleh perusahaan tersebut dilihat dari segi kepuasan pelanggan dengan menggunakan pendekatan metode Fault Tree Analysis
FTA. Berdasarkan langkah–langkah penyelesaian masalah dengan menggunakan
metode FTA, peneliti dapat mengidentifikasikan faktor–faktor kecacatan produk dengan langkah–langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi akar penyebab terjadinya top event yang terjadi pada
produk melalui penyebab primer dan penyebab sekunder secara brainstorming pada pihak karyawan operasi pada masing – masing stasiun
kerja dalam proses produksi.