Kerusakan Hati PENELAAHAN PUSTAKA

Gambar 1. Penampang mikroskopik hati Ganong dan McPhee, 2011 Hepar memiliki kerja yang sangat penting seperti pengambilan komponen makanan yamg diantarkan dari saluran cerna melalui pembuluh porta ke dalam hepar, tempat biosintesis senyawa-senyawa dalam tubuh, penyimpanan, perubahan dan pemecahan menjadi molekul yang dapat dieksresikan, menyediakan secara tetap metabolit dan bahan-bahan pembentuk yang kaya energi bagi organisme metabolisme, detoksifikasi senyawa-senyawa toksik melalui biotransformasi, dan ekskresi bahan-bahan bersama-sama dengan empedu, dan pembentukan serta pemecahan dari banyak komponen plasma darah.

C. Kerusakan Hati

Kerusakan hati dapat disebabkan oleh berbagai macam substansi kimia hepatotoksin dan ditandai atau dicirikan dalam dua cara yaitu akumulasi lemak atau kematian sel-sel hati. Akumulasi lemak dalam hati steatosis merupakan tanda-tanda umum toksisitas hati dan mungkin diakibatkan oleh zat kimia yang toksik. Nekrosis hati kematian sel-sel hati terjadi akibat paparan terhadap sejumlah zat kimia. Pada kasus sirosis, suatu kondisi hati yang cukup dikenal, sejumlah besar sel hati hancur akibat penyalahgunaan alkohol secara kronis hepatitis viral atau akibat agen kimia yang dapat menyerang sel-sel hati. Banyaknya jumlah hepatosit yang mati memungkinkan hati tidak akan mampu menggantinya. Hal ini tentunya akan menyebabkan gagal hati dan pada akhirnya menyebabkan kematian Ester, 2005. Adapun macam-macam jenis kerusakan hati yang dapat terjadi akibat dari efek toksik yang dihasilkan oleh toksikan, antara lain : 1. Perlemakan hati Steatosis Ditandai dengan adanya lipid pada hati membentuk lesi seperti yang ditimbulkan oleh etionin, fosfor, atau tetrasiklin. Karbon tetraklorida dapat menyebabkan perlemakan hati melalui penghambatan sintesis satuan protein dari lipoprotein dan penekanan konjugasi trigliserid dengan lipoprotein Hodgson, 2010. 2. Nekrosis hati Nekrosis hati merupakan kematian dari hepatosit yang termasuk dalam kerusakan jangka pendek. Kematian sel ini ditandai dengan edema sitoplasma, dilatasi reticulum endoplasma, dan disagregasi polisom. Didaerah terjadinya nekrosis terjadi peningkatan eosinofil di sitoplasma dan juga neutrofil di daerah terjadinya kerusakan tersebut Hodgson, 2010. 3. Kolestatis Kolestatis merupakan jenis kerusakan hati jangka pendek yang jarang ditemukan dibandingkan perlemakan hati dan nekrosis. Kolestatis merupakan penekanan atau penghentian aliran empedu yang disebabkan oleh faktor dalam atau luar dari hepar. Adanya peradangan tersebut menyebabkan akumulasi retensi garam empedu, akumulasi bilirubin Hodgson, 2010. 4. Sirosis Sirosis merupakan hepatotoksisitas yang ditandai dengan adanya kolagen diseluruh hati yang mengakibatkan terbentuknya jaringan parut. Hal ini terjadi karena adanya paparan senyawa kimia secara kronis yang menyebabkan terjadi akumulasi yang menghambat aliran darah, metabolisme hepar dan detoksifikasi Hodgson, 2010.

D. Hepatotoksin

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian jangka panjang dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit persea americana Mill. terhadap konsentrasi alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 13 94

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekokta kulit buah persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 8

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 96

Pengaruh pemberian jangka pendek dekok kulit buah persea americana Mill terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 91

Pengaruh pemberian jangka panjang dekok kulit persea americana Mill. terhadap kadar alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 81

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 6 79

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 89