Anatomi dan Fisiologi Hepar

Bagi tubuh, Persea americana Mill. dapat menurunkan tekanan darah pada keadaan hipertensi dan mereduksi kadar kolesterol, glukosa, urea dan sodium Kate and Lucky, 2009.

B. Anatomi dan Fisiologi Hepar

Hepar atau hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, dengan berat sekitar 1300-1500 gram. Fungsi utama organ hati adalah metabolisme Wibowo dan Paryana, 2009. Sel-sel hati dapat rusak atau hancur dan seluruh fungsi hati dapat terganggu akibat beberapa penyakit serta paparan senyawa. Hepar merupakan organ tubuh yang rentan terhadap pengaruh bahan toksin, adanya pengaruh negatif paparan senyawa kimia dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan hepar Price and Wilson, 2006. Sel-sel yang membawa darah menuju hati ini sering bersifat toksik dan tidak membawa oksigen yang memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan hati Wibowo dan Paryana, 2009. Hepar terdiri dari unit-unit fungsional Gambar 1. yang biasa disebut lobules yang berupa susunan jaringan berbentuk heksagonal yang mengelilingi vena sentral. Darah dari cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobules menuju sinusoid. Hepar menerima darah dari dua sumber yaitu darah arteri yang menyediakan O2 bagi hati dan mangandung metabolit darah untuk diproses oleh hati, disalurkan oleh arteri hepatika; dan darah vena yang berasal dari saluran cerna yang dibawa oleh vena porta hepatika untuk pemrosesan dan penyiapan nutrien yang baru diserap Sherwood, 2007. Gambar 1. Penampang mikroskopik hati Ganong dan McPhee, 2011 Hepar memiliki kerja yang sangat penting seperti pengambilan komponen makanan yamg diantarkan dari saluran cerna melalui pembuluh porta ke dalam hepar, tempat biosintesis senyawa-senyawa dalam tubuh, penyimpanan, perubahan dan pemecahan menjadi molekul yang dapat dieksresikan, menyediakan secara tetap metabolit dan bahan-bahan pembentuk yang kaya energi bagi organisme metabolisme, detoksifikasi senyawa-senyawa toksik melalui biotransformasi, dan ekskresi bahan-bahan bersama-sama dengan empedu, dan pembentukan serta pemecahan dari banyak komponen plasma darah.

C. Kerusakan Hati

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian jangka panjang dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit persea americana Mill. terhadap konsentrasi alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 13 94

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekokta kulit buah persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 8

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 96

Pengaruh pemberian jangka pendek dekok kulit buah persea americana Mill terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 91

Pengaruh pemberian jangka panjang dekok kulit persea americana Mill. terhadap kadar alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 81

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 6 79

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 89